Kamis, Maret 28, 2024

Perempuan Hebat di Kancah Internasional

zhafir
zhafir
Lulusan hubungan internasional Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Keberadaan kaum perempuan yang mengisi berbagai posisi penting di suatu negara atau bahkan organisasi internasional dewasa ini bukanlah suatu keniscayaan. Peranan kaum perempuan telah membuat posisi penting di suatu pemerintahan yang biasanya dipercayakan kepada kaum lelaki mulai bergeser.

Baik kaum lelaki maupun perempuan memiliki hak yang sama dalam mengemban suatu jabatan penting. Jika memang perempuan lebih pantas dan kompeten dalam memegang berbagai jabatan penting di pemerintahan maupun suatu organisasi tentu hal tersebut sudah selayaknya diberikan.

Baru-baru ini, begitu banyak sosok perempuan hebat yang sangat berpengaruh bagi kebijakan suatu negaranya maupun dunia internasional secara keseluruhan. Salah satunya adalah Ursula von der Leyen, seorang wanita berkebangsaan Jerman yang baru saja terpilih sebagai presiden perempuan pertama Komisi Eropa. Beliau merupakan seorang ibu dari tujuh anak yang juga merupakan menteri pertahanan perempuan pertama Jerman.

 

Tidak hanya Jerman yang memilih perempuan untuk mengisi posisi menteri pertahanan, akan tetapi Inggris juga demikian. Penny Mordaunt seorang mantan asisten pesulap juga merupakan menteri pertahanan perempuan pertama di Inggris.

Posisi menteri pertahanan yang biasanya diemban oleh kaum lelaki saat ini beberapa negara sudah mulai mempercayakannya kepada kaum perempuan. Beliau saat ini sedang berusaha meredakan konflik antara Inggris dengan Iran terkait penangkapan kapal tanker.

 

Tindakan Menteri Pertahanan Mordaunt ini merefleksikan bahwa kaum perempuan identik dengan sifat keibuan dan kasih sayang ini, lebih memilih untuk melakukan pendekatan dengan Irak untuk bernegosiasi dengan Iran terkait kasus tersebut. Fakta lain dapat dilihat dari memanasnya hubungan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dengan para perempuan Kongres dari partai demokrat yang menamakan diri mereka sebagai “The Squad”.

The Squad yang terdiri dari empat perempuan anggota Kongres AS dari kalangan partai Demokrat. Empat perempuan tersebut adalah pertama, Ilhan Omar yang merupakan anggota parlemen naturalisasi pertama dan merupakan dua perempuan Muslim pertama yang terpilih sebagai anggota parlemen bersama Rashida Tlaib.

Kedua, Rashida Tlaib seorang pengacara yang menjadi perempuan Muslim pertama yang bekerja di badan legislatif Michigan. Ketiga, Alexandria Ocasio-Cortez merupakan perempuan pertama termuda di Kongres AS. Terakhir adalah Ayanna Pressley yang merupakan perempuan kulit hitam pertama yang terpilih menjadi Dewan Kota Boston.

Berdasarkan catatan perjalanan keempat perempuan di atas, dapat disimpulkan bahwa keempat perempuan tersebut memang hebat dan pantas mengisi jabatan sebagai anggota Kongres AS. Keempat perempuan tersebut sangat gencar mengkritik kebijakan Presiden Trump yang dinilai tidak adil dan menyengsarakan rakyat.

Hal tersebut juga merefleksikan bahwa perempuan lebih memiliki rasa kasih sayang dan lebih peka terhadap isu-isu kemanusiaan yang berkaitan dengan ketidakadilan dan kesengsaraan daripada kaum lelaki. Contoh lain tokoh perempuan yang sangat berpengaruh bagi dunia ini adalah Kanselir Jerman saat ini, Angela Merkel.

