Senin, Desember 2, 2024

Trend Sastra di Era Milenial

Sulvia Amimi
Sulvia Amimi
Lahir di Jakarta pada 1 Maret Tahun 2001, sedang berkuliah di Universitas Islam Nergri Syarif Hidayatullah Jakarta Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
- Advertisement -

Dalam bahasa Indonesia, kata “sastra” identik dengan “kesusastraan” yang berkaitan dengan coretan yang indah, namun dalam istilah lain, kesusastraan ialah karangan atau tulisan yang indah dan menggunakan seni bahasa sebagai media.

Sastra juga dikenal dengan ungkapan mimik manusia yang berupa karya tulisan dan lisan berdasarkan pemikiran, khayalan, pengalaman, pendapat hingga perasaan dalam bentuk yang kreatif, semua yang realistis dibungkus dalam balutan estetika melalui media bahasa.

Mursal Esten berpendapat bahwa sastra adalah ungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia dan masyarakat umumnya, melalui bahasa sebagai perantara dan memiliki efek positif terhadap kehidupan manusia (Esten, 1978:9).

Sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan sarana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu. Karya sastra adalah luapan perasaan manusia yang bersifat individu dan berupa pengalaman, ide, pemikiran, dan perasaan dalam bentuk mimik kehidupan yang dapat mengembangkan pesona dengan instrumen bahasa dan dilukiskan dalam bentuk tulisan.

Sastra di zaman sekarang, tidak hanya diperkenalkan melalui karya tulis tetapi, dengan lagu. Banyak sekali musisi yang mengembangkan karya sastra kedalam sebuah lagu. seperti Nadin Amizah, Sal Priadi, dan Jason Ranti.

Mereka memperkenalkan sastra dengan cara memasukkan beberapa karya puisi ke dalam sebuah lagu dan menjadikan nya sebagai instrumen yang sangat indah dan menarik untuk didengar. Seperti dalam lagu Nadin dan Sal yang berjudul “Amin Paling Serius” Terdapat Puisi yang sangat elok dan indah untuk dinikmati.

Tidak sedikit dari mereka yang mulai memperkenalkan sastra melalui internet dengan cara mengunggah sekudung quotes dan karya-karya puisi cinta lalu diunggah ke media sosial, sastra memang sangat identik dengan khayalan percintaan dan romantismenya.

Membahas tentang sastra tentu merupakan sebuah perbincangan yang tak heran untuk dibahas. Sudut pandang masyarakat kebanyakan  berpendapat bahwa sastra sangat identik dengan ciri khas anak indie, novel, puisi dan dunia khayalan.

Dulu, mereka beranggapan bahwa sastra sangat kaku dan membosankan, tetapi melalui perkembangan zaman mereka mulai meninggalkan pernyataan tersebut dan mulai mencari tahu, lalu menggemari sastra.

Menikmati sastra di zaman modern seperti ini lebih mudah, tidak seperti dulu jika ingin menikmati sastra harus membeli buku atau pergi ke perpustakaan karena sastra bisa dinikmati melalui media elektronik, bahkan tidak jarang dari mereka yang mulai terinspirasi untuk membuat karya-karya tulis.

- Advertisement -

Bahkan dari mereka yang mulai membuat sebuah karya buku dari sekudung quotes, dan puisi-puisi dan beralih menjadi penulis dadakan. Bersastra tidak hanya bisa menghasilkan karya tulis tetapi juga bisa menghasilkan uang. Anak milenial juga mulai mengaransemen puisi-puisi menjadi musikalisasi, dubbing dongeng, diekspor ke media sosial.

Sastra tidak hanya tentang membaca buku, membaca dongeng, maupun membaca puisi-puisi. Sastra juga memiliki banyak manfaat bagi penikmat nya seperti, sastra dapat memberikan hiburan, sastra juga dapat mendidik, lalu sastra adalah keindahan yang didalam nya terkandung banyak pesan moral, sastra juga mempunyai fungsi Religius contohnya, adalah puisi Tuhan karya Taufik Ismail yang diangkat menjadi lagu oleh Bimbo.

Tinjauan Pustaka

Tafsir, Ahmad, 2006. Filsafat Umum; Akal dan Hati Sejak Thales Sampai Capra.

Bandung: Rosda Karya.Primandhika, S. S., M. Pd, Bias, Restu, 2018. Jurnal Perkenalan

SastraSafarudin, Balok. Jurnal Distribusi dan Pemetaan Jenis-jenis Karya Sastra yang Tumbuh dan Berkembang pada Masyarakat Tutur Bahasa Bugis di Pulau Lombok

Sulvia Amimi
Sulvia Amimi
Lahir di Jakarta pada 1 Maret Tahun 2001, sedang berkuliah di Universitas Islam Nergri Syarif Hidayatullah Jakarta Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.