Jumat, April 26, 2024

Sebuah Perenungan: Ide dan Pola Pikir Manusia

jbagas
jbagas
Project Engineer interested in environmental, technology, social issues. Keep learning and keep sharing.

Ide adalah hasil dari akal manusia. Dimana hal itu merupakan produk apabila manusia menggunakan akal pikirannya dalam merespon sesuatu/lingkungan. Dari pertama kali manusia diciptakan sampai pada era ini, begitu banyak ide-ide yang muncul yang mewarnai perkembangan zaman. Pada awal yang tercatat dalam sejarah, manusia bertahan hidup dengan berburu, kemudian masuk ke era bercocok tanam, dilanjut lagi ke era industrialisasi hingga ke masa kini yakni era digitalisasi. Begitulah gambaran hasil dari ide-ide manusia dari masa ke masa yang berkembang sesuai dengan perkembangan pola pikir manusia.

Perlu dipahami, sejak awal semesta diciptakan sudah kompleks dengan isinya dan keseimbangan yang sempurna. Tidak ada yang perlu ditambah atau dikurangi. Begitu lah ketika Sang Maha Pencipta telah berkreasi dengan segala kuasaNya.

Seperti yang tertuang pada ayat-ayat Ilahi. (Surah Al-Baqarah ayat 164)

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.”

Ada hal yang menarik dari Ayat tersebut, yakni pada akhir kalimatnya berbunyi bagi kaum-kaum yang berfikir. Bukan bagi kaum yang beriman ataupun bukan bagi kaum muslim semata. Disini ditekankan pada hambaNya yang berfikir (tafakkur). HambaNya yang merenungkan, memikirkan segala ciptaanNya yang terhampar di alam Semesta ini.

Tuhan memilih redaksi kalimat bagi kaum-kaum yang berfikir. Ini menandakan bahwa hamba yang sudah dianugerahkan memiliki akal, apabila digunakan untuk memikirkan semua ciptaanNya maka ia akan memiliki keistimewaan kedudukan bagiNya. Hanya orang yang menggunakan akalnya (berfikir) yang dapat membaca tanda-tanda kebesaran Sang Pencipta.

Alam

Tuhan menciptakan alam ini dengan sempurna, secara perlahan kebenaran tentang alam mampu terungkap oleh sains. Para ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu dan para cendikiawan filsuf terdahulu sudah membuktikannya sejalan dengan perkembangan manusia.

Sebagai contoh, manusia sadar akan luasnya jagat semesta ini sehingga perlunya mempelajari apa-apa saja yang ada di langit. Kemudian ilmu yang mempelajari langit ini disebut astronomi. Seiring perkembangan zaman, muncul lah suatu pemikiran, suatu konsep yang disebut konsep heliosentris. Nicolaus Copernicus (1473 – 1543) dan Galileo Galilei (1564 – 1642) di generasi selanjutnya. Walaupun pada masa itu konsep ini banyak ditentang, namun konsep inilah yang saat ini teruji kebenarannya.  

Lalu, dengan keseimbangan alam yang sudah sempurna ini, manusia mulai menyadari bahwa ada energi yang menjaga keseimbangan bumi ini. Dikemukakan lah suatu pemikiran yang disebut teori gravitasi oleh Isaac Newton (1643 – 1727). Teori ini bisa dikatakan teori yang sangat berpengaruh hingga saat ini bagi dunia sains.

Hal yang lebih fenomenal lagi ialah konsep fisika modern. Dimana manusia menyadari konsep sifat dualisme cahaya. Penemuan ini menjadi dasar pemikiran fisika modern yang disusul banyak temuan setelah konsep ini dikembangkan. Ilmuwan bernama Albert Einstein (1879 – 1955) lah yang berhasil menguak tabir dalam perkembangan sains ini.

Pikirkan

Dengan bentangan alam raya yang luas yang sudah sempurna ini, manusia menemukan permasalahan-permasalahan sejalan dengan perkembangan dan kondisi kehidupan yang ada. Namun beruntung lah manusia diberi suatu anugerah yang disebut akal.

