Seorang tokoh pendidikan dan psikologi terkenal dari Amerika Serikat bernama Howard Gardner mengemukakan istilah dalam kajian tentang kecerdasan berupa kecerdasan jamak. Kecerdasan jamak memiliki berbagai istilah lain seperti kecerdasan ganda dan kecerdasan majemuk. Menurut Gardner, bahwa setiap manusia memiliki delapan kecerdasan berbeda yang mencerminkan berbagai cara berinteraksi dengan dunia.
Gardner mengemukakan tentang definisi kecerdasan dan menguraikan beberapa jenis kecerdasan yang berbeda. Untuk memperluas pengertian kecerdasan ini, Gardner memperkenalkan delapan jenis kecerdasan yang berbeda yang terdiri dari: Linguistic-Verbal, Logic-Mathematic, Visual- Spatial, Bodily-Kinesthetic, Musical-Rhythmic, Interpersonal, Intrapersonal dan Naturalist.
Teori kecerdasan jamak oleh Gardner memiliki beberapa kelebihan seperti dukungan riset multidisiplin seperti antropologi, psikologi kognitif, psikologi pengembangan, psikometri, studi biografi, fisiologi hewan dan neuroanatomi, jika membandingkan dengan kecerdasan yang lain, jumlah kecerdasan jamak beragam, maka kita akan menemukan kecerdasan tertentu yang menonjol pada setiap individu atau diri sendiri.
Pelajaran Matematika di sekolah bertujuan untuk membekali kita dengan kemampuan berpikir logis, sistematis, kritis, dan kreatif dengan menggabungkan kemampuan bekerja sama dalam penyelesaian masalah. Matematika adalah mata pelajaran yang berisi pembelajaran tentang logika,mengenai garis, titik, ruang, besaran, sehingga menjadi konsep-konsep yang berhubungan.
Pembelajaran Matematika berawal dari sekolah dasar,sekolah menengah, hingga ke perguruan tinggi. Oleh karena itu, kita tidak bisa lepas dari pelajaran Matematika dan saya akan membahas tentang bagaimana pengembangan pembelajaran Matematika yang berpengaruh pada kecerdasan jamak pada anak.
Dari delapan kecerdasan jamak tersebut ternyata banyak kecerdasan jamak yang bisa berguna bagi kita untuk mengembangkan kecerdasan anak dalam bentuk pembelajaran Matematika. Karena setiap anak memiliki banyak kecerdasan yang berbeda dan menonjol pada satu atau beberapa kecerdasan.
Untuk pengembangan dalam pembelajaran Matematika memakai banyak metode yang berasal dari masing masing pengembangan kecerdasan jamak agar dapat mengasah potensi anak. Dengan menggunakan beberapa metode untuk pengembangan pembelajaran Matematika pada kecerdasan jamak anak adalah sebagai berikut :
1. Kecerdasan Verbal-Linguistic
Kecerdasan Verbal-Linguistic adalah kemampuan yang merupakan perpaduan potensi terhadap bahasa lisan maupun tulisan. Kemampuan ini berupa dapat belajar bahasa dan menggunakan bahasa dengan baik untuk mencapai tujuan tertentu.
Pengembangan dalam kecerdasan ini dapat menggunakan metode pemberian materi berupa soal cerita agar bisa menganalisis tentang apa yang pembahasan dalam soal tersebut dan juga menggunakan singkatan-singkatan kata yang menarik untuk menghafal rumus dalam Matematika dan pemberian buku cetak Matematika kepada anak sebagai bahan pembelajaran.
2. Kecerdasan Logic-Mathematic
Kecerdasan Logic-Mathematic adalah kecerdasan untuk menganalisis masalah secara logis dan kritis, menyelesaikan berbagai bentuk operasi matematika, dan menyelidiki masalah secara ilmiah (sciencetific). Biasanya anak yang memiliki kecerdasan ini suka untuk menganalisis dan mengolah data-data dan memecahkan masalah.
Pengembangan bisa dengan cara memberikan anak data-data statistik matematika dan memberikan soal-soal yang tergolong rumit agar dapat menyelesaikan masalah dan juga menganalisis data-data.
3. Kecerdasan Visual-Spatial
Kecerdasan Visual-Spatial menampilkan kemampuan untuk mengenali dan memahami pola bentuk ruang dan gambar-gambar dengan detail dan visualisasi, dan juga memiliki peka terhadap unsur garis, warna, bentuk dan ruang. Mengembangkan kecerdasan ini dapat dengan metode pemberian materi berupa gambar-gambar yang melambangkan matematika dalam bentuk bangun ruang-bangun datar maupun simbol operator dalam matematika dan dapat membuat sketsa tentang matematika dalam khayalan visual anak dan menggunakan media menarik seperti PowerPoint atau video untuk bahan pembelajaran.
4. Kecerdasan Musical-Rhythmic
Kecerdasan Musical-Rhythmic mengacu pada keterampilan dalam kinerja dan apresiasi pada musik berupa kemampuan dalam mengingat, mengenal, mengaransemen, dan mengingat pola-pola musik maupun rima dengan baik. Mengembangkan kecerdasan ini dapat dengan cara memberikan materi kepada anak dengan lirik yang berisi materi matematika diiringi dengan irama musik agar siswa dapat mengingat dan paham pemberian materi seperti perkalian angka yang diubah menjadi bernada maupun rumus-rumus trigonometri menjadi musikalisasi rumus sebagai bahan pembelajaran.
5. Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan Interpersonal merupakan kemampuan untuk memahami niat, motivasi, dan keinginan orang lain dan berinteraksi dengan orang lain Mengembangkan kecerdasan ini dapat dengan metode pembelajaran kelompok dalam penugasan jadi akan terjadi komunikasi dan dapat bertukar pikiran antara anak yang berlangsung saat pembahasan pembelajaran Matematika.
6. Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan Intrapersonal merupakan kecerdasan yang bersumber dari pemahaman diri sendiri, agar memiliki modal kerja yang efektif dari diri sendiri dan untuk menggunakan informasi tersebut secara efektif dalam mengatur rencana kehidupan sendiri. Mengembangkan kecerdasan ini dapat dengan metode presentasi di kelas pada saat pemberian soal, membiarkan anak mengutarakan jawaban di depan kelas dan menjelaskan kepada teman sekelas atas pembahasan soal dengan mengemukakan pendapatnya mengenai hal tersebut.
Menurut pendapat saya, saya menemukan bahwa banyak metode untuk membantu pengembangan pembelajaran Matematika yang tidak hanya berasal dari kecerdasan Logic-Mathematic tetapi mengembangkan beberapa kecerdasan bisa melalui pembelajaran Matematika. Untuk menerapkan metode-metode di atas harus memperhatikan gaya belajar anak agar anak menjadi nyaman dalam proses pembelajaran.
Metode di atas akan sangat berguna apabila kita menerapkan pada kehidupan sehari-hari. Jadi, sangat penting mengetahui bagaimana metode pembelajaran Matematika yang tepat agar kecerdasan jamak pada anak dapat berkembang dengan baik dan tidak berfokus pada satu kecerdasan.