Rabu, Mei 8, 2024

Peer Assessment: Perlukah Diberlakukan di Kelas?

Hafshah Raditia
Hafshah Raditia
saya merupakan mahasiswa program studi manajemen pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

 

Di masa sekarang, dimana murid lebih mandiri karena pengaruh lingkungan juga ingin lebih banyak berperan dikelas, guru dituntut untuk mengelola kelas dengan lebih baik. Pengelolan kelas yang lebih banyak melibatkan murid untuk berperan aktif dan juga menjalankan kelas secara student-centred, bukan lagi teacher-centred.

Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah peer assessment, suatu cara yang cukup aktif melibatkan para murid dalam mengevaluasi kegiatan juga pencapaian yang didapat dikelas. Juga memberikan transparansi kepada para murid dalam hal penilaian dan evaluasi pembelajaran.

Sebelum saya membahas apakah perlu diberlakukan peer assessment didalam kelas, pertama-tama perlu dipahami dahulu, apa itu peer assessment, bagaimana melakukannya, juga kelebihan dan kekurangan apa saja yang didapat apabila peer assessment diberlakukan di suatu kelas.

Apa itu peer assessment? Dan bagaimana melakukannya?

Peer assessment adalah sebuah cara dalam mengevaluasi sebuah pekerjaan yang dilakukan bersama antara satu individu dengan individu lainnya. Evaluasi model ini biasanya dilkukan diantara karyawan perusahan ataupun antara murid-murid dikelas yang tentunya dibawah bimbingan guru.

Peer assessment ini dapat dilakukan dengan 2 metode yaitu metode yaitu dengan metode formatif, mengevaluasi ketika kegiatan sedang berjalan, dan juga dapat meggunakan metode sumatif, mengevaluasi kegiatan ketika sudah selesai dilakukan.

Contoh penggunaan peer assessment di kelas adalah dengan melibatkan murid murid untuk saling mengoreksi tugas milik temannya. Bisa dengan memasangkan dua murid untuk saling mengoreksi ketika kegiatan berlangsung lalu para murid bisa saling menilai pencapaian temannya di setiap tahap kegiatan atau bisa juga dengan membagikan kembali dengan acak tugas yang sudah dikumpulkan setelah kegiatan selesai.

Kelebihan dan tantangan dalam melakukan peer assessment

Dalam tiap-tiap metode pengajaran yang digunakan guru dalam mengajar dikelas pasti memiliki kelebihan sehingga dianggap baik dan dapat digunakan dikelas. Berikut ini beberapa kelebihan apabila peer assessment diberlakukan di dalam kelas:

  • Waktu yang digunakan lebih sedikit dalam mengevaluasi pekerjaan para murid

di Indonesia para guru dan dosen memiliki banyak sekali kelas yang tentu saja bukan hanya diberikan pengajaran tetapi juga memerlukan evaluasi pembelajaran. Bayangkan apabila satu orang guru mengajar tiga kelas berbeda dan masing-masing kelas terdiri dari 40 murid, terdapat 120 lembar jawaban yang mana di saat-saat tertentu merupakan jawaban esai yang memerlukan leih banyak waktu untuk memeriksanya, Tentu saja dengan evaluasi tradisional dimana sang guru memeriksa satu persatu akan memerlukan banyak sekali waktu. Akan tetapi apabila diberlakukan peer assessment  dikelas maka pengevaluasian tugas ini dapat lebih cepat diselesaikan.

Tentunya dalam menyelesaikan evaluasi  dengan peer assessment perlu ditentukan batas-batas dan aturan dalam mengevalusi yang  disepakati bersama antara murid dan juga guru. Juga diperlukan pembahasan mengapa tiap-tiap batas ini diperlukan agar para murid juga memahami bagaimana mengevaluasi pekerjaan dengan baik dn benar serta subjektif terhadap pekerjaan teman terdekat.

