Sebelum masuk ke pembahasan etika dalam akuntansi, para pembaca perlu mengetahui asal usul etika dan kenapa harus ada etika didunia ini?
Munculnya kata etika berawal dari bahasa Yunani ‘Ethos’ yang artinya karakter, watak, adat. Dalam hal ini, dari segi perspektif objeknya adalah perbuatan, sikap manusianya itu sendiri. Dan dalam segi perspektif subjeknya adalah individu atau kelompok yang menilai tindakan yang sudah dilakukan baik atau buruk.
Etika merupakan salah satu pembahasan filsafat yang mempelajari perilaku atau tingkah laku manusia yang melakukan tindakan baik atau buruk, diukur dari akal pikiran manusia. Menurut opini penulis, yang dimaksud ‘diukur dari akal pikiran’ itu adalah bagaimana manusia berpikir sebelum melakukan sesuatu. Dari sini, kita dapat menilai bahwa orang yang benar-benar menggunakan akal pikirannya tidak akan melanggar etika.
Nah dari pembahasan diatas, yuk simak pengertian etika menurut para ahli, sebagai berikut:
- Menurut Aristoteles, “Etika dibagi menjadi dua bagian, yaitu ada terminius technicus dan manner and cutom. Terminius technicus adalah etika yang dipelajari sebagai ilmu pengetahuan tentang perbuatan manusia. Sedangkan Manner and Cutom artinya etika yang berkaitan dengan tata cara dan adat kebiasaan yang melekat pada diri manusia.”
- Menurut Wilfridus J. S. Poerwadarminta, “Etika adalah ilmu pengetahuan tentang perbuatan maupun perilaku manusia, yang sisi baik dan buruknya ditentukan oleh pribadi sendiri.”
- Menurut H. A. Mustafa, “Etika merupakan ilmu yang menyelidiki perilaku baik ataupun buruk, yang memperhatikan sejauh mana perbuatan manusia diketahui oleh akal pikirannya sendiri.”
- Menurut Louis O. Kattsoff, “Etika cenderung berhubungan dengan asas-asas pembenaran dalam relasi tingkah laku yang terjadi antar manusia.”
- Menurut K. Bertens, “Etika adalah nilai moral dan norma yang menjadi pedoman bagi individu maupun kelompok.”
Dapat disimpulkan bahwa Etika merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia entah yang baik maupun yang buruk. Menurut opini penulis, etika ada untuk mengatur tingkah laku manusia dan untuk mengikuti etika yang ada, manusia memerlukan akal pikiran untuk memilah apakah etika tersebut pantas disebuah peristiwa.
- Fungsi Etika
Mengapa di dunia ini perlu adanya etika?
Fungsi etika menurut penulis yaitu, etika berfungsi sebagai sarana untuk bersikap kritis terhadap moral-moral menyimpang, etika juga berfungsi untuk menampilkan keterampilan untuk berargumentasi secara rasional dan kritis. Maksud dari keterampilan untuk berargumentasi secara rasional dan kritis yaitu, etika dapat menjadi pandangan untuk berpikiran jernih.
- Pengertian Akuntansi
Sebelum membahas kaitannya etika dengan akuntansi, mari bahas apa itu akuntansi dan apa saja macam-macam akuntansi.
Menurut opini penulis, Akuntansi adalah suatu siklus pencatatan keuangan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam periode 1 tahun. Siklus akuntansi berawal dari menganalisis transaksi, mengidentifikasi transaksi, jurnal transaksi, buku besar, neraca saldo, jurnal penyesuaian, neraca saldo setelah jurnal penyesuaian, laporan keuangan, jurnal penutup dan terakhir adalah neraca saldo setelah penutup. Akuntansi juga berfungsi untuk memberikan informasi keuangan ataupun kinerja perusahaan yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan suatu perusahaan.
- Jenis Akuntansi
Akuntansi bukan hanya sekedar akuntansi saja, namun ada beberapa jenis akuntansi. Berikut jenis-jenis akuntansi:
- Akuntansi Keuangan
- Akuntansi Manajemen
- Akuntansi Biaya
- Akuntansi Pajak
- Akuntansi Audit
- Akuntansi Perbankan
- Pentingnya Etika dalam Akuntansi
Selanjutnya kita akan memasuki pembahasan tentang “Pentingnya Etika dalam Akuntansi”. Mengapa dalam akuntansi diperlukan etika? Mari simak pembahasan berikut.
Akuntansi merupakan profesi yang dikerjakan oleh seorang akuntan. Dalam pengerjaannya dibutuhkan standar. Akuntansi mempunyai standar yang diterapkan diseluruh Indonesia maupun dunia yaitu SAK atau lebih dikenal dengan Standar Akuntansi Keuangan.
Seorang akuntan memerlukan etika atau prinsip yang dibuat untuk memastikan bahwa seorang akuntan bertindak secara integritas, profesionalitas, objektivitas dalam pengerjaan pekerjaaan mereka. Standar etika profesi terdiri dari prinsip etika, aturan etika dan interpretasi etika.
Yang dimaksud dari prinsip etika dalam akuntansi, contohnya seperti ini, seorang audit mempunyai prinsip bahwa ia tidak akan menerima apapun dari pihak manapun. Jika seorang audit ini menerapkan prinsip tersebut dalam dirinya dan berpegang teguh pada prinsip tersebut, maka bisa dipastikan bahwa audit tersebut beretika.
Selanjutnya aturan etika, maksudnya yaitu apa yang dilakukan oleh akuntan akan berdampak juga pada kinerja profesinya. Contohnya jika akuntan melanggar standar akuntansi keuangan, maka dapat dilihat dari laporan keuangan yang terdapat beberapa kejanggalan.
Terakhir Interpretasi etika, maksud dari interpretasi etika contohnya seperti, para atasan atau organisasi tingkat atas bertugas untuk memperhatikan tanggapan para karyawan dan pihak lain untuk menerapkan aturan etika, namun tidak bermaksud membatasi ruang lingkup dan penerapannya.
Beberapa orang mungkin akan mematuhi peraturan dan beretika, namun tidak menutup kemungkinan sebagian orang akan melanggar peraturan dan etika. Lantas dampak apa yang akan terjadi jika seorang akuntan melanggar etika?
Penulis akan menjabarkan beberapa opini sebagai berikut:
- Jika seorang akuntan melanggar etika profesinya, hal tersebut memungkinkan untuk melakukan pelanggaran. Dengan membuat pelanggaran tersebut, dampat terhadap akuntan yaitu kehilangan kepercayaan orang terhadapnya.
- Jika sudah kehilangan kepercayaan dari orang-orang, reputasi akuntan akan buruk akibat perbuatannya.
- Jika reputasi akuntan memburuk, hal tersebut dapat mempegaruhi reputasi perusahaan yang mempekerjakan akuntan tersebut menjadi buruk juga.
- Dan yang terakhir, untuk upaya menyelamatkan reputasi perusahaan, kemungkinan perusahaan akan memecat akuntan tersebut dan yang lebih buruknya lagi, kemungkinan sertifikat profesi akuntan tersebut dapat dicabut sehingga ia tidak bisa lagi melamar sebagai akuntan.
Dari kesimpulan semua materi diatas, dalam menjalankan semua pekerjaan kita perlu melibatkan etika, karena dengan adanya etika kita dapat berperilaku sesuai dengan keadaannya. Dan jika melanggar etika, kita sendiri yang akan merasakan dampaknya entah itu sanksi social dan saksi lainnya.