Kamis, Oktober 10, 2024

Sejarah Panjang Konflik Palestina Hingga Saat Ini

Rizqullah Eddy Sutino Putra
Rizqullah Eddy Sutino Putra
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Program Studi Hubungan Internasional

Selama berabad-abad Palestina telah menjadi jantung sejarah yang kaya akan kekayaan budaya, warisan spiritual, dan konflik yang berkelanjutan hingga saat ini. Wilayah ini  telah menjadi peninggalan beradaban kuno, pusat spiritual bagi tiga agama besar, dan saksi pergolakan politik hingga sosial yang tak terhitung jumlahnya, Dengan latar belakang tersebut Palestina memiliki sejarah yang panjang dan menarik untuk dibahas.

Sebelum Perang Dunia I

Sebelum Perang Dunia I wilayah Palestina berada di bawah kekuasaan Kesultanan Utsmaniyah selama berabad-abad.

Kekaisaran Utsmaniyah pada saat itu meliputi Wilayah yang sekarang menjadi Israel, Tepi Barat Gaza, dan sebagian Yordania, dibawah kekuasaan Utsmaniyah Palestina dikelola sebagai bagian dari provinsi seperti Sidon, Yerusalem, dan lainnya meskipun demikian, wilayah ini dapat dikatakan jarang dihuni dan terbagi menjadi komunitas-komunitas kecil seperti Muslim, Kristen, dan Yahudi.

Setelah Perang Dunia I

Setelah Perang Dunia I Kesultanan Utsmaniyah berhasil ditumbangkan oleh Inggris dan kekuasaan wilayah Palestina berada di bawah pemerintahan Inggris.

Selama Inggris berkuasa Palestina menjadi pusat ketegangan antara penduduk Arab dan Komunitas Yahudi yang bermigrasi ke wilayah Palestina yang disebabkan oleh gerakan Zionisme yang mendukung kembalinya orang-orang Yahudi ke tanah leluhur mereka, terjadi banyak konflik selama migarsi ini berlangsung.

Pembagian Wilayah Oleh PBB

Rencana PBB untuk Palestina pada tahun 1947 adalah bentuk usaha Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait konflik wilayah yang terjadi di Palestina. PBB mengusulkan pembagian wilayah Palestina menjadi dua negara terpisah untuk ditempati bangsa Arab dan Yahudi.

Rencana tersebut dikenal dengan Resolusi 181 PBB yang merencanakan pembagian wilayah Palestina menjadi dua bagian, wilayah pertama ditempati oleh bangsa Arab dengan luas sekitar 43 % dari wilayah asli Palestina dan wilayah kedua ditempati oleh bangsa Yahudi dengan luar wilayah sekitar 56% selain itu khusus untuk Yerusalem sendiri akan ditempatkan dibawah pengawasan internasional.

Perang Palestina Tahun 1948

Perang Palestina tahun 1948 atau yang dikenal sebagai Perang Kemerdekaan Israel merupakan konflik bersenjata yang terjadi setelah proklamasi kemerdekaan Israel pada tanggal 14 Mei 1948. Perang ini melibatkan negara-negara Arab yang menentang pendirian negara Israel setelah pembagian wilayah Palestina oleh PBB pada tahun 1947.

Negara-negara Arab menolak rencana PBB dan melancarkan serangan terhadap wilayah Israel negara-negara Arab yang terlibat pada saat itu adalah Mesir, Yordania, Suriah, Irak, dan Lebanon, Perang ini berakhir dengan penandatanganan perjanjian gencatan senjata antara Israel dengan negara-negara Arab yang terlibat konflik.

Perang Tahun 1967

Pada tahun 1967 terjadi konflik militer yang melibatkan Israel dan negara-negara Arab seperti Mesir, Yordania, Suriah dan Irak. Pada perang ini Israel berhasil menguasai wilayah Semenanjung Sinai dari Mesir, Tepi Barat dari Yorjadina, dan Dataran Tinggi Golan dari Suriah.

Perang ini memberikan dampak besar bagi Palestina seperti meningkatnya ketegangan konflik yang terjadi dengan Israel, memperkuat posisi Amerika Serikat sebagai sekutu utama Israel, dan Wilayah Yerusalem timur yang merupakan wilayah suci bagi tiga Agama besar (Islam, Kristen, Yahudi)  jatuh kepada kekuasaan Israel.

