Senin, Desember 9, 2024

Timbunan Beras di Gudang-Gudang Bulog

Aji Kresna
Aji Kresna
Being Humanist
- Advertisement -

Saat ada keributan di media sosial tentang Bulog tempo hari, mayoritas warganet memihak Bulog yang gudangnya penuh. Persoalan itu dibesar-besarkan pula. Bikin masyarakat lupa, bahwa Bulog bertugas mengelola cadangan beras pemerintah (CBP).

Ada tiga pos alokasi CBP. Yakni untuk penyaluran beras sejahtera, operasi Pasar, dan bantuan bencana alam. Pos pertama disalurkan Bulog secara rutin dengan volume beras yang telah terhitung. Pos kedua disalurkan saat harga beras melonjak. Dan pos ketiga disalurkan bila daerah yang terkena bencana membutuhkan beras, seperti di Palu dan Donggala belum lama ini.

Tak ada persoalan pada pos pertama dan terakhir. Namun tidak dengan pos alokasi kedua. Saat ini harga beras medium kualitas I mencapai Rp11.750/Kg dan kualitas II mencapai Rp11.500/Kg, tetapi tak terdengar juga kabar gelaran Operasi Pasar secara masif.

Malah pagi ini terlihat foto berkarung-karung beras menumpuk di gudang Bulog. Harian Kompas memuatnya. Kenapa tak dikeluarkan saja stok itu untuk Operasi Pasar? Agar masyarakat punya pilihan beras dengan harga terjangkau.

Jika hendak berpikir positif, mungkin Bulog bakal menggelar Operasi Pasar saat harga benar-benar melonjak gawat. Tapi apakah itu bijak? Masa’ mau menunggu masyarakat marah-marah dulu baru mereka mengeluarkan stoknya? Apa mau mengulang keributan akhir tahun lalu?

Mestinya sejak sekarang Bulog sudah mengusulkan Operasi Pasar ke kementerian terkait, agar harga terkendali sejak dini. Bukannya gerak grasa-grusu saat lonjakan harga sulit dijinakkan, memperjangkan persoalan itu namanya.

Apakah Bulog mau beralasan “Berasnya tidak laku. Jadi belum perlu Operasi Pasar” Jika benar masyarakat belum butuh beras murah, lalu informasi dari Hargapangan.id itu hanya data ngibul?  Atau mau pakai alasan “Supaya beras lokal tidak tersaingi beras impor”?

Badan usaha itu terkesan menahan-nahan stok. Beras eks impor ditimbun lama entah tujuannya apa. Mungkinkah supaya klaim tentang gudangnya kepenuhan itu tetap valid diomong-omongkan ke media massa?

Aji Kresna
Aji Kresna
Being Humanist
Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.