Jumat, Oktober 4, 2024

Peran Mahasiswa dalam Mengawal Demokrasi

As'ad Kholilurrahman
As'ad Kholilurrahman
As'ad Kholilurrahman, seorang mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya. Lepaskan Kebodohan dalam Dirimu

Kontestasi Pilkada kali ini membawa suasana yang hangat dan penuh semangat. Sikap DPR, Mahkamah, serta tindakan KPU semakin mendramatisir keadaan, hingga mahasiswa yang sebelumnya abai terhadap keputusan para pemegang kekuasaan kini mulai menunjukkan ketertarikannya. Mungkin karena mereka terpengaruh oleh diskusi politik yang terus dihadirkan setiap hari.

Menariknya, minat ini juga muncul dari mahasiswa yang bukan berasal dari jurusan terkait politik, seperti Jurusan Tafsir Al-Qur’an. Mereka terlihat bersemangat, bahkan tidak kalah dengan aktivis hukum atau pengamat politik yang lebih berpengalaman.

Gerakan mahasiswa yang cepat ini akan terus menjadi alarm bagi para pemegang kekuasaan, baik di pemerintahan pusat maupun daerah. Dengan teknologi komunikasi yang canggih seperti ponsel, siapa saja kini bisa dengan mudah mengawasi dan menjaga pemilu agar tetap adil, bersih, dan tanpa kecurangan.

Tugas mahasiswa sebagai agen kontrol sosial adalah untuk mengawal proses ini dengan pengetahuan dan kecerdasan yang mereka miliki. Mereka tidak mudah dibodohi atau dimanipulasi. Generasi muda yang penuh ide dan kreativitas ini akan terus berjuang demi menjaga integritas bangsa dan negara tercinta. Jika tidak, kita mungkin akan menghadapi penjajahan di negeri sendiri oleh saudara-saudara kita.

Saat ini, dinamika politik mempengaruhi cara pandang anak muda. Sebagai contoh, di Jawa Timur, semua calon gubernur adalah perempuan, sementara wakilnya laki-laki. Mahasiswa yang baru menyadari pentingnya politik bertanya, “Ke mana kaum lelaki di Jawa Timur? Mengapa semua calon perempuan?” Apakah ini pertanda bahwa Jawa Timur mengalami kekurangan figur lelaki yang tangguh dan dapat dipercaya? Pertanyaan seperti ini mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis dan menganalisis realitas yang ada.

Sementara itu, ada mahasiswa Jurusan Ilmu Hadis yang selama ini fokus pada kajian agama, kini mulai menunjukkan pandangan kritis terhadap pencalonan di Kalimantan. Sebagai mahasiswa rantau asal Kalimantan Barat, ia berharap daerahnya semakin maju, dengan infrastruktur yang memadai, seperti jalan raya yang layak. Ia merasa gubernur yang ingin mencalonkan diri kembali tidak menjalankan tugasnya dengan baik, karena kondisi jalan yang masih buruk.

Semakin banyak tindakan yang dilakukan oleh pemerintah, semakin kritis pula respons dari generasi muda. Gen Z, yang sering dianggap pasif, ternyata menyimpan banyak ide dan kreativitas untuk memperjuangkan kesejahteraan bersama. Rasanya hidup di tanah air ini sering kali terasa tidak adil, di mana masyarakat dengan status ekonomi rendah atau menengah seringkali dipandang sebelah mata. Lebih menyakitkan lagi, kesempatan yang seharusnya untuk mereka yang berkompeten justru dirampas oleh orang-orang berduit; dengan uang, semua bisa dibeli, termasuk cita-cita.

Pada akhirnya, dari berbagai keanehan yang dilakukan oleh para pemimpin yang tidak bertanggung jawab, mungkin akan muncul kesadaran bahwa suatu saat nanti, generasi muda atau siapa pun yang tulus dari hati nuraninya akan mengubah negara ini menjadi lebih damai, adil, dan sejahtera. Tidak hanya bagi kelompok tertentu, tetapi untuk seluruh lapisan masyarakat. Itulah sebabnya Indonesia memiliki semboyan “Bhinneka Tunggal Ika,” untuk mengingatkan bahwa meski berbeda-beda, kita tetap satu. Kita harus terus bekerja sama demi kebaikan bangsa.

Mahasiswa, calon mahasiswa, dan siapa pun yang peduli telah menyiapkan diri untuk mempelajari dan mengawasi kebijakan pemerintah, agar kebijakan yang tidak semestinya dapat diluruskan dengan kritik yang konstruktif. Baik melalui aksi nyata di lapangan maupun melalui media sosial, yang kini lebih efektif sebagai alat pengawasan terhadap tindakan keliru. Prinsip “No Viral, No Justice” seolah menjadi semboyan baru di era digital ini.

As'ad Kholilurrahman
As'ad Kholilurrahman
As'ad Kholilurrahman, seorang mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya. Lepaskan Kebodohan dalam Dirimu
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.