Usia menjadi salah satu syarat dalam pencalonan pemimpin negara, baik itu Indonesia maupun Negara Luar. Di Indonesia sendiri tertuang dalam Pasal 169 huruf q UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Pemilu), menjelaskan bahwa usia minimal menjadi calon presiden yaitu 40 tahun. Berbeda halnya dengan Amerika Serikat, sejak ratifikasi Amendemen Ke-22 Konstitusi Amerika Serikat pada tahun 1951. Presiden harus berumur minimal 35 tahun dan “terlahir” sebagai warga negara
Amerika Serikat. Dapat ditarik kesimpulan bahwa idealnya usia pemimpin yaitu pada usia produktif. Namun 20 Januari 2021 lalu, Amerika Serikat baru saja melantik Joseph Robinette Biden Jr. sebagai presiden Amerika Serikat ke-46 pada usianya yang ke 78 tahun. Biden menjadi presiden tertua dalam sejarah Amerika Serikat.
Joe Biden Dalam Kategori Silent Generation
Biden yang lahir pada 20 November 1942 di Scranton, Pennsylvania. Di umurnya yang ke 78 tahun, Biden merupakan satu-satunya presiden Amerika Serikat yang masuk ke dalam kategori Silent Generation. Generasi ini merupakan orang-orang yang lahir dari tahun 1928-1945. Salah satu karakteristik generasi ini adalah kemampuan mereka untuk membuat sesuatu bekerja dengan cara menyatukan orang-orang untuk suatu tujuan.
Perjalanan Karir Joe Biden
Biden dibesarkan di Scranton, Pennyslvania, dan daerah New Castle, Delaware, ia menerima gelar sarjana dari University of Delaware pada tahun 1965 dan gelar hukum dari Universitas Syracuse di New York pada tahun 1968. Setelah lulus dari sekolah hukum, ia bekerja sebagai pengacara sebelum beralih ke dunia politik. Pada tahun 1972 Biden terpilih menjadi anggota Senat AS dan menjadi senator termuda kelima dalam sejarah AS.
Namun, setelah sebulan menjadi anggota Senat, istri (Neilia Hunter) dan putrinya meninggal dalam kecelakaan mobil, sedangkan kedua putranya terluka parah. Sempat menjadi pertimbangan, akhirnya Biden kembali bergabung dengan Senat pada 1973 karena diyakinkan oleh rekan-rekannya. Pada tahun 1977, akhirnya Biden menikahi seorang pendidik yaitu Jill Jacobs dan memiliki seorang putri. Selain menjadi Senator AS ia juga menjadi merupakan asisten profesor (1991–2008) di Wilmington, Delaware, cabang Sekolah Hukum Universitas Widener. Sebagai senator senior selama 36 tahun sampai dengan tahun 2009, Biden fokus pada hubungan luar negeri, peradilan pidana, dan kebijakan narkoba.
Selama keanggotaanya, Biden banyak berkontribusi dalam pembentukan hukum. Dalam memerangi kekerasan ia menjadi pelopor Violence Against Women Reauthorization Act (VAWA) yang berperan dalam memberikan perlindungan warga Amerika dari kekerasan, memperkuat hukuman atas kekerasan terhadap perempuan, menyediakan sumberdaya yang dibutuhkan oleh penyintas kekerasan, dan mengadakan dialog nasional terkait kekerasan seksual dalam rumah tangga.
Dalam implementasinya VAWA dapat menurunkan angka kekerasan rumah tangga di AS sebesar 63%. Selain itu, Biden menyusun rancangan undang-undang anti kejahatan yang menyediakan 100.000 polisi tambahan di jalan-jalan negara, melarang penggunaan senjata masal, dan memberikan hukuman lebih berat untuk pengedar narkoba. Joe Biden juga berperan penting dalam pembentukan kebijakan luar negeri AS terkait terorisme, peperangan, dan berakhirnya apartheid atau diskriminasi etnis dan kelas sosial.
