Di tengah gemerlap lampu, lagu-lagu sukacita, dan aroma perayaan yang menghangatkan hati, Natal selalu datang sebagai pengingat: bahwa kasih, harapan, dan damai adalah milik semua umat manusia—bukan hanya mereka yang merayakannya secara religius.
Saya, Enrique Justine Sun, Ketua GEMABUDHI Sulawesi Selatan, memandang Natal bukan hanya sebagai hari raya umat Kristiani, tapi sebagai momen universal yang memanggil hati nurani kita. Dalam dunia yang semakin penuh perpecahan dan kecurigaan, Natal mengajak kita untuk menyalakan lilin pengertian, bukan menyalakan api perbedaan.
“Kita tidak harus percaya pada hal yang sama untuk bisa berjalan dalam damai yang sama.”– Enrique Justine Sun
Momen ini penting untuk dijadikan refleksi lintas iman. Sebab nilai-nilai yang hidup dalam Natal—pengorbanan, cinta tanpa syarat, kepedulian terhadap yang lemah—bukan monopoli satu agama. Mereka adalah nilai-nilai kemanusiaan yang seharusnya jadi landasan kita semua dalam bertindak, bertutur, dan bersikap.
Sebagaimana tertulis dalam bahasa Latin yang kerap dikutip saat Natal:“Gloria in excelsis Deo et in terra pax hominibus bonae voluntatis”(“Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi, dan damai sejahtera di bumi bagi manusia yang berkehendak baik.”)
BPH saya di GEMABUDHI Sulawesi Selatan, Wenryadi Wira Prasetia, turut menyampaikan refleksi yang menggugah:
“Natal adalah waktu terbaik untuk menghidupkan kembali semangat kasih yang melampaui batas agama, budaya, dan perbedaan. Damai adalah bahasa yang paling kuat, dan ia lahir dari hati yang penuh welas asih.”
Bagi kami di GEMABUDHI, hidup berdampingan dalam damai bukan sekadar jargon, melainkan tanggung jawab generasi muda lintas iman. Karena masa depan Indonesia yang toleran bergantung pada keberanian kita hari ini untuk membangun jembatan, bukan tembok.
Di akhir tulisan ini, saya ingin mengucapkan: Selamat Hari Natal 2025 kepada segenap umat Kristiani, khususnya umat Katolik dan Protestan di Sulawesi Selatan dan seluruh Indonesia.
Semoga damai dan terang Natal membawa kekuatan baru bagi kita semua untuk terus mencintai, melayani, dan merangkul perbedaan.“Pacem in terris, bona voluntas inter homines.”(Damai di bumi, dan niat baik di antara manusia.)
DPD GEMABUDHI Sulawesi Selatan
