Sabtu, Oktober 5, 2024

Makna Semiotika dari Poster Serial Populer Money Heist Season 4

Rini Ningtias
Rini Ningtias
Saya Rini Ningtias, dan saat ini sedang menempuh pendidikan S1 ilmu komunikasi di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Punya ketertarikkan dan sedang belajar di dunia menulis. Memiliki blog pribadi di akun wordpress dengan link https://rinityas.wordpress.com/ . Terimakasih.

Siapa yang nggak tahu sama serial populer Netflix Money Heist? Film yang menceritakan tentang ide perampokan jenius di Bank Spanyol. Siapa lagi kalau bukan ide genius dari sang Profesor! Sejak ditayangkan pada tahun 2017, serial ini langsung menarik begitu banyak perhatian penonton. Bukan hanya di Spanyol saja tapi juga di Itali, Prancis, Argentina, Chile, Brazil dan Portugal. Tidak sampai sampai disitu, serial ini juga punya banyak penggemar dari Afrika dan Timur Tengah.

Berkat kesuksesannya itu tidak heran dong kalo Money Heist atau dalam bahasa spanyol La Casa De Papel, memenangkan Best Drama Series di International Emmy Awards tahun 2018. Tapi tentu aja, pencapaian ini tidak lepas dari alur cerita yang jenius dari sang kreator Alex Pina.

Bagi kamu yang sudah mengikuti dari season 1 sampai season 4 ini, pasti sudah tau bagaimana ide briliant sang profesor. Tapi lebih dari itu disetiap seasonnya, perampokkan ini memiliki ciri khas perampok yang menggunakan costum jumsuit merah dan topeng dali untuk menyembunyikan identitas mereka.

kira-kira apakah kalian pernah terpikirkan kenapa mereka menggunkan costum jumsuit merah dan topeng dali itu? Tentu saja pemilihan costum dan topeng tersebut bukan tanpa alasan, yang berarti selalu ada makna dibalik itu semua. Bisa dikatakan hal itu berkaitan dengan makna semiotika yang mengandung pesan dari sang kreator.

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.amazon.com%2FMovie-Poster-Money-Borderless-Magnet%2Fdp%2FB086XFWGBG&psig=AOvVaw30sazp6WNnDnBUm94eu9sr&ust=1625498274064000&source=images&cd=vfe&ved=0CAsQjhxqFwoTCNDFi47byfECFQAAAAAdAAAAABAI

Menurut Roland Barthes obyek-obyek tidak hanya membawa informasi, tetapi obyek itu juga dapat berkomunikasi juga mengkonsitusi struktur tanda yang memadukan antara bahasa ujaran dengan bahasa visual. Jumsuit merah dan topeng dali memiliki keterkaitan tersendiri sehingga menjadi sebuah simbol atau tanda.

Ada tiga pemaknaan menurut Barthes yang mungkin dapat menjadi metode mengulik makna atau simbol dari poster tersebut. hal itu adalah pemaknaan denotasi, konotasi, dan mitos. Mari kita bahas satu-persatu.

Pertama, seperti yang dapat kita lihat dalam poster itu, profesof yang dikelilingi oleh anggota perampoknya dalam menjalankan misi. Dalam makna denotasi atau makna yang sebenarnya adalah dalam poster itu kita hanya dapat melihat sekumpulan perampok yang beranggotakan Tokyo, Libon, Rio, Nairobi, Denver, Helsinki, Marseilla, Stockholm, Bogota, Palermo dan Berlin meskipun Berlin ini tokohnya sudah mati di Season ke 2.

Kedua,  makna konotasi (makna dibalik denotasi). Pengambilan foto dari atas seolah-olah menandakan mereka keberanian yang tidak ingin tunduk dengan ancaman dari luar. Kemudian didukung dengan menggunakan costum jumsuit merah. Warna merah sendiri memiliki beberapa arti istimewa seperti lambang cinta, kebebasan, keberanian dan juga sebagai simbol perlawanan. Dan dalam beberapa penelitian warna merah merupakan warna simbolis dari Negara Spanyol dan menjadi warna nasional bagi negara tersebut.

Tidak hanya itu yang tidak kalah penting adalah penggunaan topeng dali. Topeng dali sendiri menjadi simbol perlawanan dibeberapa negara setelah munculnya serial Money Heist ini. Topeng Dali diambil dari nama Salvador Dali, seorang pelukis dari Spanyol yang dikenal sebagai seniman dengan ide ‘out of the box’.

Cocok sekali dengan karakternya Profesor sebagai perancang perampokkan ini. Salvador Dali ini adalah sosok yang berjasa dalam perlawanannya mengkritisi kehidupan modern kapitalis. Dan mungkin itulah cara sang kreator menunjukkan perlawanannya kepada kaum kapitalis serta system Negara yang sewenang-wenang. Kedua simbol inilah yang kemudian dimaksut sebagai makna konotasi dimana kita dapat meilhat makna lebih dalam.

Ketiga, adalah mitos “Kelemahan tidak ada di dalam kita, itu adalah apa yang kita miliki di luar”. Quote yang diucapkan oleh Profesor sebagai bentuk protes dan perlawanan kepada kaum kapitalis, dan sikap skeptisisme terhadap system pemerintah.

Nah, gimana ternyata keren banget yah. Bukan Cuma menyuguhkan aksi laga saja tapi juga menyelipkan pesan moral untuk kita semua. Seperti kata El Profesor dalam misinya, “Kadang-kadang gencatan senjata adalah bagian terpenting dari perang”.

Rini Ningtias
Rini Ningtias
Saya Rini Ningtias, dan saat ini sedang menempuh pendidikan S1 ilmu komunikasi di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Punya ketertarikkan dan sedang belajar di dunia menulis. Memiliki blog pribadi di akun wordpress dengan link https://rinityas.wordpress.com/ . Terimakasih.
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.