Senin, Oktober 7, 2024

Radical Grace = Hypergrace (1)

Pdt. Musa Haisoo
Pdt. Musa Haisoo
El Roi Israel Sipahelut I Know God And Make Him Known

Saat ini kita hidup di suatu era dimana dunia terus berupaya menyajikan  kemudahan,kenyamanan, kepuasan dan ketentraman bagi manusia. Pada saat  yang sama, di dunia rohani telah berkembang suatu ajaran yang sama  dengan karakter tersebut.

 APA ITU RADICAL GRACE/HYPER GRACE ?.“Radical Grace”  ajaran kasih karunia yang mudah dicerna dan diterima logika, memberi  memotivasi dan inspirasi, berpandangan positif dengan menghindari segala  hal negatif yang bersifat memberatkan, menyengsarakan, menuduh,  menghakimi dan menuntut seseorang. Bagi jemaat awam tentu pengajaran ini  mudah memikat mereka. SIAPA TOKOH RADICAL GRAGE/HYPER GRACE?. Ajaran “kasih  karunia” yang biasa disebut “Grace Revolution, Gospel Revolusion atau  pun Radical Grace “, dikembangkan dan dipopulerkan oleh Joseph Prince,  Gembala Senior di New Creation Church, Singapura. REFERENSI KEPENULISAN. Buku “Destined to Reign”  (Ditakdirkan untuk Berkuasa) menjadi acuan artikel ini adalah salah satu  bukunya yang terkenal membahas pemahaman tersebut. Pada saat buku ini  ditulis tahun 2007 jumlah jemaatnya mencapai sekitar 19.000-an jiwa ,  sekarang diperkirakan mencapai 30.000-an jiwa.

 Sedangkan “Hyper Grace” adalah meminjam istilah yang dimunculkan oleh  Dr Michael Brown dalam bukunya “Hyper-Grace: Exposing the Dangers of the  Modern Grace Message (2014).” Buku ini menanggapi dan mengkritik ajaran  kasih karunia “Grace Revolution“ yang menurutnya kacau, melebihi dan  melenceng dari apa yang diajarkan oleh Alkitab. (Tulisan ini disajikan  secara populer dan tidak membahas secara khusus buku Dr.Michael Brown).

 A. AJARAN RADICAL GRACE/HYPER GRACE. Secara  keseluruhan “radical grace “ yang banyak diurai dalam buku “Destined to  Reign” (sebagai kutipan selanjutnya di singkat DTR) membahas tentang  “keselamatan adalah kasih karunia dan dampak kasih karunia bagi  kehidupan orang percaya” dengan muatan-muatan ajaran sebagai berikut :

 1.Kasih karunia bersifat semua dan selamanya.Konsep  dasar kasih karunia “radical grace“ di dasarkan pada kata “segala dan  selama-lamanya“ yang ada di Kolose 2:13 dan Ibrani 10:14. Kolose 2:13  Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak  disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan  Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita. Ibrani 10:14 Sebab  oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya  mereka yang Ia kuduskan.Berdasarkan ayat-ayat itu, “radical grace“ mengajarkan bahwa kasih  karunia bagi penebusan dosa bersifat semua dan selamanya, yang berarti  setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, maka semua dosanya sudah  diampuni. Baik dosa keturunan, dosa yang diperbuat di masa lalu, dosa  yang diperbuatnya saat ini dan dosa yang belum diperbuatnya di masa akan  datang.

AJARAN JOSEPH PRINCE TENTANG DOSA. Joseph Prince  mengatakan,” Semua dosa anda – di masa lalu, masa kini, dan masa depan –  sudah dibasuh oleh darah-Nya yang kudus. Anda sepenuhnya diampuni saat  Anda menerima Yesus ke dalam hidup Anda. Anda tidak pernah lagi dianggap  bertanggung jawab atas dosa-dosa Anda. Anda telah dibenarkan sama  seperti Yesus bukan karena tingkah laku Anda sendiri, melainkan iman  kepada-Nya dan karya-Nya yang sempurna di kayu salib (DTR, hal.2.).” Melalui konsep dasar ini kemudian dibangunlah pemahaman-pemahaman lain  yang sebenarnya juga lahir atau merupakan konsekuensi logis dari apa  yang diyakininya tersebut :

