Berita terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat sudah menyebar luas. Hal ini tentu saja merupakan kabar gembira bagi sebagian besar penduduk Amerika. Bahkan bukan hanya Amerika saja, beberapa Negara lain turut gembira atas terpilihnya Joe Biden.
Biografi singkat Joe Biden
Sebelumnya, penulis akan menceritakan latar belakang Joe Biden sebelum mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika Serikat. Sebelum terjun ke dunia politik, Joe Biden memulai karirnya sebagai pengacara. Ia pindah ke Delaware untuk mulai berpraktik di sebuah firma hukum dan kemudian menjadi anggota aktif dari partai demokrat.
Joe Biden mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 1987 tapi gagal karena dia mendapat isu menjiplak bagian dari sebuah pidato. Selain itu, selama kampanye ia menderita sakit kepala dan mengundurkan diri dari pencalonan. Juga pada tahun 2007 ia kembali mencalonkan diri sebagai presiden namun kampanyenya gagal.
Beberapa bulan kemudian, ia dipilih oleh Barack Obama sebagai wakil presiden dan akhirnya mereka berhasil mengalahkan John McChain dan Sarah Palin pada tahun 2008 juga mengalahkan Romney pada tahun 2012. Akhirnya, tepat pada pemilu AS 2020 Joe Biden kembali mencalonkan diri sebagai presiden dan menggandeng Kamala Haris sebagai wakilnya.
Dalam pidato yang dibawakan Joe Biden, ia menjanjikan bahwa tidak akan menjadi Presiden yang memecah belah,tetapi mempersatukan. Ia tidak akan membeda-bedakan warga Amerika dan juga segera memulihkan kembali Amerika.
Karena pada masa pemerintahan Donald Trump banyak permasalahan yang terjadi, diantaranya ia menyatakan Amerika mengundurkan diri dari Trans-Pasific Partnership yang merupakan perjanjian dagang antara 12 Negara. Karena seperti yang kita tahu, Donald Trump menganut sistem ‘America First’ yang bisa merugikan imigran yang ada di Amerika.
Selain itu ia juga melarang kedatangan imigran warga Islam, dan sebagainya. Walau begitu, tidak sedikit yang memilih Donald Trump kembali menjadi Presiden. Namun kemenangan tetap ada pada Joe Biden dengan perolehan 290 suara.
Kemenangan Joe Biden akan membawa peluang keuntungan bagi Muslim Amerika. Karena seperti yang kita tahu, dalam proses kampanyenya ia terlihat mengutamakan muslim di Amerika dan itu yang merupakan salah satu sebab ia menang suara dari Donald Trump. Dalam kampanyenya Ia berjanji akan menambah sumber daya dalam memerangi kejahatan rasial berbasis agama, ia akan mengakhiri larangan perjalanan negara mayoritas muslim, ia akan mendengarkan suara Muslim Amerika, dan sebagainya. Bahkan ia berharap sekolah di Amerika mengajarkan lebih banyak tentang Islam.
Dalam kampanyenya juga, Joe Biden mengutip Hadits Rasulullah yang berbunyi “Barangsiapa di antara kalian yang melihat kemungkaran,hendaklah dia mengubah dengan tangannya. Apabila tidak mampu,maka dengan lidahnya. Dan apabila tidak mampu lagi, maka dengan hatinya. “
Hal ini tentu semakin menambah kepercayaan Muslim Amerika terhadap kepemimpinan Joe Biden nantinya. Tidak hanya Muslim Amerika, Muslim di Negara lain juga berharap Joe Biden akan memperbaiki apa saja yang dilakukan Donald Trump yang telah merugikan Islam. Bahkan Umat Muslim berharap Yerusalem kembali diakui sebagai Ibukota Palestina.
Banyak harapan dan kepercayaan yang diberikan penduduk Amerika kepada Joe Biden. Besar keinginan mereka menjadikan Amerika menjadi damai kembali. Tentu saja bukan hanya janji yang mereka butuhkan, tetapi juga bukti. Mereka berharap Joe Biden benar-benar mempertanggung jawabkan apa saja yang telah ia janjikan.