Senin, Oktober 14, 2024

Pidato AHY: Strategi Kritis di Era Gimik Politik

Ranah, Rantau dan Jokowi

Membedah Anxiety

Madi Madun
Madi Madun
Penulis

Menurut ahli komunikasi politik, ucapan politik yang disampaikan oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dinilai sebagai langkah inovatif yang membawa suasana yang segar dalam tengah-tengah kegaduhan kampanye Pemilu 2024.

Dr. Sufyanto, seorang pakar politik, menyatakan, “Dalam keramaian kampanye yang dipenuhi dengan gimmick dan hiburan, pertunjukan politik dalam bentuk pidato ini dirasakan sebagai angin segar dalam proses politik di negara ini.” Menurut Sufyanto.

Pendekatan ini memberikan pemahaman yang jelas kepada publik mengenai visi dan program-program yang disajikan oleh partai. “Kami sekarang memahami dengan jelas apa yang ditawarkan oleh Demokrat kepada masyarakat, dengan presentasi yang menarik dan relevan,” tambahnya.

Diketahui bahwa AHY telah menyampaikan dua pidato politik yang disiarkan secara bersamaan di empat stasiun televisi nasional. Pidato pertama, yang berjudul “Kesejahteraan untuk Semua,” ditayangkan pada tanggal 12 Januari.

Sedangkan pidato kedua, yang membahas “Pertahanan, Keamanan, dan Kerjasama Internasional” dengan tema “Indonesia Kuat, Maju, dan Makin Berperan di Dunia,” disiarkan pada 18 Januari lalu.Menurut penjelasan dari Dr. Sufyanto, pidato pertama menguraikan bagaimana Partai Demokrat tampaknya memprioritaskan isu kesejahteraan rakyat sebagai fokus utama dalam program-program kerja yang akan diimplementasikan jika mereka nantinya berada di pemerintahan.

“Ini mencerminkan capaian-capaian yang berasal dari masa pemerintahan Presiden SBY, sebagian di antaranya masih dilanjutkan oleh pemerintahan Presiden Jokowi, meskipun dengan label yang berbeda. Untuk AHY, keputusan untuk melanjutkan program-program yang telah terbukti berhasil dan diterima oleh masyarakat sepertinya sangat beralasan,” ungkap pengamat politik yang lulus dari Universitas Airlangga dan akrab disapa Sufi.

Menurutnya, pada pidato kedua, tampaknya ini merupakan area keahlian khusus AHY. Ini terbukti dengan cara penyampaiannya yang terstruktur, sistematis, dan menarik, disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami sehingga menarik perhatian audiens muda yang hadir, meskipun topik yang dibahas termasuk kompleks.

“Dalam pidato keduanya, AHY sekali lagi menyoroti pencapaian-pencapaian di sektor pertahanan, keamanan, dan kerjasama internasional yang terjadi pada masa pemerintahan Presiden SBY. Ini termasuk pengembangan besar-besaran dalam alat-alat utama sistem persenjataan (alutsista) dan peningkatan kesejahteraan bagi anggota TNI dan Polri, yang mencakup kenaikan gaji sebanyak sembilan kali lipat, dengan total kenaikan sebesar 112 persen,” kata Sufi.

Sufi juga menjelaskan bahwa dalam pidato tersebut, terlihat bukti mengapa AHY sebelumnya sering disebut sebagai perwira dengan jalur karir fast-track, sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Panglima TNI Gatot Nurmantyo pada masa itu.

“Nampaknya sangat jelas pemahaman dan semangat yang dimiliki AHY di bidang pertahanan, keamanan, dan kerjasama internasional. Tanpa ragu dan dengan lancar, AHY menjelaskan mengapa penting memiliki pertahanan dan keamanan yang kuat, dan yang lebih penting, bagaimana mewujudkannya. Topik yang kompleks menjadi lebih mudah dipahami, dan dengan menggunakan bahasa yang dapat dipahami oleh anak-anak muda, AHY berhasil membuat keterhubungan dengan mereka yang hadir,” ungkap Sufi.”

Dari perspektif analisis perilaku politik, antusiasme anak-anak muda yang terlihat patut diperhatikan. Hal ini membantah pandangan bahwa generasi muda hanya tertarik pada topik yang ringan. Terbukti bahwa mereka dapat tertarik pada isu-isu berat dan cukup abstrak seperti pertahanan, keamanan, dan kerjasama internasional, asalkan disampaikan dengan cara yang menarik, mudah dimengerti, dan penuh semangat, seperti yang dilakukan oleh AHY,” jelas Sufi.

Meskipun demikian, Sufi memberikan catatan mengenai gaya bahasa AHY yang masih cenderung formal dan mengikuti norma-norma baku. “Jika AHY dapat membuat bahasanya lebih santai, dengan penggunaan idiom dan analogi yang lebih umum, serta gaya bercerita yang lebih akrab, maka presentasinya dapat menjadi lebih efektif,” ungkap Sufi memberikan umpan balik.

“Namun, apa yang telah dilakukan oleh AHY sudah sangat baik, dan tampaknya belum dilakukan oleh politisi lain, termasuk yang lebih muda daripada AHY. Ini merupakan tradisi politik yang positif. Jika politisi lain mau mengadopsi gaya political show seperti ini, hal itu dapat memberikan kontribusi positif,” kata Sufi.

Sufi juga memberikan perhatian terhadap susunan tempat duduk audiens yang terlihat padat, hampir tanpa jarak dengan AHY, menciptakan atmosfer yang hangat dan akrab. Hal ini ditambah dengan munculnya sejumlah poster dengan desain menarik dan teks yang segar. “Ini mirip suasana konser musik, tetapi dengan konten orasi politik,” komentar Sufi.

“Bukan kali pertama atau dua kali Partai Demokrat menyajikan kegiatan atau pernyataan politik dengan cara yang segar dan populer. Tidak heran jika segmen anak muda menjadi salah satu basis kuat Partai Demokrat. Elektabilitas Partai Demokrat di kalangan pemilih muda bahkan lebih besar dibandingkan partai lain yang mengklaim sebagai partai anak muda,” tambah Sufi, yang juga memiliki pengalaman dalam mengelola lembaga survei nasional.

Madi Madun
Madi Madun
Penulis
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.