Minggu, Desember 8, 2024

Kekerasan terhadap Anak Bukan Solusi Meredakan Emosi

Nasywa Putri
Nasywa Putri
Mahasiswa Universitas Airlangga
- Advertisement -

Akhir-akhir ini banyak berita bermunculan tentang kasus kekerasan terhadap anak. Kekerasan terjadi pada anak selebriti maupun non-selebriti. Kekerasan yang terjadi diakibatkan oleh banyak faktor. Salah satunya adalah faktor emosional. Sebenarnya, orang tua maupun pengasuh ingin memberikan didikan yang baik kepada sang anak, namun tanggapan dari setiap anak berbeda.

Sifat yang dimiliki seorang anak akan mempengaruhi bagaimana cara mereka menanggapi apa yang terjadi disekitarnya. Perbedaan sifat inilah menguji kesabaran seseorang yang sedang mengasuhnya. Terdapat sifat seorang anak yang dapat menyulutkan emosi orang dewasa saat sedang dinasehati ataupun diberi perintah. Jika orang dewasa sendiri tidak dapat menahan emosi mereka, hal ini dapat mengakibatkan terjadinya tindakan kekerasan pada anak.

Di Indonesia, masalah kekerasan terhadap anak merupakan isu serius yang membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah maupun masyarakat. Menurut data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, kasus kekerasan terhadap anak terus meningkat setiap tahunnya. Survei nasional tahun 2021 menunjukkan bahwa 1 dari 4 anak di Indonesia mengalami kekerasan fisik, emosional, atau seksual. Data ini menggambarkan betapa luasnya dampak negatif kekerasan terhadap anak di masyarakat.

Sadarkah kalian? Dampak dari kekerasan terhadap anak tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik dan mental mereka, tetapi juga memberikan kontribusi besar terhadap masalah sosial yang lebih luas.

Anak-anak yang menjadi korban kekerasan cenderung memiliki masalah dalam hubungan sosial, kesulitan dalam belajar di sekolah, dan rentan terhadap perilaku negatif seperti penggunaan obat-obatan terlarang dan kriminalitas di kemudian hari. Melakukan tindakan kekerasan terhadap anak dibawah umur akan merusak kesehatan mental mereka. Setelah mengalami kekerasan, sang anak mengalami traumatis akan kejadian buruk yang menimpanya, sehingga akan berdampak pada psikologis dan masalah kesehatan mental mereka.

Masalah kesehatan mental dapat berupa serangan panik dan depresi. Hal ini dapat mengakibatkan menurunnya fungsi otak, dikarenakan sang anak kesulitan untuk berkonsentrasi pada kegiatan pembelajaran. Mereka juga akan selalu diselimuti oleh rasa takut akan terulangnya kejadian tersebut, sehingga mereka akan menjauhkan diri dari lingkungan sosial dan tidak mudah untuk mempercayai orang lain. Selain itu, dampak yang paling fatal dari tindakan kekerasan adalah kematian terhadap sang anak. Oleh karena itu, penanggulangan kekerasan terhadap anak bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga tanggung jawab bersama seluruh masyarakat.

Lalu bagaimana agar anak terhindar dari sebuah kekerasan? Cara paling utama terletak pada kesadaran orang dewasa sendiri. Orang dewasa harus dapat memahami sifat yang dimiliki seorang anak dan bagaimana cara terbaik agar sang anak dapat menerima nasehat maupun perintah kita dengan baik. Orang dewasa harus dapat menanamkan sifat-sifat yang baik kepada sang anak sejak dini, dengan cara menjadikan dirinya sendiri sebagai contoh yang baik bagi sang anak.

Anak-anak akan memiliki kebiasaan yang sama dengan orang dewasa yang mengasuhnya sehari-hari. Selain itu, diharapkan orang dewasa sendiri dapat mengontrol emosinya saat dihadapkan dengan berbagai masalah.

Dalam menghadapi masalah kekerasan terhadap anak, penting bagi kita untuk meningkatkan kesadaran dan tindakan bersama-sama. Pemerintah perlu mengimplementasikan kebijakan yang lebih ketat untuk melindungi hak-hak anak dan memberikan sanksi yang tegas bagi pelaku kekerasan. Selain itu, edukasi tentang pentingnya perlindungan anak harus ditingkatkan di semua lapisan masyarakat, baik melalui program-program di sekolah maupun kampanye-kampanye sosial di media massa.

Di sisi lain, sebagai individu, kita juga memiliki peran penting dalam melindungi anak-anak dari kekerasan. Setiap orang dewasa harus bertanggung jawab untuk mengawasi lingkungan sekitar dan melaporkan segala bentuk kekerasan yang terjadi. Mendukung organisasi-organisasi yang bergerak dalam perlindungan anak serta memberikan dukungan moral dan psikologis kepada anak-anak korban kekerasan juga merupakan langkah-langkah konkret yang dapat kita lakukan.

- Advertisement -

Melindungi anak-anak dari kekerasan bukan hanya masalah hukum atau kebijakan, tetapi juga masalah kemanusiaan dan moral. Kita harus bersatu untuk menciptakan lingkungan yang aman dan penuh kasih sayang bagi anak-anak, tempat di mana mereka dapat tumbuh dan berkembang tanpa takut akan kekerasan atau penyiksaan. Ingatlah, setiap tindakan kecil yang kita lakukan dapat membuat perbedaan besar dalam kehidupan anak-anak di sekitar kita.

Dengan menyatukan kesadaran akan bahaya kekerasan terhadap anak, data yang menggambarkan keadaan di Indonesia, dan upaya-upaya untuk mengatasi emosi dengan cara yang lebih positif, kita dapat membentuk masyarakat yang lebih aman dan peduli terhadap masa depan generasi kita. Ingatlah, melindungi anak-anak dari kekerasan adalah tanggung jawab bersama. Mari kita berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan mereka dengan penuh kasih sayang dan keamanan.

Nasywa Putri
Nasywa Putri
Mahasiswa Universitas Airlangga
Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.