  • Murid lebih memahami pembelajaran yang sedang di evaluasi

Agar dapat mengevaluasi dengan baik dan benar tentunya para murid ingin lebih memahami apa yang sedang mereka pelajari dan evaluasi, sehingga dapat mengevaluiasi pekerjaan temannya dengan baik dan mendapat hasil evaluasi yang juga baik.

Dengan timbulnya keinginan untuk memahami pelajaran ini para murid jadi lebih giat dalam belajar di kelas. Juga meningkatkan keinginan untuk belajar. Ini menjadi salah satu dampak positif dari diberlakukannya peer assessment didalam kelas

Selain memiliki beberapa kelebihan yang memudahkan guru dalam mengevaluasi pekerjaan murid-muridnya tentunya dalam melakukan peer assessment juga terdapat tantangan yang perlu dijadikan pertimbangan guru sebelum melakukan peer assessment di dalam kelas seperti memudarnya tradisi sekolah di Indonesia yang lebih mengedepankan teacher-centred. Berikut ini beberapa tantangan lain yang akan dihadapi oleh guru dalam memberlakukan peer assessment di kelas.

  • Guru perlu membangun kepercayaan murid terhadap peer assessment

Dalam budaya pengajaran di Indonesia, guru menjadi seseorang yang sangat dihormati dan dipercaya, sehingga menjadi sebuah tantangan untuk membuat murid dapat mempercayai keabsahan penilaian dari temannya dibandingkan oleh gurunya. Seperti yang pernah dilaporkan oleh Paulus (1999) dan juga Zhang (1999) bahwa murid-murid menolak untuk melakukan peer assessment karena mereka merasa bahwa lebih mudah menerima penilaian dari gurunya dibandingkan temannya.

  • Keabsahan hasil peer assessment

Dalam mengevaluasi sebuah pekerjaan yang dilakukan murid, tentu saja evaluasi yang dilakukan guru lebih baik dan dapat dipercaya karena untuk menjadi guru itu sendiri agar dapat mengajar dan mengevaluasi hasil pembelajaran sang guru telah melewati berbagai pendidikan dan pelatihan baik formal maupun informal agar dapat disebut sebagai guru yang baik dan professional. Sehingga murid cenderung lebih mempercayai penilaian yang dilakukan gurunya dibandingkan murid lainnya.

Selain sulit untuk mempercayai penilaian temannya, hal lain yang menjadi kendala keabsahan penilaian secara peer assessment adalah kekhawatiran murid akan rusaknya hubungan pertemanan dengan sesama murid, juga kecurangan dalam penilaian pekerjaan milik temannya.

Davies (2002) mengatakan “In some cases, guilt for breaking relationship with other students or cheating in marking is also another factor contributing to low reliability in student‘s marking” Juga pernyataan Van Gennip dkk. (2010) “to ensure students generate a high degree of validity and reliability, teachers should ensure that there will be no conflict among the students.” Yang berarti guru perlu memastikan tidak adanya konflik diantara murid akibat dari diberlakukannya peer assessment.

Hal berikutnya yang menjadi kendala keabsahan hasil peer assessment adalah ketidak mahiran murid akan materi yang sedang dipelajari seperti yang dikatakan oleh ghahari dan farokhnia (2018) “teachers should understand that students are not an expert in the subject matter”

Peer Assessment: perlukah di berlakukan di kelas?

Setelah membahas pengertian juga kelebihan dan tantangan apasaja yang akan dihadapai, lantas perlukah peer assessment diberlakukan? Menurut pandangan pribadi saya sebagai penulis, peer assessment bukanlah sesuatu yang harus diberlakukan pada setiap kelas di tiap organisasi pendidikan baik formal maupun informal, akan tetapi ini bisa menjadi salah satu solusi yang tepat untuk mengevaluasi pembelajaran murid, terutama bagi guru-guru yang dihadapkan dengan kelas yang besar dan jumlah murid yang banyak, layaknya di sekolah-sekolah negri milik pemerintah indonesia

Hafshah Raditia
Hafshah Raditia
saya merupakan mahasiswa program studi manajemen pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.