Mungkin itu kalimat yang tepat melihat kondisi sepakbola tanah air saat ini. Lihat saja, aksi kemanusiaan yang dilakukan oleh sejumlah Supporter di Indonesia malah berujung sangsi yang diberikan oleh PSSI. Salah satunya ialah aksi peduli terhadap Rohingya yang dilakukan oleh Bobotoh PERSIB beberapa waktu lalu melalu koreo #SaveRohingya saat pertandingan PERSIB.
Pasca aksi tersebut, PSSI menyatakan bahwa aksi kemanusiaan yang dilakukan oleh Bobotoh merupakan aksi politik dan sesuai dengan aturan maka harus membayar denda sebesar 50 Juta Rupiah. Sugan Gelo!
Tentu saja sangsi tersebut mengundang kecaman dari para Supporter, khususnya Bobotoh itu sendiri. Melalui kicauan di dunia maya, mereka saling mengecam keputusan PSSI dan menyatakan siap udunan untuk membayar denda tersebut. Bahkan, beberapa hari kemarin hastag #KoinUntukPSSI cukup lama merajai trending topic di Twitter.
Kicauan ini juga kemudian mendapatkan respon dari sejumlah tokoh, seperti Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dan juga Bupati Purwakarta, Kang Dedi Mulyadi. Melalui akun media sosial, keduanya menyatakan bahwa koreo yang dilakukan Bobotoh ialah aksi kemanusiaan, namun untuk menyikapi sangsi PSSI mereka juga siap untuk ikut udunan membayar denda.
Sore ini sembari menikmati secangkir kopi saya berlayar di lautan media sosial sebelum memutuskan untuk membuat tulisan ini. Saat melihat kicauan dari akun Kang Dedi Mulyadi soal keinginannya untuk ikut udunan, dalam pikiran saya jadi terngiang sebuah kalimat,
“Ulah sieun balangsak jang, da Hirup mah Udunan!”
#KoinUntukPSSI#KitaBersamaRohingya#SaveRohingya
