Rabu, April 17, 2024

Judi Bari, Ekologi dalam dan Arogansi Kapital (Bagian 1)

Krisnaldo Triguswinri
Krisnaldo Triguswinri
Akademisi & Peneliti

“Ayo kita tetap memblokade buldoser-buldoser itu dan memeluk pepohonan itu. Mari kita fokuskan kampanye kita pada korporasi global yang sangat merusak. Namun, kita harus mulai menempatkan aksi kita dalam konteks yang lebih besar: ekologi revolusioner.”

Judi Bari, seorang anggota Earth-First!, lahir di Baltimore pada 1949. Ia sempat mengalami kekacauan akademik akibat aktivitasnya selama kuliah karena bergabung dalam banyak demonstrasi anti-perang atau ekspansi Amerika di Vietnam. Ia mengalami putus kuliah di semester 5 dan segera setelahnya bekerja sebagai pelayan di supermarket. Setelahnya, ia terlibat aktif di serikat buruh dan berhasil mengorganisir pemogokan 17.000 karyawan supermarket. Namun, dalam prosesnya, aksi tersebut gagal akibat ulah elit serikat.

Judi Bari sempat bekerja di Kantor Pos Amerika Serikat. Dalam hari-hari bekerja di kantor pos, Judi Bari melanjutkan aktivismenya dengan melakukan pemogokan liar dan sabotase di tempat kerja yang sukses memaksa Perusahaan Pos Amerika Serikat untuk melakukan perbaikan sistem kerja. Namun, sosok Judi Bari mulai muncul kepermukaan setelah bergabung dengan kelompok pro-lingkungan hidup yang disentralis dan non-hirarkis bernama Earth First!.

Judi Bari menjadi aktor kunci dalam kampanye radikal dan aksi-aksi Earth First! dalam melakukan perlawanan terhadap perusahaan-perusahaan yang melakukan penebangan hutan yang dilakukan secara massif. Kampanye pertamanya dilakukan di California, yaitu, dengan menghadang rencana penebangan ratusan hektar hutan. Kehadiran Judi Bari juga berhasil mengundang lebih banyak partisipasi perempuan dalam Earth First! yang sebelumnya hanya diisi oleh keterlibatan laki-laki.

Ada dua hal yang dianggap ampuh oleh Judi Bari: musik dan aksi langsung nirkekerasan. Musik menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya pengorganisasiannya. Judi Bari adalah orang yang piawai menggesek biola. Biola menjadi senjata utamanya dalam setiap pawai, kampanye, hingga demonstrasi. Baginya, musik merupakan alat pemersatu dan pemicu semangat. Begitu pula dengan aksi langsung nirkekerasan.

“ketika aku dan Greg King yang mengorganisir demonstrasi, lusinan dan mungkin ratusan orang datang. Namun, ketika Judi terlibat, ribuan orang datang.” Ujar Cherney, pasangan Judi Bahri.

Ekologi Dalam dan Biosentrisme

Judi Bari mengajukan kritik terhadap gerakan ekologi radikal yang tidak memberi ruang analisis terhadap masalah-masalah sosial yang berdampak pada penghancuran lingkungan. Kritik serupa ia ajukan kepada proponen gerakan sosial urban yang tidak memperhatikan isu-isu lingkungan hidup. Bagi Judi Bari, gerakan masyarakat sipil harus menghubungkan analisis kritis di antara isu sosial dan lingkungan.

Satu fakta (perusakan) yang diargumentasikan dengan dua konsep (sosial dan lingkungan) akan menghasilkan dua fakta. Setidaknya begitulah upaya Judi Bari yang membekukan isu sosial dan lingkungan dengan teorisasi yang kemudian ia sebut sebagai ekologi revolusioner; bahwa kapitalisme global berperan dalam penindasan manusia sekaligus kehancuran lingkungan.

Judi Bari memberi gambaran tentang bagaimana Ekologi Dalam (Deep Ecology) secara keliru diasosiasikan dengan ide-ide sayap kanan. Oleh karena itu, secara terang-terangan, Judi Bari, menyebut dirinya sebagai kiri – pun, terang-terangan menjelaskan konsep Ekologi Dalam yang merupakan sebuah pandangan yang revolusioner.

Ekologi Dalam sama dengan biosentrisme; bahwa alam dihasilkan tidak dalam rangka melayani kebutuhan manusia. Bagi Judi Bari, manusia adalah bagian integral dari alam; satu spesies dari banyak spesies lainnya. Judi percaya bahwa hal tersebut tidak sekadar teori yang selesai dipelajari di kelas kuliah Murray Boochin.

Namun, merupakan hukum alam yang hadir secara independen, tidak peduli manusia menerimanya atau tidak. Masyarakat modern telah menyadari kekeliruannya – seperti menyubordinasikan alam untuk keperluan manusia. Akibatnya? Alam telah membawa kita ke ambang krisis sehingga tidak mampu mencukupi kebutuhan manusia di bumi.

Selanjutnya

Krisnaldo Triguswinri
Krisnaldo Triguswinri
Akademisi & Peneliti
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.