Sabtu, Mei 4, 2024

Pengaruh Media dalam Proses Pengambilan Keputusan Pemerintahan

Akit Afit Datul Kusna
Akit Afit Datul Kusna
Mahasiswa Ilmu Pemerintahan

Seperti yang telah kita ketahui bersama, media memiliki dampak atau impact yang cukup besar bagi setiap individu. Baik itu hal yang bersifat buruk, maupun yang bersifat baik. Saat ini, hal apapun yang menjadi perbicangan hangat warganet dapat dengan mudah di respon cepat oleh pihak yang merasa disinggung keberadaannya.

Di sisi lain, padahal media tidak dapat dirasakan secara langsung, contohnya demonstransi. Demonstrasi tentu berbeda dengan media dalam menyuarakan segala sesuatunya, karena massa nya terlihat, orang-orangnya mungkin juga terlihat serta suaranya dapat di dengar dan dirasakan. Namun, hal ini berbeda dengan media, segala sesuatu yang ramai di perbincangan di media dampaknya akan dirasakan oleh banyak orang melalui kritikan video maupun tulisan.

Dampak yang dirasakan cepat dan besar, karena masyarakat di seluruh Indonesia dapat mengetahaui suatu topik yang sedang hangat diperbincangkan. Tentu, pihak yang terlibat dalam topik perbincangan tersebut tidak akan tinggal diam. Salah satunya adalah Lutfi Agizal yang sempat menjadi perbincangan hangat pada tahun 2020. Lutfi menyuarakan kritiknya tentang penggunaan kata “anjay” yang dinilai tidak layak diucapkan.

Akibat adanya kritik atau pendapat yang disuarakan oleh Lutfi Agizal tersebut Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), menerapkan kebijakan dengan melarang penggunaan kata “anjay”. Komnas PA menilai kata tersebut merupakan salah satu bentuk kekerasan verbal. Bapak Wahyudi menegaskan bahwa media dapat menjadi perantara kepada siapapun yang ingin menyuarakan opininya, dengan disertai dasar yang menguatkan.

Selain itu, berita yang sempat membuat ramai jagat maya baru-baru ini adalah opini Bima tentang daerah Lampung yang dinilai tidak maju. Salah satunya banyaknya jalan yang berlubang. Hal tersebut mendapat perhatian dari waraganet, akibat keberanian Bima menyuarakan kondisi Lampung. Dari keberanian Bima tersebut membuat masyarakat Lampung beramai-ramai menyuarakan keadaan jalan di Lampung yang sebenarnya, dan mereka menilai apa yang dikatakan Bima adalah fakta.

Hal tersebut mendapat respon dari pemerintah, utamanya Presiden Jokowi. Presiden Jokowi melaksanakan kunjungan ke Lampung. Kemudian, karena adanya opini Bima Kemendagri (Kementerian Dalam Negeri) melaksanakan rapat dengan Pemda (Pemerintah Daerah) di seluruh Lampung untuk membahas anggaran Infrastruktur Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung.

Dapat disimpulkan bahwa penjaringan aspirasi memang penting agar mengetahui apa keinginan warga atau yang sedang dikeluhkan. Selain itu, adanya penjaringan partisipasi, pemerintah membutuhkan media untuk menjaring aspirasi, sebab dalam membuat keputusan tidak akan bermakna tanpa partisipasi dari masyarakat.

Media memiliki pengaruh daam proses pengambilan keputusan pemerintah. Sudah menjadi keharusan bagi masyarakat, utamanya generasi saat ini menggunakan media dengan bijaksana untuk kepentingan yang dapat berdampak pada masyarakat luas. Mengingat, saat ini adalah era digital, maka untuk menyuarakan opini tidak harus terjun ke instansi untuk demonstransi.

Akit Afit Datul Kusna
Akit Afit Datul Kusna
Mahasiswa Ilmu Pemerintahan
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.