Ekosistem merupakan hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Makhluk hidup terdiri atas tumbuhan hijau sebagai produsen, herbivora, karnivora, dan dekomposer. Pada ekosistem, seluruh komponen didalamnya saling berinteraksi untuk memenuhi kebutuhan hidup masing-masing.
Manusia dan hewan sebagai konsumen membutuhkan tumbuhan hijau sebagai pasokan oksigen dan bahan makanan untuk dijadikan energi dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Jamur dan bakteri berperan sebagai dekomposer, di mana mereka menguraikan makhluk hidup yang telah mati sebagai energi bagi mereka.
Ekosistem terdiri atas komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik adalah komponen hidup yang ada di alam, seperti hewan, tumbuhan, mikroorganisme, dan manusia. Sedangkan komponen abiotik adalah komponen tak hidup yang ada di alam, seperti udara, air, tanah dan mineral, cahaya, pH suatu lingkungan, dan suhu atau kelembapan.
Mengapa Kita Harus Menjaga Ekosistem Lingkungan?
Ekosistem berpengaruh besar bagi kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi, apa arti makhluk hidup tanpa adanya udara dan air. Manusia dan hewan juga tidak dapat hidup apabila tumbuhan hijau tidak ada di bumi. Dengan begitu, ekosistem harus terus terjaga demi terjaganya kehidupan seluruh makhluk hidup di masa yang akan datang.
Ekosistem yang sudah tidak seimbang menjadikan lingkungan tidak ramah lagi karena begitu banyak dampak negatif yang akan disebabkan apabila ekosistem di bumi rusak. Dampak yang akan terjadi, antara lain:
- Pada kerusakan ekosistem laut dapat menyebabkan penurunan hasil tangkapan ikan yang juga berdampak pada pendapatan para nelayan.
- Pencemaran udara dapat menyebabkan susahnya menyerap udara besih bagi tubuh.
- Pencemaraan tanah dapat menyebabkan biota di dalamnya terganggu.
- Muncul berbagai bencana alam, seperti banjir akibat membuang sampah sembarangan.
- Muncul berbagai jenis penyakit.
Apa Saja Upaya untuk Menjaga Ekosistem Lingkungan?
Undang-Undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup mengatur bahwa setiap masyarakat Indonesia harus melindungi dan mengelola lingkungan hidup dengan baik, termasuk ekosistem. Upaya yang dapat kita lakukan untuk melestarikan dan mengelola ekosistem lingkungan, yaitu sebagai berikut.
- Membuang sampah pada tempatnya.
- Bercocok tanam dengan baik.
- Menjaga keanekaragaman hayati.
- Melestarikan flora dan fauna yang hampir punah.
- Menjaga kelestarian hutan.
- Melakukan reboisasi.
Dengan memiliki kesadaran untuk menjaga ekosistem serta dapat mengimplementasikan seluruh upaya tersebut, maka ekosistem lingkungan dapat terjaga dengan baik dan memberikan dampak positif bagi kehidupan makhluk hidup di masa mendatang.
Islam juga mengajarkan umatnya untuk melindungi lingkungan dan tidak membuat kerusakan, sebagaimana yang terdapat dalam Q.S. al-A’Raf: 85,
وَاِلٰى مَدْيَنَ اَخَاهُمْ شُعَيْبًاۗ قَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗۗ قَدْ جَاۤءَتْكُمْ بَيِّنَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ فَاَوْفُوا الْكَيْلَ وَالْمِيْزَانَ وَلَا تَبْخَسُوا النَّاسَ اَشْيَاۤءَهُمْ وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ بَعْدَ اِصْلَاحِهَاۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَۚ
Artinya:
“Dan kepada penduduk Madyan, Kami (utus) Syuaib, saudara mereka sendiri. Dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah. Tidak ada tuhan (sembahan) bagimu selain Dia. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Sempurnakanlah takaran dan timbangan, dan jangan kamu merugikan orang sedikit pun. Janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Itulah yang lebih baik. Itulah yang lebih baik bagimu jika kamu orang beriman”.
Sebagai manusia, harus memiliki kesadaran akan pentingnya melestarikan ekosistem lingkungan dan dapat melakukan berbagai upaya untuk menjaga kelestarian ekosistem lingkungan, sebagaimana yang sudah dihimbau pada Undang-Undang dan Alquran demi terjaganya keberlangsungan hidup seluruh makhluk hidup di masa yang akan datang.
Sumber:
Ganesid, M. P., Burhanudin, & Manurung, T. F. (2019). Keanekaragaman Jenis Vegetasi di Cagar Alam Lho Fat Pun Pie Kecamatan Monterado Kabupaten Bengkayang. Jurnal Hutan Lestari, 86-96.
Susilawati, E., Rahayuningsih, M., & Ridlo, S. (2016). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Ekologi SMA dengan Strategi Outdoor Learning. Unnes Physics Journal.