Senin, Oktober 7, 2024

“Pemanasan Global, Panggilan untuk Aksi Bersama

Daniel Pakiding
Daniel Pakiding
A writer with big passion to educate Indonesia through literature, philosophy, antropology and science pop

Pemanasan global adalah isu besar yang sangat mengancam! Tetapi, apa sebenarnya pemanasan global itu? Pemanasan global adalah fenomena di mana suhu rata-rata atmosfer Bumi meningkat secara signifikan dalam jangka waktu yang relatif singkat, terutama disebabkan oleh aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil pabrik dan penggundulan hutan.

Dampak dari perubahan suhu yang tidak wajar ini sangat luas dan serius. Kepunahan spesies, tenggelamnya daratan akibat naiknya permukaan air laut, krisis pangan karena perubahan pola cuaca ekstrem, dan banyak lagi. Semua ini adalah konsekuensi langsung dari pemanasan global yang semakin memburuk.

Secara sederhana, proses produksi semua barang dan layanan yang kita gunakan sehari-hari, mulai dari listrik yang kita gunakan, kendaraan yang kita gunakan, hingga bangunan tempat tinggal dan pakaian yang kita kenakan, melibatkan penggunaan mesin-mesin besar yang menghasilkan emisi karbon seperti CO2 dan CH4.

Emisi karbon ini, dengan sifatnya yang menyerap panas, bertindak seperti lapisan “rumah kaca” di atmosfer Bumi. Dengan menyerap radiasi matahari, emisi karbon menyebabkan peningkatan suhu secara global, yang sering disebut sebagai “efek rumah kaca”. Fenomena ini, pada gilirannya, memicu perubahan iklim yang menjadi isu yang semakin mendesak untuk kita hadapi.

Peningkatan suhu bumi akan menyebabkan berbagai masalah serius. Es di kutub utara dan selatan akan mencair lebih cepat, mengancam habitat beruang kutub dan berbagai spesies lainnya. Menurut laporan dari World Wildlife Fund, populasi beruang kutub telah mengalami penurunan hingga 40 persen karena hilangnya es, dan jika tren ini terus berlanjut, beruang kutub berisiko punah pada tahun 2100.

Selain itu, pencairan es juga akan menyebabkan kenaikan volume air laut, yang dapat mengakibatkan terendamnya daerah pesisir. Laporan dari Kompas.com menunjukkan bahwa naiknya permukaan air laut akan mengancam pantai dan daerah pesisir, terutama wilayah kepulauan, mengurangi lahan dan habitat hidup yang tersedia. Jika beberapa spesies punah akibat perubahan ini, ekosistem seluruh planet akan mengalami gangguan yang serius dan berpotensi menyebabkan ketidakstabilan jangka panjang.

Dilansir dari mediaindonesia.com, peningkatan suhu yang lebih tinggi akan memfasilitasi penyebaran penyakit seperti demam berdarah dan malaria. Selain itu, kenaikan suhu juga dapat mengakibatkan kekeringan, yang pada gilirannya akan mengurangi produksi pangan pokok seperti padi. Kurangnya pasokan pangan ini dapat memicu kelaparan dan menimbulkan masalah sosial yang lebih besar.

Tadi telah dijelaskan tentang dampak jangka panjang dari pemanasan global. Namun, mari kita sekarang membahas dampak jangka pendeknya agar kita semua menyadari bahayanya. Peningkatan suhu bumi akan menyebabkan suhu di tempat tinggal kita juga meningkat.

Akibatnya, penggunaan AC akan meningkat drastis, yang pada akhirnya akan meningkatkan permintaan listrik secara signifikan. Hal ini dapat mengarah pada penggundulan hutan untuk membangun pembangkit listrik baru. Padahal, hutan adalah penyerap alami emisi karbon yang sangat penting. Dengan menggundulkan hutan untuk memenuhi kebutuhan energi kita, kita hanya akan memperburuk masalah emisi karbon dan pemanasan global.

Pemanasan global tidak bisa dihindari. Keserakahan manusia telah menyebabkan kerusakan yang serius pada bumi kita. Hal ini berpotensi mengancam kehidupan makhluk lain di planet ini. Seperti yang dinyatakan oleh George Orwell, manusia sering menjadi musuh terbesar bagi lingkungan alamnya sendiri. Luis Sepulveda juga menggambarkan hal serupa dalam novel pendeknya “Pak Tua yang Membaca Kisah Cinta”, di mana manusia serakah terus membangun tambang, menghancurkan hutan, dan berburu liar, mengakibatkan terusirnya habitat dari makhluk seperti macan kumbang dan memicu reaksi dendam hewan itu dan membahayakan manusia.

Kita telah merusak lingkungan dan akhirnya mendapat bencana sebagai balasannya. Meskipun kita mungkin bisa bertahan dari kerugian ini, pertanyaannya adalah: bagaimana dengan makhluk hidup lainnya? Kita tidak boleh menjadi egois dan harus memperhitungkan dampak tindakan kita terhadap semua bentuk kehidupan di planet ini.

Sementara para ilmuwan sedang berupaya mengganti pabrik-pabrik penghasil emisi karbon dengan teknologi yang lebih ramah lingkungan, kita juga memiliki peran penting dalam memperlambat laju pemanasan global.

Salah satu cara yang dapat kita lakukan adalah dengan meminimalisir permintaan kita terhadap listrik, kendaraan, bangunan, dan pakaian yang menjadi kebutuhan kita sehari-hari. Kita harus menggunakan semua sumber daya ini dengan bijaksana dan secara efisien. Dengan demikian, kita dapat membantu mengurangi jejak karbon kita sendiri dan memberikan kontribusi positif terhadap pelestarian lingkungan serta pencegahan pemanasan global.

Daniel Pakiding
Daniel Pakiding
A writer with big passion to educate Indonesia through literature, philosophy, antropology and science pop
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.