 

Kanselir Merkel dikenal sebagai sosok pemimpin perempuan yang kharismatik dan peka terhadap isu-isu kemanusiaan. Salah satu kebijakan yang sangat berarti bagi dunia ialah saat Jerman bersedia menerima para pengungsi dan pencari suaka yang datang dari berbagai belahan dunia yang terlibat konflik peperangan ke Jerman. Kebijakan yang diambil Kanselir Merkel ini tentu menimbulkan kritik dari berbagai kalangan akan tetapi di sisi lain telah menyelamatkan banyak nyawa akibat perang.

Kanselir perempuan pertama Jerman ini sangat menyambut baik kehadiran para pengungsi dan pencari suaka tersebut meskipun harus beradu argumen dengan para politisi Jerman yang menentang kebijakan tersebut bahkan Kanselir Merkel menyapa dan berswafoto dengan para imigran tersebut.

Salah satu pemimpin terlama Eropa ini juga merupakan pribadi tangguh meski terlihat gemetaran saat mengikuti upacara penyambutan Perdana Menteri Finlandia baru-baru ini, akan tetapi beliau tetap bersikeras bahwa dirinya tetap baik-baik saja.

Kondisi kesehatan Kanselir Merkel tersebut memicu berbagai kekhawatiran hingga spekulasi apakah Kanselir Merkel mampu menyelesaikan periode terakhirnya atau justru Kanselir Merkel harus memberikan kekuasaan kanselirnya kepada penerusnya, seorang perempuan yang juga berpengaruh di Jerman, Annegret Kramp-Karrenbauer.

Kramp-Karrenbauer merupakan pemimpin partai CDU yang terpilih menggantikan Kanselir Merkel. Perempuan yang saat ini menjabat sebagai menteri pertahanan Jerman menggantikan Ursula von der Leyen yang telah terpilih sebagai presiden Komisi Eropa ini sering dikaitkan sebagai penerus Kanselir Merkel.

Sayangnya tidak semua perempuan mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Perdana Menteri Inggris saat ini, Theresa May contohnya. Kegagalan perdana menteri perempuan kedua Inggris tersebut dalam menyelesaikan perundingan Brexit dengan Uni Eropa membuatnya harus melepaskan jabatannya.

Dalam kepemimpinan beliau, para pejabat kepercayaannya dilanda berbagai kasus yang memaksa beliau harus melakukan berbagai pergantian di kabinetnya dalam waktu singkat yang mempengaruhi kinerja beliau dalam menyelesaikan perundingan Brexit.

 

Tidak hanya Eropa dan Amerika yang memiliki perempuan dalam posisi penting pemerintahan dan organisasi internasional. Indonesia juga memiliki sosok perempuan tersebut, pertama Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Kehebatan menteri keuangan ini telah diakui dunia dan menjadi menteri terbaik dunia. Perempuan yang pernah sebagai direktur Bank Dunia ini menjadi sosok penting dalam menyelesaikan permasalahan ekonomi Indonesia.

Terakhir, adalah menteri luar negeri perempuan pertama Indonesia, Retno Marsudi. Menlu Retno sangat gigih dalam membawa Indonesia di kancah internasional. Prestasi beliau diantaranya adalah menjadikan Indonesia sebagai Dewan Keamanan (DK) tidak tetap PBB periode 2019-2020 dan membawa isu Palestina ke hadapan DK PBB saat Indonesia menjadi presiden DK PBB pada Mei 2019.

 

Kehadiran para perempuan hebat di atas dapat diartikan bahwa kaum perempuan sudah memenuhi kualifikasi yang sama dengan kaum lelaki di berbagai bidang. Hal tersebut tentu dapat membuat lebih banyak lagi yang mengisi berbagai posisi penting yang biasa ditugaskan kepada kaum lelaki. Apreasiasi tinggi patut diberikan kepada para perempuan yang berhasil mengisi berbagai posisi penting di pemerintahan dan kancah internasional.

zhafir
zhafir
Lulusan hubungan internasional Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.