Perjanjian Camp David 1978

Perjanjian Camp David melibatkan Mesir dan Israel yang berhasil menciptakan perdamaian antara Mesir dan Israel serta penarikan pasukan Israel dari Semenanjung Sinai yang sebelumnya dikuasai Israel namun dalam hal penyelesaian konflik di Palestina tidak sepenuhnya terwujud dalam perjanjian tersebut.

Dalam sudut pandang Palestina perjanjian ini dianggap sebagai kegagalan karena tidak menghasilkan penyelesaian yang memuaskan terkait hak-hak dan status Palestina itu sendiri, terjadi ketegangan antara Palestina dan Mesir akibat dari perjanjian ini.

Gerakan Pemberontakan Rakyat Palestina

Gerakan pemberontakan ini dimulai pada akhir tahun 1987 yang disebut Intifada. Gerakan ini adalah sebuah respon terhadap pendudukan Israel yang terus berlanjut dan kondisi sosial politik yang sulit di wilayah Palestina.

Pemicu utamanya berasal dari insiden kecelakaan lalu lintas di Gaza pada 8 Desember 1987 yang menyebabkan kematian empat warga palestina yang ditabrak oleh mobil dari Israel atas kejadian tersebut rakyat Palestina mengadakan aksi protes terhadap penduduk Israel aksi ini telah memakan korban 1900 korban jiwa dari kedua pihak.

Perjanjian Oslo 1993

Perjanjian Oslo ditandatangani antar pihak Israel dan pihak Palestina di Norwegia, Perjanjian Oslo adalah komitmen dari Israel dan Palestina dalam usaha penyelesaian konflik, hasil dari perjanjian ini adalah pembentukan Otoritas Palestina sebagai badan pemerintahan semntara di wilayah barat dan jalur Gaza, perjanjian ini mengalami kegagalan dikarenakan terjadinya ketegangan antara Palestina dan Israel dan terjadinya serangan terhadap pembangunan pemukiman Israel yang terus berlanjut.

Peristiwa Gaza 2005-2008

Pada tahun 2005 Israel melakukan penarikan mundur sebagian besar pasukannya dan pemukiman Israel dari Gaza dalam upaya mengakhiri pendudukan langsung yang selama ini terjadi.

Penarikan mundur itu dalah langkah dalam menciptakan otonomi khusus bagi penduduk Gaza namun Israel tetap mengontrol perbatasan, sumber daya, serta akses ke wilayah tersebut yang menyebabkan sulitnya aliran barang dan layanan ke Gaza, pada 2006 Hamas memenangkan kursi dalam pemilihan palestina yang menyebabkan terjadinya konfrontasi militer Israel dan kelompok bersenjata di Gaza selama perang ini berlangsung disisi lain terjadi krisis kemanusiaan karena blokade yang dilakukan oleh Israel yang menyebabkan sulitnya pendistribusian bahan pokok, layanan kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.

Penyerangan Hamas 2023

Pada tanggal 7 Oktober 2023 kelompok militer Hamas melancarkan serangan besar-besaran terhadap israel dari jalur Gaza. Terdapat 3000 lebih roket ditembakan dari jalur Gaza oleh militer Hamas dan menerobos masuk ke perbatasan Israel dikarenakan serangan ini pemerintah Israel melakukan serangan balasan terkait serangan tersebut.

Israel membombardir bangunan dan markas militer yang ada di Palestina, namun pada tanggal 24 November 2023 terjadi gencatan senjata antara Pemerintah Israel dengan Hamas di jalur Gaza gencatan senjata ini terjadi atas perjanjian pembebasan sandera, terjadi pertukaran sandera setidaknya Hamas membebaskan 50 sandera dan Israel membebaskan 150 warga palestina, pihak Israel mengutarakan akan melanjutkan pertempuran dengan intens dan akan menciptakan tekanan yang lebih besar untuk kembali membawa sandera.

Rizqullah Eddy Sutino Putra
Rizqullah Eddy Sutino Putra
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Program Studi Hubungan Internasional
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.