Jumat, April 19, 2024

Menyikapi Risiko Bisnis dengan Growth Mindset

Ibrahim Faikar
Ibrahim Faikar
Seorang Mahasiswa STEI SEBI Angkatan 2019. Berkarya dan bertumbuh menjadi lebih baik kedepan.

Menjalankan sebuah bisnis merupakan hal yang sangat menantang terlebih di era informasi yang serba cepat, pesaing yang terus bermunculan, dan perubahan yang terus menerus terjadi. Bisnis yang hebat harus memiliki kemampuan beradaptasi dan kemampuan berinovasi agar bisnis dapat berkembang.

Bisnis yang hebat dipimpin oleh pemimpin yang memiliki growth mindset. Sebagaimana jika ingin bisnisnya bertumbuh, maka harus dimulai dengan pemimpin yang selalu memiliki keinginan berubah atau berkembang menjadi lebih baik. Growth mindset adalah pola pikir yang percaya bahwasanya kemampuan dan keterampilan dapat dikembangkan dengan usaha. Orang yang memiliki growth mindset berfokus pada kecintaannya terhadap usaha, strategi untuk perubahan, dan pembelajaran untuk peningkatan.

Berbisnis merupakan kegiatan yang memiliki banyak risiko. Risiko dalam berbisnis memiliki kesempatan untuk memperoleh keuntungan dan kerugian. Dalam ilmu Risk of Management, risiko bisnis meliputi risiko operasional, risiko finansial, risiko proyek, dan risiko pasar.  Strategi konstruktif sangat dibutuhkan untuk mengantisipasi atau menyikapi risiko-risiko tersebut agar bisnis bisa berkembang.

Risiko pasar erat kaitannya dengan perilaku konsumen, karena produk atau jasa yang ditawarkan harus dapat memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumen. Terpenuhinya kebutuhan atau keinginan konsumen dapat memberikan penjualan yang bagus, lalu bisnis memperoleh keuntungan yang dapat berguna bagi keberlanjutan bisnis tersebut. Sebuah bisnis hebat adalah yang mempelajari kebutuhan konsumen dan memberikan solusi berupa produk atau jasa kepada konsumen agar terhindar dari risiko pasar yang berdampak buruk bagi bisnis.

Hal ini selaras dengan prinsip growth mindset, yaitu terbuka terhadap kritik sebagai pembelajaran untuk meningkatkan kualitas diri. Seorang pemimpin perusahaan yang memiliki growth mindset pastinya tidak memandang dirinya sebagai seorang yang superior, ia butuh seorang yang menentangnya agar dapat memperbaiki kinerja perusahaan. Maka dari itu berempati dan terbuka terhadap kritik konsumen merupakan langkah pemimpin growth mindset untuk memitigasi risiko pasar dalam meluncurkan produk baru atau memperbaiki produk lama.

Risiko operasional dalam bisnis salah satunya berhubungan dengan perekrutan dan pembinaan karyawan. Seorang pemimpin yang memiliki growth mindset tidak hanya mengedapankan orang orang yang memiliki bakat alami akan tetapi fokus pada orang-orang yang memiliki potensi untuk berkembang.

Orang-orang yang terlalu percaya pada bakat alami dapat menjadikan mereka orang-orang non pembelajar, defensif, dan arogan. Sedangkan orang-orang yang memiliki kepercayaan bahwa kemampuan dapat terus ditingkatkan dan dikembangkan akan selalu menghargai setiap proses dan usaha yang dilakukan.

Merekrut karyawan yang memiliki potensi untuk berkembang akan menjadikan proses operasional bisnis menjadi lebih baik. Terdapat keselarasan dalam mengatasi risiko operasional bisnis dengan prinsip growth mindset, yaitu sikap untuk terus menerus memperbaiki proses bisnis.

Pembinaan karyawan dengan fokus pada kepercayaan pada perkembangan kemampuannya juga akan membentuk lingkungan perusahaan yang berkualitas. Maka dari itu, dibutuhkan growth mindset dalam mengelola operasional bisnis untuk mengatasi risiko yang ada dengan memperbaiki manajemen kualitas dengan tujuan untuk menghasilkan sesuatu secara konsisten.

Jim Collins, seorang peneliti dalam bidang manajemen bisnis melakukan sebuah riset untuk mengetahui apa yang membuat perusahaan bergerak dari baik menjadi hebat. Mereka memilih sebelas perusahaan yang laba sahamnya melambung tinggi dibandingkan perusahaan lain di jenis industri yang sama. Dia mengungkapkan satu hal yang menjadi kunci penting yang membuat perusahaan bergerak dari baik menjadi hebat, yaitu tipe pemimpinnya.

Mereka bukan tipe pemimpin yang kharismatik, menawan, dan berbakat. Mereka tidak suka menonjolkan diri, mereka adalah orang yang melihat kegagalan secara terbuka dan selalu yakin pada usaha mereka pada akhirnya akan berhasil. Mereka mendapatkan kepercayaan ini karena mereka memiliki growth mindset.

Tanda-tandanya adalah mereka tidak sibuk untuk membuktikan diri atau mencari pengakuan agar dipandang lebih baik dari orang lain. Namun, mereka sibuk untuk meningkatkan diri dengan melihat kesalah dan kekurangan secara tepat dan terbuka terhadap apa yang dibutuhkan perusahaan untuk bergerak maju.

Mengelola bisnis atau perusahaan dapat menjadi media berkembang dan bertumbuh untuk seluruh bagian yang berkontribusi, mulai dari pemimpin hingga karyawannya. Maka dari itu ciptakan organisasi yang menghargai perkembangan, selain dapat memajukan organisasi tersebut nantinya akan muncul pemimpin-pemimpin hebat yang baru. Memiliki growth mindset mengajarkan kita bahwa risiko kehidupan yaitu kegagalan adalah sesuatu yang bernilai subjektif, yang mana semua itu merupakan sebuah pembelajaran untuk meningkatkan kualitas diri kedepannya.

Ibrahim Faikar
Ibrahim Faikar
Seorang Mahasiswa STEI SEBI Angkatan 2019. Berkarya dan bertumbuh menjadi lebih baik kedepan.
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.