Sebagai contoh, dengan keseimbangan alam yang sudah terbentuk ini. Ada kondisi siang dan malam silih berganti berirama dengan berjalannya waktu. Muncul lah keadaan dimana pada kondisi malam hari, lingkungan terasa gelap. Ini bukan lah masalah, namun semakin berkembangnya zaman, manusia pun mulai melakukan aktivitas pada malam hari. Tapi merasa terbatas karena keadaan lingkungan yang gelap.

Dengan masalah yang ada ini, lalu manusia berusaha mencari teknologi apa yang mampu menjadi solusi dari masalah ini. Diciptakan lah suatu teknologi yang bernama lampu. Sosok Thomas Alva Edison (1847 – 1931) lah yang berhasil memberikan solusi dari masalah kegelapan yang ada. Penemuan ini bisa disebut sebagai sebuah penemuan  yang membeikan pengaruh besar terhadap perkembangan manusia.

Lain lagi dengan Alexander Graham Bell (1847 – 1922), sang innovator yang berhasil menciptakan teknologi yang dapat mengatasi masalah dalam komunikasi. Karena luasnya bumi ini, manusia hidup menyebar mulai dari daerah pesisir hingga daerah pegunungan. Karena sebaran manusia ini lah muncul permasalahan dalam berkomunikasi dan dalam penyebaran informasi yang tak terjangkau oleh indera manusia. Penemuan teknologi bernama telepon oleh Alexander Graham Bell ini telah memberikan perubahan bagi manusia dalam berkomunikasi.

Sebuah Perenungan

Jadi dapat disimpulkan, anugerah Tuhan yang paling besar yang diberikan ke hambaNya ialah akal.  Dengan akal manusia dapat berkembang menjadi lebih baik, walaupun dengan akal juga manusia bisa menjadi rendah bahkan hina dari kodratnya. Manusia dapat beradaptasi dengan lingkungan pun karena memiliki akal.

Namun tidak semua manusia menyadari ini, tidak semua akal manusia mampu menjangkau ini. Apa yang membedakan? Sebuah ilmu lah yang membedakan manusia dalam menggunakan akalnya. Seberapa dalam manusia menyelami samudera ilmu pengetahuan lah yang membedakan manusia dalam menggunakan akalnya. Kemampuan dalam menyelami samudera ilmu pengetahuan ini disebut daya intelektual.

Alam memberikan isyarat-isyarat melalui fenomena-fenomena yang terjadi, kemudian akal mencoba membaca dan menangkap itu. Setelah tertangkap akal merespon kejadian itu dengan memikirkan, merenungkan, sehingga muncul sebuah ide. Ide atau gagasan ini dimaknai hasil dari proses pemikiran manusia tentang alam dan respon apa yang akan diberikan manusia kepada alam dalam beradaptasi mengikuti perubahan-perubahan yang terjadi.

Suatu ide dapat dinilai dari seberapa dalam ia memikirkan alam dan seberapa bermanfaat ide itu dalam mengatasi permasalahan yang ada – yang dapat meberikan kontribusi kepada manusia untuk beradaptasi merespon gejolak lingkungan yang terjadi. Kebermanfaatannya lah yang menjadikan ide itu menjadi buah yang sangat berarti bagi kehidupan manusia. Tak peduli dari siapa ide ini dihasilkan, karena siapa pun bisa menghasilkan ide yang bermanfaat apabila benar-benar memaknai alam ini.

Kalimat penutup sekaligus ajakan bagi kita semua, mari lah kita telusuri alam, kenali lingkungan sekitar, temukan masalah-masalah yang ada, lalu fikirkan solusi apa yang bisa kita berikan terhadap sekitar.

Mari kita gunakan sebaik mungkin anugerah yang diberikan Tuhan yang bernama akal, yang berwujud otak yang diletakan didalam kepala kita ini. Lalu bagilah hal positif yang mampu dihasilkan. Karena sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi sesamanya.

jbagas
jbagas
Project Engineer interested in environmental, technology, social issues. Keep learning and keep sharing.
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.