Jumat, April 19, 2024

Kesehatan Mental Keluarga Era Pandemi

Syarifah Rufaida
Syarifah Rufaida
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta PP. Al-Munawwir Komplek Q Yogyakarta

Pandemi COVID-19 yang ditetapkan oleh Word Health Organization (WHO) sejak 11 Maret 2020, muncul pertama kali di Wuhan, Tiongkok telah menyebar di seluruh penjuru dunia, menyebabkan munculnya penyakit coronavirus disease 2019 (COVID-19). Kemunculan COVID-19 telah memberikan dampak langsung dalam aspek kesehatan dan aspek lainnya.

Dampak langsung dari pandemi COVID-19 pada aspek kesehatan dapat dilihat dari tingginya jumlah kasus positif dan kematian akibat COVID-19, berdasarkan riset yang dilakukan WHO tahun 2021, selama kurang lebih 17 bulan sejak tersebarnya kasus infeksi perdana di Wuhan, Cina, tercatat lebih dari 220 negara dengan kasus positif berjumlah 160 juta jiwa yang mengakibatkan kematian hingga 31 juta jiwa. Selain itu, dampak pandemi juga sangat dirasakan pada bidang ekonomi.

Berdasarkan pernyataan yang dikemukakan oleh McKibbin & Fernando (2020), dikatakan bahwa seluruh negara yang mengalami pandemi COVID-19 akan mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi dengan posisi yang berbeda tergantung kebijakan yang berlaku dan jumlah penduduk.

Lambatnya pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada masa pandemi telah menyebabkan peningkatan pengangguran dan kemiskinan. Akibat hal tersebut, menyebabkan munculnya tekanan ekonomi, yang berakibat pada kesehatan mental khususnya dalam sebuah keluarga.

WHO mendefinisikan kesehatan mental sebagai suatu kondisi atau suasana sejahtera dimana setiap individu dapat mengekspresikan kecakapannya, dapat melakukan coping terhadap tekanan hidup yang normal, bekerja dengan produktif dan berkontribusi dalam kehidupan di komunitasnya.

Kesehatan mental merupakan aspek utama dalam merealisasikan kesehatan secara menyeluruh. Munculnya pandemi COVID-19 telah merubah banyak aspek dan kondisi yang menuntut negara-negara di dunia memberikan perhatian lebih khususnya pada masalah kesehatan mental.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, tercatat 14 % keluarga melakukan kurungan, dengan 31,5 % melakukannya dalam 3 bulan terakhir.

Penyebab keluarga melakukan hal tersebut tentu didasarkan karena tekanan ekonomi yang dimana akibat pandemi ini banyak kepala keluarga yang tidak dapat melanjutkan pekerjaannya, sektor industri dan perkantoran berhenti demi menghindari penyebaran virus COVID-19 dan lain sebagainya.

Ciptakan Kecerdasan Emosional

Guna menanggulangi hal tersebut khususnya pada lingkup keluarga, perlu menciptakan sikap-sikap yang dapat menghadirkan kesehatan mental dalam diri setiap anggota keluarga. Salah satunya ialah dengan menghadirkan kecerdasan emosional dalam setiap anggota keluarga. Kecerdasan emosional merupakan kemampuan seseorang dalam mengidentifikasi, mengenali, dan mengatur emosi dan merealisasikannya dalam kehidupan.

Kecerdasan emosional dapat diukur, fleksibel, dinamis, serta sangat mendukung dalam memulihkan kesehatan mental. Berdasarkan hasil riset Zarean tahun 2007, menunjukan bahwa kecerdasan emosional berhubungan positif baik dengan kepuasan hidup maupun dengan berbagai macam hubungan sosial dan berhubungan negatif dengan tekanan psikologis dan depresi.

Dapat disimpulkan bahwa dengan dihadirkannya kecerdasan emosional dalam diri setiap anggota keluarga diharapkan mampu meminimalisir hingga menghilangkan gangguan kesehatan mental sebuah keluarga. Kunci utama kesehatan fisik dan mental dapat ditinjau dari pengalaman interaksi sosial yang baik disertai persepsi yang memadai, regulasi dan ekspresi emosi seseorang (Salovey, 2005).

Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa jika komponen kecerdasan emosional berhasil direalisasikan maka dapat meningkatkan kesehatan mental (Schutte, 2007; Jain & Sinha, 2005).

Merealisasikan kecerdasan emosional dalam setiap anggota keluarga dapat diterapkan misalnya mengendalikan emosi positif dengan kecenderungan mempertahankan suasana hati yang positif dan menghindari depresi. Ciptakan dalam sebuah keluarga bahwa masalah yang sedang dihadapi tentu terdapat pelajaran hidup yang dapat dipetik.

Dengan dibatasinya interaksi sosial dengan orang luar khususnya orang yang berada di luar rumah, akan mempererat hubungan antar anggota keluarga, sebuah keluarga akan lebih banyak berinteraksi di dalam rumah bersama anggota keluarga, menghabiskan waktu bersama, hingga terciptalah keharmonisan dalam sebuah keluarga. Pandangan tersebut diharapkan mampu mengurangi tingkat depresi, stress ataupun gangguan kesehatan lainnya.

Gangguan kesehatan mental yang melanda sebuah keluarga akibat pandemi COVID-19 merupakan hal yang tidak boleh diabaikan. Jika tidak ada penanganan lebih lanjut maka akan memperparah keadaan. Guna mengatasi hal tersebut diperlukan tindakan atau sikap untuk meminimalisir hingga menghilangkan gangguan kesehatan mental dalam jiwa.

Salah satu tindakan yang dapat diterapkan ialah menghadirkan kecerdasan emosional dalam diri setiap anggota keluarga. Dengan menghadirkan kecerdasan emosional yang diantaranya menerima kondisi dan menyadari kekuatan ataupun kelemahan yang sedang dihadapi dengan memandangnya dengan pandangan positif, diharapkan mampu menghilangkan gangguan kesehatan mental, yang akhirnya mampu menciptakan kesehatan mental dalam sebuah keluarga.

Referensi:

Amalia Sawitri Wahyuningsih. “Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dan Gangguan Jiwa” 6, no. 1 (2016): 34-39.

Penelitian, Media Informasi, Pengembangan Iptek, and Nurul Aeni. “Jurnal Litbang:” 17, no. 1 (2021): 17-34.

Ridlo, Ilham Akhsanu. “Pandemi COVID-19 Dan Tantangan Kebijakan Kesehatan Mental Di Indonesia.” Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (2020): 155–164. http://e-journal.unair.ac.id/index.php/JPKM.

Syarifah Rufaida
Syarifah Rufaida
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta PP. Al-Munawwir Komplek Q Yogyakarta
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.