Pada tahun 2009, Biden berhenti menjadi senator karena ia dipilih oleh Presiden Barack Obama sebagai Wakil Presiden Amerika ke-47. Dalam tugasnya sebagai wakil presiden, ia tetap meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memberantas kekerasan, selain itu juga ia peduli terhadap dunia kesehatan terbukti dengan peran biden dalam pembentukan organisasi penelitian dan penanganan kanker.
Dalam urusan diplomasi AS Biden merupakan figur penting, ia memperkuat hubungan dengan sekutu di negara-negara Eropa dan Asia-Pasifik. Selain itu, Biden juga mencetak sejarah negara dengan program pemerintah paling efisien dengan angka pemborosan, penyalahgunaan, atau penipuan dibawah 1%. Hasilnya, Pemerintahan Barack Obama berhasil menghindari kemerosotan perekonomian yang hebat, menciptakan dan menyelamatkan jutaan pekerja, dan menghasilkan 75 bulan pertumbuhan pekerja tanpa gangguan. Karena itu, ia mendapat Medal Of Freedom atas kontribusinya dalam keamanan dan kepentingan negara.
Kepresidenan dan Gaya Kepemimpinan Joe Biden
Setelah Biden mengalahkan Donald Trump pada Pilpres AS 2020, Biden menandatangani serangkaian perintah eksekutif, tindakan, dan memorandum. Semasa 1 tahun masa jabatannya, ia telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang merupakan solusi, khususnya bagi warga AS.
Di kala pandemi, Biden bisa memberikan layanan satu juta tes Covid-19 di rumah bagi warga AS, ia juga berhasil mendorong paket bantuan Covid-19 senilai 1.9 triliun dolar AS. Selanjutnya terkait dengan iklim, ia mengeluarkan perintah eksekutif untuk kembali memasukkan AS ke dalam Perjanjian Paris tentang perubahan iklim dan membatalkan penarikan AS dari World Health Organization.
Terkait dengan ekonomi, Biden menaikkan pajak bagi perusahaan beserta orang-orang yang berpenghasilan tinggi, tujuannya untuk membiayai infrastruktur, program perubahan iklim, dan menolong warga miskin AS. Terkait dengan imigrasi, Biden menandatangani perintah eksekutif yang merombak proses imigrasi AS, salah satunya adalah mengakhiri kebijakan pemisahan keluarga dan membuat satuan tugas untuk menyatukan kembali keluarga yang terpisah di perbatasan.
Terkait kebijakan luar negeri, ia berhasil memperbaiki hubungan yang rusak dengan beberapa sekutu AS. Ia menarik semua pasukan AS dari Afghanistan. Dari beberapa kebijakan tersebut tercermin bahwa biden menganut gaya kepemimpinan yang demokratis, yaitu keputusan-keputusan yang Biden adalah untuk kepentingan masyarakat. Jajak pendapat Reuters/Ipsos menemukan, lebih dari 55 persen dari 4423 orang dewasa puas dengan kinerja Biden. Pada tanggal 27 April 2021, kantor berita Reuters melaporkan 65% responden puas dengan kinerja Biden mengatasi pandemi. Sementara, Presiden sebelumnya, Donald Trump hanya mendapat 38% untuk isu yang sama.
Daftar Pustaka :
Duignan, B. (2022, Maret 11). Joe Biden president of the United States [Web Page]. https://www.britannica.com/biography/George-Washington
Fitriani, A. (2022, Januari 19). Rekam Jejak Satu Tahun Kepemimpinan Joe Biden di Negeri Paman Sam [Halaman web]. https://dunia.rmol.id/read/2022/01/19/520113/rekam-jejak-satu-tahun-kepemimpinan-joe-biden-di-negeri-paman-sam
Chalk, D. (2021, Januari 3). Biden becoming first member of ‘Silent Generation’ to be president [Web page]. https://www.ourmidland.com/insider/article/Biden-first-member-of-Silent-Generation-to-be-15842881.php