Menjadi mahasiswa di Jember tentu bakal merasakan bagaimana peningkatan populasi pendatang sangat tinggi setiap tahunnya. Mayoritas yang menambah ini karena mahasiswa perantau yang memilih kampus di Kota Seribu Gumuk untuk tempat kuliah, hal ini memberikan dampak signifikan tentunya pada aspek kemacetan di jalanan pusat Kota Jember.
Apalagi masalah transportasi umum di daerah Jember sudah seperti benang kusut yang tidak tahu kapan kan usai. Padahal ini merupakan elemen penting dalam mobilitas masyarakat dan pembangunan suatu wilayah. Sayangnya, di Kabupaten Jember, masih ada sejumlah permasalahan terkait dengan transportasi umum yang perlu diperhatikan.
Mengingat dengan pertumbuhan populasi yang cepat seperti di Kabupaten Jember, mengakibatkan masalah mobilitas yang imbasnya pada kemacetan yang lebih besar dari tahun ke tahun. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, perlu adanya upaya bersama dari pemerintah daerah guna menemukan solusi dari akar permasalahan ini.
Kekurangan Infrastruktur dan Sarana Transportasi yang Terbatas
Salah satu masalah utama dalam transportasi umum di Kabupaten Jember selain tentang Terminal adalah kekurangan infrastruktur juga terjadi di sektor lain. Jaringan jalan yang kurang baik dan tidak merata dapat menghambat aksesibilitas transportasi umum, terutama di pusat Kota Jember. Dibutuhkan keseriusan dalam perbaikan dan pengembangan infrastruktur jalan untuk meningkatkan konektivitas.
Sebab nantinya jika ketersediaan sarana transportasi umum yang memadai sudah ada, maka ini akan mengurai permasalahan yang ada di Kabupaten Jember. Banyak wilayah di Jember yang memiliki keterbatasan dalam angkutan umum lainnya. Hal tersebut dapat mengakibatkan tingginya ketergantungan masyarakat pada kendaraan pribadi.
Tentunya perlu kajian untuk membuat kualitas layanan transportasi umum, seperti kebersihan, kenyamanan, dan ketepatan waktu yang harus menjadi perhatian. Pelayanan transportasi umum yang baik dapat mendorong masyarakat untuk lebih memilih transportasi umum daripada kendaraan pribadi. Penyusunan rute transportasi umum juga harus optimal agar tidak menghambat mobilitas masyarakat.
Waktunya Jember Memiliki Sistem Transportasi Publik Terpadu
Diakui atau tidak, salah satu faktor yang membuat masyarakat cenderung menggunakan kendaraan pribadi lantaran kurangnya sistem transportasi publik terpadu. Sebagian besar masyarakat masih harus bergantung pada berbagai angkutan umum yang berbeda-beda untuk mencapai tujuan mereka. Ini bisa menjadi tidak efisien dan memakan waktu.
Berkaca di beberapa daerah, seperti terobosan yang dilakukan Pemprov Jatim dan Pemkot Mojokerto juga perlu diadopsi. Seperti Bus Trans Jatim Koridor II Mojokerto ke Surabaya yang resmi beroperasi akhir Agustus 2023 lalu. Masyarakat di Kabupaten Jember mungkin bisa diberikan pilihan seperti ini agar memiliki akses yang mudah ke transportasi umum.
Mengingat delain permasalahan infrastruktur dan sarana transportasi umum yang telah disebutkan, Kabupaten Jember juga dihadapkan pada tantangan mobilitas yang mendorong masyarakat untuk lebih mengandalkan kendaraan pribadi. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah ini tentunya bisa melalui inovasi dalam sistem transportasi umum dan fasilitas yang memadai seperti di Mojokerto tadi.
Kemacetan Lalu Lintas Butuh Solusi Bukan Polusi
Peningkatan jumlah kendaraan bermotor, terutama kendaraan pribadi, dapat mengakibatkan kemacetan lalu lintas yang lebih sering dan lebih parah. Jalan-jalan utama di pusat Kota Jember mungkin menjadi padat selama jam sibuk, yang dapat mengganggu mobilitas dan meningkatkan waktu perjalanan.
Kepadatan lalu lintas yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan polusi udara. Emisi gas buang kendaraan bermotor, seperti karbon monoksida dan partikel-partikel halus, dapat berdampak buruk pada kualitas udara dan kesehatan penduduk karena banyak yang menggunakan kendaraan pribadi saat beraktivitas.
Untuk meredam penggunaan kendaraan pribadi di Kabupaten Jember, tentu perlu dihadirkan alternatif yang lebih ramah lingkungan dan efisien. Salah satu solusi ialah pengembangan Bus Trans yang terpadu. Ini akan memberikan opsi yang lebih baik kepada masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi. Tentunya perlu adanya upaya bersama antara pemerintah daerah, operator transportasi dan masyarakat pengguna transportasi itu sendiri.
Semoga Jember mau meniru transportasi umum di Mojokerto dan Surabaya, agar kota seribu gumuk ini bisa berbenah! Kalau nggak mulai sekarang kapan lagi ? Kalau bukan pemangku kebijakan terus siapa lagi ? Kita tunggu saja, semoga Kabupaten Jember bisa membenahi diri agar menjadi lebih baik, sehingga masyarakat yang mau bepergian bisa merasa aman dan nyaman.