Perkembangan dan tantangan UMKM di Indonesia saat ini begitu cepat dan pesat. Seiring dengan berkembangnya teknologi, tantangan yang dihadapi oleh masyarakat juga kian meningkat. Khususnya di era pandemi yang sempat terjadi dan masih terjadi, visibilitas online dan review menjadi penentu pilihan dalam masyarakat. Sehingga dalam era serba digital saat ini tidak jarang banyak orang yang mulai mempelajari bagaimana menjalankan bisnis secara online.
UMKM tentu saja menjadi salah satu peluang besar untuk menyerap tenaga kerja di setiap daerah. Proses ini tentu membantu terjadinya pemerataan dan pembangunan perekonomian di Indonesia.
Perkembangan UMKM di Indonesia
Sebenarnya bisnis UMKM sendiri memang merupakan bidang yang sangat luas. Sektor UMKM sendiri dapat meliputi berbagai bidang. Mulai dari pengembangan bisnis dari sektor kuliner, fashion, pendidikan, otomotif hingga produk kreatif. Bidang ini semua bisa dijadikan sebagai target usaha yang dapat menguntungkan.
Saat ini perkembangan UMKM tercatat lebih dari 65 juta UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia. Pada 2016, tercatat ada 61,7 juta UMKM di Indonesia dengan jumlah yang terus meningkat hingga tahun 2021, jumlah UMKM mencapai 64,2 juta.
Namun dibalik dari perkembangan dalam mengembangkan usahanya, pelaku UMKM kerap menghadapi berbagai tantangan. Menurut Ketua Asosiasi UMKM Ikhsan Ingratubun, beberapa permasalahan klasik yang masih menjadi persoalan bagi pelaku UMKM diantaranya adalah:
1. Sumber Daya Manusia, bagi UMKM hal ini merupakan tantangan terbesar. UMKM membutuhkan sumber daya manusia yang ahli dan memiliki kemampuan yang profesional dalam menjalankan bisnis.
2. Akses Teknologi, Permasalahan yang sering dijumpai dalam pelaku UMKM adalah terbatasnya kemampuan dan pengetahuan mereka dalam memanfaatkan teknologi serta platform digital.
3. Strategi bisnis, Bisnis UMKM pun harus fokus pada strategi yang perlu dilakukan agar produk yang dijual dapat berkembang dan laku di pasaran. Strategi yang kreatif juga perlu diperhatikan dalam mengembangkan usaha karena minimnya sumber daya yang dimiliki.
4. Permodalan, Isu permodalan merupakan salah satu tantangan yang menjadi perhatian terbesar bagi pelaku UMKM. Saat ini masih banyak pelaku UMKM yang masih mengalami kekurangan modal, sehingga mereka mengalami kendala untuk bisa scale up.
Solusi bagi Pejuang UMKM
1. Identitas & Branding
Meskipun UMKM terbilang bisnis kecil dan mungkin hanya laku di daerah sekitar, namun pastikan kita memiliki nama untuk bisnis tersebut. branding akan memudahkan konsumen untuk memberikan referensi nantinya.
2. Pahami Pemasaran Digital
Eksis secara online adalah salah satu strategi yang tepat untuk bisnis UMKM. Hal paling mudah untuk diterapkan adalah dengan mengaktifkan lokasi bisnis dengan Google Maps. Selain itu daftarkan produk di beberapa platform lain untuk menjaring lebih banyak pasar. Kuncinya adalah eksis secara online dalam berbagai wadah terutama Google.
3. Konsistensi & Responsif
Usahakan selalu konsisten dari waktu ke waktu dari segi pelayanan, tampilan hingga rasa jika kita bergerak dalam sektor UMKM pangan. Sama halnya dengan industri UMKM lainnya responsivitas juga menjadi hal utama yang sangat berharga bagi konsumen. usahakan untuk selalu merespon konsumen dengan cepat.
4. Edukasi Pajak
Seringkali banyak pelaku usaha UMKM mengabaikan untuk membayar pajak. Padahal taat pajak adalah suatu kewajiban warga negara. Hindari menunggak dalam membayar pajak, ini dapat membuat keuntungan para UMKM nantinya terkuras.
Inilah perkembangan, tantangan sampai solusi yang dihadapi oleh para pelaku bisnis UMKM khususnya di Indonesia.