Baru saja teman saya chat melalui whatsapp, dia menyarankan saya untuk membuat artikel mengenai Skibidi Toilet. Waktu saya tanya alasannya, dia menjawab agar tulisan saya ini bisa bermanfaat bagi para orang tua yang memiliki anak kecil, atau kakak-kakak yang memiliki adik kecil.
Soalnya, vidio animasi Skibidi Toilet ini bisa dikatan racun untuk anak-anak. Awalnya saya tidak tahu apa itu Skibidi Toilet. Setelah saya dikirimi link vidio youtube dan tiktok tentang Skibidi Toilet, saya menjadi tertarik dan langsung cari tahu mengenai Skibidi Toilet tersebut.
Jadi Skibidi Toilet merupakan sebuah animasi dari youtube yang popular di media sosial sejak debutnya pada bulan Februari 2023. Yang membuat saya terheran adalah animasi tersebut berupa cerita fantasi aneh alias tidak masuk akal dan juga menjijikkan kalau menurut saya. Dimana terdapat pasukan penjahat toilet yang ingin menguasahi dunia. Jujur saya masih tidak paham dengan alur cerita animasi tersebut. Sejak kapan penjahat dijadikan sebagai tokoh utama untuk menguasai dunia? Pasalnya, setahu saya, animasi tersebut hanya dihuni oleh seorang penjahat.
Saya juga baca-baca mengenai seseorang yang membuat animator Skibidi Toilet dari Kompas.com yaitu DaFuqBoom. Nama aslinya adalah Alexy. Dia mengatakan bahwa animasi tersebut terinspirasi dari salah satu pengguna tiktok. Dan ide dari sosok Skibidi Toilet tersebut terlintas begitu saja berupa kepala yang keluar dari toilet.
Hal tersebut menurut saya sudah amat sangat aneh. Belum lagi nyanyian aneh yang terlontarkan dari tokoh animasi tersebut serta gambaran wajah atau mimik muka Skibidi Toilet yang menurut saya menyeramkan.
Skibidi Toilet Gak Bahaya Ta?
Skibidi Toilet bahaya pol alias bahaya banget. Akibat keseringan nonton animasi Skibidi Toilet, anak-anak menjadi sindrom Skibidi Toilet. Animasi tersebut berhasil membuat anak-anak menirukan beberapa gerakan hingga nyanyian sampai membuat bunyi yang aneh-aneh.
Jika hal tersebut dibiarkan dan berkelanjutan, maka anak bisa saja mengalami gangguan psikis. Bukan tanpa alasan saya mengatakan demikian karena animasi tersebut sangat memberikan efek emosi dan mental anak-anak yang kurang baik. Anak-anak akan cepat menirukan berdasarkan apa yang sedang mereka tonton. Karena usia anak-anak ini sangat rawan dan masih butuh sekali pengawasan orang tua.
Melalui chat whatsapp, teman saya mengatakan jika adiknya sudah kecanduan nonton vidio Skibidi Toilet. Teman saya ini sangat khawatir dengan kondisi adiknya tersebut. Kendati demikian, sejak menonton animasi Skibidi Toilet, adik teman saya itu jadi nggak mau lagi nonton kartun atau film lain yang dulunya dia suka dan lebih baik dalam segi tontonan anak.
Teman saya ini juga semakin resah ketika melarang adiknya supaya tidak terus-terusan menonton vidio animasi Skibidi Toilet. Yang terjadi justru adiknya ini marah, ngamuk, dan larinya ke kamar untuk pinjem hp ibunya kemudian nonton di kamar. Terkadang juga nyanyi-nyanyi tidak jelas seperti yang ada pada vidio Skibidi Toilet, kata teman saya melalui chat whatsapp.
Saya dibuat penasaran hingga terdapat tanda tanya besar di kepala saya pribadi. Sesungguhnya animasi Skibidi Toilet ini manfaatnya apa? Alurnya bagaimana? Tujuan mengunggah vidio itu apa benar supaya anak-anak terhibur dan tidak rewel? Lantas, apa si pembuat animasi Skibidi Toilet ini memikirkan dampak terburuk yang mungkin saja bisa dialami oleh anak-anak ke depannya?
Peran Orang Tua Sangat Penting
Di sini saya ingin mengatakan bahwa peran orang tua sangat, sangat, penting untuk pertumbuhan anak. Masa anak-anak sangat perlu pengawasa orang tua. Bukan hanya menyanding anak dengan duduk di sebelahnya, kemudian merasa bodo amat mengenai apa yang sedang dilakukan anak di sampingnya asalkan si anak ini diam. Jangan seperti itu ya pak/bu. Sebagai orang tua seharusnya tetap waspada terhadap apa yang sedang dilakukan dan ditonton oleh anak tersebut.
Jika vidio tersebut tidak layak ditonton oleh anak-anak, sebagai orang tua sebaiknya mencegah anak itu menontonya. Walaupun anak menjadi diam dan tidak rewel akibat menonton vidio yang kurang layak tersebut. Tapi, perlu diperhatikan juga mengenai tumbuh kembang anak nantinya. Jika vidio yang ditonton buruk sejak dini, maka ke depannya anak tersebut bisa saja melakukan hal yang sering mereka tonton pada waktu itu. Hal tersebut sangat bahaya pak/bu. Tolong jangan disepelekan.
Kalau pun orang tua memang sedang repot mengurus anak dan ingin anaknya diam dan tidak rewel. Bapak/Ibu bisa membelikan anak mainan yang sekiranya menarik, bermanfaat, dan yang pasti tidak merusak psikis anak tersebut. Jangan setiap saat anak dibiasakan untuk bermain hp, karna hp ini resikonya besar. Jika Bapak/Ibu berkenan mengikuti saran saya ini ya monggo. Kalaupun tidak ya terserah (itu kan anak njenengan).