Senin, Desember 9, 2024

Potensi Penerapan Hybrid Learning Pasca Pandemi

Annisa Zahra Aulia
Annisa Zahra Aulia
Mahasiswi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
- Advertisement -

Semenjak munculnya pandemi Covid-19 di Indonesia pada tahun 2020, seluruh organisasi pendidikan Indonesia telah menerapkan pembelajaran daring atau online untuk meminimalisir terjadinya penularan virus Covid-19. Seluruh murid, guru, dan sivitas akademika telah merasakan bagaimana melakukan kegiatan belajar dan mengajar daring baik itu melalui platform Zoom, Google Meet, Google Classroom, dan sebagainya.

Namun, di pertengahan tahun 2022 ini telah banyak sekolah dan kampus yang mulai kembali melaksanakan pembelajaran luring atau luar jaringan di mana kegiatan belajar dan mengajar dilakukan secara langsung baik itu di sekolah maupun di kampus. Hal ini dikarenakan telah dilaksanakannya vaksinasi kesatu dan kedua secara luas, khususnya untuk para pelajar dan pengajar yang terlibat langsung dalam proses kegiatan pendidikan.

Nyatanya, pembelajaran daring selama pandemi telah membawa beberapa dampak positif yang dirasakan oleh setiap orang yang menjalankannya. Di antaranya membuat masyarakat awam lebih mahir dalam memanfaatkan teknologi di era yang begitu kental akan digitalisasi ini. Ketika dilakukannya pembelajaran daring, dapat dirasakan adanya pertukaran informasi yang lebih cepat dibandingkan ketika dilakukannya pembelajaran tatap muka.

Sistem pembelajaran tatap muka cenderung mengandalkan adanya pengajar serta buku cetak dalam penyaluran informasi kepada pelajar yang mana terkesan membuat pelajar menjadi tidak begitu aktif berpartisipasi dalam kegiatan belajar. Padahal, keaktifan siswa sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Hal ini bisa menjadi kendala karena pertukaran informasi yang lambat tersebut sangat tidak sejalan dengan perkembangan IT di era digitalisasi.

Selain itu, pembelajaran daring tergolong fleksibel. Bisa dilakukan di mana saja asalkan ada sarana teknologi yang mendukung pelaksanaannya. Berbeda dengan sistem pembelajaran tatap muka yang mengharuskan orang hadir di tempat kegiatan belajar dan mengajar secara langsung, cenderung tidak fleksibel. Meski begitu, sistem tatap muka sangat mendukung dalam membangun skill komunikasi dan sosialisasi pelajar.

Ketika kita menggabungkan kedua sistem pembelajaran berbeda tersebut, maka tercipta yang dinamakan dengan sistem hybrid learning. Hybrid learning ialah sistem pembelajaran yang mengintegrasikan antara sistem pembelajaran daring (online) dan sistem pembelajaran luring (offline). Lantas, seberapa efektifnya sistem hybrid learning?

Menurut Harry Firman dalam Efektivitas Proses Pembelajaran Di Masa Pandemi yang ditulis oleh Wijoyo dkk, keefektifan dari suatu sistem atau program pembelajaran ditandai dengan ciri-ciri; 1) berhasil menghantarkan siswa untuk mencapai tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan, 2) memberikan pengalaman belajar yang atraktif, serta melibatkan siswa secara aktif sehingga menunjang pencapaian tujuan instruksional, 3) memiliki segala sarana yang menunjang proses belajar mengajar.

Dalam jurnal berjudul Efektivitas Penerapan Hybrid Learning Pasca Pandemi Covid-19 di Sekolah Dasar, Hilma Rusyada dan Muhammad Nasir menyebutkan bahwa berdasarkan hasil penelitian yang mereka lakukan, secara keseluruhan tingkat keberhasilan dalam mencapai penerapan hybrid learning siswa-siswi Sekolah Dasar Negeri Kebun Sari 1 Amuntai kelas 6 dinyatakan efektif di mana siswa berhasil mencapai tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan, siswa aktif dalam pembelajaran, dan sarana yang menunjang proses belajar dan mengajar lengkap.

Melihat hal tersebut dapat dikatakan bahwa potensi untuk melaksanakan sistem hybrid learning cukup meyakinkan. Selain mendukung proses pembelajaran yang fleksibel dan mendukung keaktifan pelajar dalam proses belajar, hybrid learning juga mendukung pelajar dalam mengasah kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi. Namun demikian, perlu adanya persiapan yang matang baik dari segi kesiapan pelajar, pengajar, maupun kesiapan dari segi sarana untuk melaksanakan hybrid learning agar dapat terlaksana secara efektif.

Sumber:

- Advertisement -

Rusyada, Hilma, and Muhammad Nasir. 2022. “Efektivitas Penerapan Hybrid Learning Pasca Pandemi Covid-19 Di Sekolah Dasar.” Jurnal Basicedu 6(2): 1714–23.

Wijoyo, Hadion, Dan Dkk. 2021. Efektivitas Proses Pembelajaran Di Masa Pandemi. Sumatra Barat: Penerbit Insan Cendekia Mandiri

Annisa Zahra Aulia
Annisa Zahra Aulia
Mahasiswi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.