Selasa, November 5, 2024

Potensi Industri Film, Penyumbang Pendapatan Nasional

Auliya' Urrozzaq Arrofiqi
Auliya' Urrozzaq Arrofiqi
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Malang
- Advertisement -

Industri film merupakan salah satu sektor ekonomi yang memiliki potensi besar dalam memberikan kontribusi pada pendapatan nasional sebuah negara. Melalui produksi film, negara dapat mempromosikan keindahan alam, budaya, dan sejarah yang dimiliki serta dapat menjadi lapangan kerja bagi masyarakat.

Pada dasarnya, pendapatan dari industri film dapat berasal dari berbagai sumber seperti penjualan tiket bioskop, penjualan DVD/Blu-ray, penjualan hak tayang di televisi, penjualan lisensi ke luar negeri, dan lain sebagainya.

Selain itu, industri film juga bisa menjadi sumber lapangan kerja bagi masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti peluanghal  kerja di bidang produksi film, distribusi, dan pemasaran. Semua sumber pendapatan tersebut memiliki potensi untuk memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian suatu negara.

Sebagai contoh, Hollywood di Amerika Serikat menjadi salah satu pusat industri film terbesar di dunia dan memberikan kontribusi besar pada perekonomian Amerika Serikat. Menurut laporan Motion Picture Association of America, industri film di Amerika Serikat menghasilkan pendapatan sebesar $35 miliar pada tahun 2019. Selain itu, industri film juga memberikan lapangan kerja bagi lebih dari 2 juta orang di Amerika Serikat.

Di India, Bollywood menjadi industri film terbesar di dunia dengan jumlah produksi film yang sangat besar setiap tahunnya. Industri film Bollywood diperkirakan memberikan kontribusi sebesar $2,6 miliar pada perekonomian India. Selain itu, industri film Bollywood juga memberikan lapangan kerja bagi lebih dari 5 juta orang di India.

Sementara itu industri film di Indonesia telah menunjukkan perkembangan yang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Banyak film lokal yang mampu bersaing dengan film luar dalam hal kualitas produksi, alur cerita, maupun jumlah penonton.

Contoh paling nyata adalah film ‘KKN  di Desa Penari’ yang meraih 10 juta penonton dan berhasil mengalahkan ‘Doctor Strange: In Multiverse of Madness’ dari Marvel Cinematic Universe (MCU) yang saat itu juga sedang tayang di Indonesia.

Hal tersebut membuktikan jika Indonesia juga memiliki potensi besar dalam mengembangkan industri film sebagai salah satu sektor ekonomi yang bisa memberikan kontribusi besar pada pendapatan nasional.

Dengan populasi lebih dari 270 juta orang dan keanekaragaman budaya yang kaya, industri film Indonesia dapat menghasilkan film-film yang menarik bagi pasar dalam negeri maupun luar negeri.

Dalam laporan tahun 2020 yang dirilis oleh Badan Ekonomi Kreatif Indonesia, industri film Indonesia diperkirakan menghasilkan pendapatan sebesar Rp10,3 triliun pada tahun 2019, dan terus mengalami pertumbuhan yang positif.

- Advertisement -

Namun, masih banyak tantangan yang dihadapi oleh industri film Indonesia dalam mengembangkan potensi tersebut. Beberapa tantangan tersebut antara lain terkait dengan regulasi yang masih belum memadai, infrastruktur yang kurang memadai, dan masih kurangnya akses ke pasar internasional.

Oleh karena itu, dukungan dari pemerintah dan swasta dalam mengembangkan industri film di Indonesia bisa menjadi langkah awal untuk memaksimalkan potensi ini dan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.

Auliya' Urrozzaq Arrofiqi
Auliya' Urrozzaq Arrofiqi
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Malang
Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.