Sabtu, Mei 3, 2025

Peran Generasi Muda dalam Menjaga Warisan Budaya Bengkulu

Heli Sentari
Heli Sentari
Haili Sentari merupakan mahasiswa aktif di Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu di Bidang Studi Prodi Tadris Bahasa Indonesia saat ini di semester 6
- Advertisement -

Warisan budaya merupakan identitas dan kekayaan bangsa yang tidak ternilai harganya. Di tengah arus globalisasi dan modernisasi yang kian deras, warisan budaya lokal kerap terpinggirkan, termasuk warisan budaya di Provinsi Bengkulu. Padahal, Bengkulu memiliki beragam kekayaan budaya yang unik dan menarik, mulai dari bahasa, seni tradisional, pakaian adat, rumah adat, hingga upacara adat. Dalam konteks ini, generasi muda memiliki peran yang sangat vital dalam menjaga, melestarikan, dan mempromosikan warisan budaya tersebut agar tidak punah dan tetap relevan dengan perkembangan zaman.

Ragam Warisan Budaya Bengkulu

Bengkulu memiliki berbagai warisan budaya yang mencerminkan identitas masyarakatnya. Salah satu warisan budaya yang terkenal adalah Tabot, sebuah tradisi tahunan yang dilaksanakan oleh masyarakat keturunan India-Benggala untuk memperingati tragedi Karbala. Selain itu, ada juga Dol, alat musik tradisional khas Bengkulu yang biasanya dimainkan dalam acara Tabot maupun perayaan adat lainnya. Warisan lainnya mencakup bahasa daerah seperti bahasa Rejang, Serawai, dan Enggano, yang masing-masing mencerminkan filosofi hidup masyarakat adat setempat.

Selain itu, pakaian adat, kuliner khas seperti pendap, lemang, dan kue tat, serta rumah adat yang bercirikan arsitektur kayu dengan ukiran khas juga menjadi bagian penting dari kekayaan budaya yang perlu dijaga. Namun, di era digital dan modern ini, kekayaan budaya tersebut perlahan mulai tersisih dari perhatian generasi muda.

Tantangan dalam Pelestarian Budaya

Salah satu tantangan utama dalam menjaga warisan budaya adalah kurangnya minat generasi muda terhadap kebudayaan lokal. Banyak anak muda yang lebih tertarik pada budaya luar, tren media sosial, dan gaya hidup modern, daripada mempelajari budaya daerah sendiri. Selain itu, kurangnya akses terhadap sumber belajar budaya lokal, minimnya dukungan dari institusi pendidikan, dan lemahnya promosi budaya di media massa turut menjadi kendala dalam pelestarian budaya.

Modernisasi juga membuat sebagian tradisi dianggap ketinggalan zaman atau tidak lagi relevan. Padahal, budaya bisa dikemas ulang agar tetap menarik tanpa kehilangan esensinya. Di sinilah pentingnya inovasi dan kreativitas generasi muda dalam merespon tantangan tersebut.

Peran Strategis Generasi Muda

Generasi muda bukan hanya sebagai penerus bangsa, tetapi juga sebagai agen perubahan. Mereka memiliki peran penting dalam menjaga eksistensi budaya lokal dengan berbagai cara yang kreatif dan inovatif. Berikut beberapa peran yang dapat dilakukan generasi muda dalam menjaga warisan budaya Bengkulu:

  1. Mempelajari dan Menghargai Budaya LokalLangkah awal yang paling sederhana adalah dengan mengenal dan memahami budaya daerah sendiri. Mengikuti pelatihan seni, mempelajari bahasa daerah, hingga menghadiri pertunjukan budaya lokal bisa menjadi bentuk nyata penghargaan terhadap warisan budaya.
  2. Menjadi Duta BudayaGenerasi muda dapat menjadi duta budaya dengan aktif mempromosikan budaya lokal, baik di tingkat nasional maupun internasional. Hal ini bisa dilakukan melalui kegiatan pertukaran pelajar, komunitas seni budaya, maupun melalui platform digital seperti YouTube, Instagram, dan TikTok.
  3. Mengintegrasikan Budaya Lokal dalam Karya KreatifBanyak anak muda yang kini menekuni bidang seni, desain, musik, dan fashion. Budaya lokal dapat dijadikan inspirasi dalam menciptakan karya seni yang kekinian, seperti desain baju dengan motif khas Bengkulu, musik yang menggabungkan instrumen tradisional, hingga film pendek bertema budaya.
  4. Mengadakan dan Mengikuti Kegiatan BudayaGenerasi muda dapat aktif menginisiasi kegiatan seperti festival budaya, lomba tari tradisional, workshop seni lokal, atau seminar tentang sejarah budaya Bengkulu. Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya menghidupkan budaya, tetapi juga mempererat solidaritas antar generasi.
  5. Mendigitalisasi Warisan BudayaDi era teknologi, digitalisasi menjadi salah satu cara efektif untuk melestarikan budaya. Generasi muda bisa membuat konten dokumentasi tentang tarian daerah, membuat aplikasi pembelajaran bahasa daerah, atau mengembangkan game edukasi yang berisi cerita rakyat Bengkulu.

Kolaborasi dan Dukungan dari Berbagai Pihak

Pelestarian budaya tidak bisa dibebankan hanya pada generasi muda. Diperlukan kerja sama dari berbagai pihak, seperti pemerintah, lembaga pendidikan, tokoh adat, dan media massa. Pemerintah daerah perlu menyediakan ruang dan dukungan bagi kreativitas generasi muda, termasuk memberikan insentif bagi komunitas budaya. Sekolah dan universitas juga diharapkan dapat memasukkan materi budaya lokal dalam kurikulum pendidikan.

Warisan budaya adalah jati diri sekaligus kekayaan yang tidak bisa digantikan. Peran generasi muda dalam menjaga warisan budaya Bengkulu sangatlah krusial, terutama di tengah tantangan zaman yang terus berubah. Dengan semangat, kreativitas, dan inovasi, generasi muda dapat menjadi pelopor dalam menjaga dan mengembangkan budaya lokal agar tetap hidup dan relevan. Melalui upaya bersama, budaya Bengkulu akan tetap lestari dan membanggakan hingga generasi mendatang.

Heli Sentari
Heli Sentari
Haili Sentari merupakan mahasiswa aktif di Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu di Bidang Studi Prodi Tadris Bahasa Indonesia saat ini di semester 6
Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.