Jumat, Desember 13, 2024

Menjaga Kewarasan Seorang Working Mom

Jemirda Sundari Y
Jemirda Sundari Y
Mom of One. Health Quarantine Nurse.
- Advertisement -

Working mom menjadi makin semarak saat ini. Tidak hanya karena ibu yang hobi bekerja akan tetapi juga semakin meningkatnya kebutuhan ekonomi masyarakat saat ini, sehingga para wanita banyak yang turun membantu suami dalam memenuhi kebutuhan hidup harian.

Dari data yang dikumpulkan, menunjukkan bahwa 49.5% populasi Indonesia adalah perempuan dan 43.5% pebisnis di Indonesia adalah perempuan. Ini merupakan data Maret 2021 menurut World Bank. Hal ini menunjukkan bahwa, banyak perempuan yang saat ini menjadi double burden. Tentunya bukan merupakan hal yang mudah bagi seorang ibu. Akan tetapi, seorang ibu selalu melekat dengan kata apa sih yang tidak bisa ibu lakukan. Ibu bisa memasak, mencuci, momong anak, dan online meeting dalam satu waktu sekaligus. Sehingga sering disebut-sebut bahwa MOM itu adalah Mother Of Multitasking.

Working Mom rentan mengalami ketidakwarasan, baik dari segi pressure dikantor, rumah, ataupun diri sendiri. Berikut beberapa tips dalam menjaga kewarasan seorang working mom :

1. Manage your time

Working mom mempunyai rutinitas padat dari bangun tidur hingga tidur kembali. Jadikanlah rutinitas itu menjadi lebih terorganisir, agar tidak kelabakan dalam mengurus keluarga maupun dalam mengurus kerjaan. Sebagai working mom, mulailah memanage waktu dari bangun tidur dipagi hari. Bangun pagi bagi seorang working mom bukanlah hal yang sulit. Jadikanlah bangun pagi menjadi sebuah kebiasaan. Seperti kata Maudy Ayunda, selebriti Indonesia yang terkenal dengan kecerdasannya, ia mengulas insight dari buku yang dibacanya The 5 AM Club by Robin Sharma. “Untuk menjadi sukses kita harus mau melakukan sesuatu yang tidak banyak orang mau lakukan. Bangun pagi khususnya jam 5 pagi, menjadikan energi positif dan produktif dalam keseharian”.

Kegiatan dari bangun tidur hingga tidur kembali hendaknya diagendakan di dalam ponsel milikmu. Dengan kegiatan yang sudah terjadwal akan mengurangi waktu melamunnya seorang working mom.

2. Hindari membawa pulang kerjaan

Rumah adalah tempat berbaginya kita bersama keluarga baik suka maupun duka. Keluarga merupakan support system yang paling berharga bagi semua orang, demikian halnya bagi seorang working mom. Jangan pernah sia sia kan keluarga hanya karna sebuah pekerjaan kantor yang tak kunjung usai. Ketika sudah menginjak rumah, hindari untuk membawa kerjaan kantor pulang kerumah. Selesaikan kerjaan kantor hanya dikantor. Maksimalkan jam kerja kantor kita setiap harinya. Disaat bekerja ya kita gunakan waktu untuk bekerja. Hilangkan kebiasan ngerumpi yang tidak penting. Karena itu hanya membuang waktu bagi seorang working mom. Bukan berarti kita harus menjadi orang serius, ya guys. Nikmatilah canda tawa dikantor disaat jamnya istirahat. Sehingga tidak menghabiskan waktu berjam jam hanya untuk ngerumpi.

3. Cari pengasuh yang tepat untuk anak

Menjadi seorang working mom tentunya menginginkan kehidupan yang lebih baik untuk anak nantinya. So, bukan berarti hanya dengan bisa memberikan apa yang anak inginkan tugas kita menjadi selesai. It’s wrong!!

- Advertisement -

Menurut Brooks (2011) yang menyebutkan pengasuhan sebagai sebuah proses tindakan dan interaksi antara orang tua dan anak dimana kedua belah pihak saling mengubah satu sama lain. Tindakan ibu terhadap anak yang dapat berpengaruh terhadap anak baik dari segi fisik ataupun mental anak untuk berkembang sesuai yang diinginkan ibu yang mengasuh. Dari 24 jam waktu kita, lebih dari setengahnya anak kita bersama orang lain. Jadi kita harus memikirkan juga karakter seperti apa yang kita inginkan dari anak kita nantinya. Pilihlah pengasuh yang sesuai dengan yang kita inginkan terhadap anak kita. Menjadi anak yang soleh, cerdas, atau bahagia kita juga harus bisa memilih pengasuh yang bisa mengarahkan anak kita menjadi seperti harapan kita.

4. Mengedepankan kualitas diri daripada kompetisi

Didalam berkarir, kompetisi itu selalu ada. Tidakpun dari kita, tetapi selalu saja ada yang menjadikan dirinya sebagai kompetitor. Jauhilah hal itu, tingkatkan kualitas diri. Kerjakan apa yang menjadi kerjaan kita, lakukan apa yang menjadi tugas kita, dan lakukan hal hal yang dapat meningkatkan kualitas diri.

Percayalah, apa yang kita lakukan suatu saat nanti akan terbayar dengan sendirinya. Lakukanlah hal-hal berkualitas agar kita mendapatkan hal berkualitas pula, entah untuk diri sendiri ataupun kualitas keluarga kita nantinya. Hilangkan tujuan berkompetisi didalam kantor. Seperti kata Ibu Yessie Yosetya, Chair of G20 Empower Indonesia 2022, “Utamakan value individu. Jangan merenung renung kenapa tidak maju-maju, tidak peduli kalau kita bekerja 2 kali lebih keras daripada orang lain. You give your best, the rest will be taken care of you”.

Jemirda Sundari Y
Jemirda Sundari Y
Mom of One. Health Quarantine Nurse.
Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.