 a.Orang percaya tidak perlu bertanggungjawab dan minta ampun atas dosanya sekarang.Ajaran  “radical grace “ menyebutkan bahwa orang percaya tidak perlu lagi  bertanggung jawab atas dosa-dosanya yang diperbuatnya sekarang dan  meminta ampun karena secara otomatis sudah diampuni, ”Kita tidak perlu  mengakui dosa-dosa kita supaya kita diampuni. Kita mengakui dosa-dosa kita karena kita sudah diampuni. Jika saya  mengatakan “ mengakui dosa-dosa kita “, saya sedang berbicara tentang  bersikap terbuka kepada Tuhan. Saya tidak pergi ke hadirat-Nya untuk  memohon pengampunan. Tidak, berbicara kepada-Nya karena saya mengetahui  bahwa saya sudah diampuni ( DTR, hal.101-102).”

 b .Orang percaya tidak perlu mengoreksi diri atas dosanya.Orang  percaya juga tidak perlu mengoreksi diri, menyadari dosanya, bahkan  kalau ada suara hati dan pikiran yang menunjukkan dosanya, itu dianggap  suara dari iblis, karena dosa orang percaya sudah diampuni. Joseph  Prince mengajarkan,”Strategi iblis adalah membuat Anda merasa tidak  layak untuk memasuki hadirat Tuhan.Ia akan membanjiri Anda dengan pemikiran-pemikiran penghakiman dengan  menuduh Anda tidak layak karena mempunyai pikiran-pikiran yang salah  atau mengatakan kata-kata kasar terhadap seseorang. Ia akan memberikan  Anda 1001 macam alasan mengapa Anda tidak layak untuk menerima  berkat-berkat Tuhan. Namun, sebenarnya apa pun perasaan salah Anda atau  kebiasaan buruk yang telah menundukkan Anda, darah Yesus menjaga Anda  tetap bersih. Darah Yesus membuat Anda layak mempunyai akses  terus-menerus kepada Tuhan Yang Mahatinggi. Karena Anda berada di bawah  air terjun pengampunan ini, setiap doa yang Anda panjatkan sangat  bermanfaat (DTR, hal.112).”

c. Roh Kudus tidak pernah menegur orang percaya.Pengajaran  “radical grace “ menyebutkan bahwa,” Roh Kudus tidak pernah menegur  anda tentang dosa-dosa anda. Ia tidak pernah menunjukkan kesalahan anda.  Saya menantang anda untuk menemukan ayat dalam Alkitab yang  memberitahukan Anda bahwa Roh Kudus telah menegur tentang dosa-dosa  Anda. Anda tidak akan pernah menemukannya ! (DTR,hal. 132)”.

 d.Orang percaya tidak bisa melakukan dosa yang tidak bisa diampuni.“Radical  grace “ mengajarkan bahwa orang percaya tidak bisa melakukan apa yang  disebut dosa yang tidak bisa diampuni, karena semua dosanya sudah  diampuni,”Perkenankan saya menyatakan sekali dan untuk selamanya bahwa  tidak ada dosa yang dilakukan orang Kristen yang tidak dapat diampuni.  Saat anda mengerti mengapa Tuhan mengutus Roh Kudus, Anda akan menyadari  bahwa dosa yang tidak dapat diampuni adalah menolak Yesus secara  konsisten ! (DTR, hal.89). Karena itu menghujat Roh Kudus berarti secara  konsisten menolak pribadi Kristus yang Roh Kudus saksikan  (DTR.hal.89).”

 2.Kasih karunia adalah pribadi Yesus sendiri.Menurut  pengajaran “radical grace “ kasih karunia itu adalah pribadi yaitu Tuhan  Yesus sendiri,” Kasih karunia bukan suatu teologi. Itu bukan suatu  topik yang dibicarakan. Itu bukan suatu dokrin. Itu adalah suatu Pribadi  dan nama-Nya adalah Yesus. Itulah sebabnya Tuhan ingin anda menerima  kelimpahan kasih karunia karena mempunyai kelimpahan kasih karunia  adalah mempunyai kelimpahan Yesus ! (DTR, hal.24).”

 

Pdt. Musa Haisoo
Pdt. Musa Haisoo
El Roi Israel Sipahelut I Know God And Make Him Known
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.