Kamis, April 25, 2024

Inisiatif Baik Lawan Covid-19

Wahyu Aji
Wahyu Aji
Penulis Lepas dan Peneliti Lepas, Kontak: kuprivata@gmail.com

Penanganan Covid-19 sejatinya membutuhkan kerjasama semua pihak dari berbagai lini kehidupan. Baik itu pemangku kebijakan, tim medis, maupun masyarakat, semua punya tanggung jawab yang besar dan berperan penting dalam mengatasi wabah pandemi global yang tak kunjung usai ini. Kerjasama dan sikap gotong royong dalam situasi seperti ini mutlak diperlukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Dalam penanganan Covid-19 ini, berbagai upaya kongkret telah dilakukan pemerintah, mulai dari meluncurkan kebijakan-kebijakan solutif, imbauan yang persuasif dan edukatif, hingga menyalurkan bantuan khususnya kepada masyarakat menengah ke bawah terdampak Covid-19.

Tak hanya pemerintah, tim medis juga telah memberikan segenap kemampuan terbaiknya dalam menangani dan merawat para pasien terjangkit Covid-19. Bahkan tak jarang dalam penanganannya itu, tim medis satu per satu gugur di medan pengabdian. Maka sangat miris sekali, jika masih ada sekelompok warga yang menolak jenazah tim medis untuk disemayamkan di tanah kelahirannya sendiri.

Karena itu, dalam penanganan wabah pandemi global ini, kelompok masyarakat memiliki peran yang krusial bahkan diharapkan menjadi garda terdepan. Dalam konteks ini, masyarakat harus bersikap bijak, disiplin, taat, dan lebih meningkatkan rasa simpati dan empatinya. Lebih dari itu, masyarakat hingga sampai di tingkatan bawah (RW/RT) harus berpartisipasi aktif dan punya inisiatif sendiri dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Seperti yang dilakukan rukun warga yang berada dalam perumahan Jakarta Garden City (JGC), yang terletak di bilangan Camung Timur. Inisiatif-inisiatif warga JGC ini patut ditiru dan layak dijadikan role model oleh masyarakat lainnya dalam menangani wabah pandemi Covid-19. Sejak awal Covid-19 menjamah Indonesia melalui pintu gerbang Ibukota, sejak itu pula warga JGC telah melakukan inisiatif-inisiatif secara mandiri dalam mengatasi Covid-19 ini.

 Gugus Tugas Mandiri

Semua itu bermula dari inisiatif membuat protokol kesehatan saat memasuki pekarangan rumah warga, bergotong royong melakukan pengadaan Bilik Disinfectan yang menggunakan bahan yang aman dan sesuai standar, hingga yang terbaru saat ini membentuk Gugus Tugas mandiri, yakni Gugus Tugas Covid-19 – RW 14 JGC Cakung Timur.

Gugus Tugas Covid-19 – RW 14 JGC Cakung Timur ini sendiri diketuai oleh Lukito Gunawan dan dibantu Asep Edi Setiawan sebagai Polri aktif yang berperan dalam mengarahkan masyarakat.

Penasehat Gugus Tugas Covid-19 – RW 14 JGC Cakung Timur, Muchlas Rowie mengungkapkan, inisiatif awal dibentuknya Gugus Tugas ini datang dari beberapa tokoh masyarakat dan diskusi dengan LMK , RW dan RT setempat. Dalam rangka mempersiapkan dan mematangkan kegiatan  ini, Muchlas mengaku, tim Gugus Tugas selalu berkoordinasi dan melakukan rapat virtual dengan menggunakan Vitcon Zoom

“Keterlibatan menginisiasi Gugus Tugas ini sesuai dengan arahan Menteri BUMN, Erick Tohir yang menganjurkan setiap direksi dan komisaris berperan serta membantu masyarakat dalam menangani Covid-19,” kata Muchlas yang juga menjabat Komisaris Independen PT Jamkrindo ini.

​​​​​​Ia menambahkan, sejauh ini Gugus Tugas (Gugas) telah memainkan perannya dengan baik dalam menangani, mendampingi, hingga memfasilitasi salah seorang warganya yang menderita gejala Covid-19 hingga akhirnya dinyatakan sembuh total.

“Ada dua kasus, satu sudah sembuh dan itu perjuangannnya luar biasa. Bagaimana mengawal hingga memberikan makan dan minumnya. Termasuk terakhir, ketika awal ia ada gejala kemudian akhirnya meminta APD, saya kasih, lalu ditemani ke rumah sakit untuk dapat rapit test setelah itu dibantu semua logistiknya,” ujarnya.

“Hebatnya lagi ada yang kena juga, karena jemputan gak ada akhirnya diantar pake mobil sendiri, tapi dilakukan pshyical distancing, termasuk banyak sosialisasi dilakukan,” imbuhnya kemudian.

Muchlas lebih lanjut menjelaskan, dalam melaksanakan tugasnya, Relawan Gugas dilengkapi protokol kesehatan dan senantiasa dilengkapi Alat Pelindung Diri (APD). Gugas Tugas Covid-19 JGC juga memiliki jalur komunikasi dengan sistem satu pintu, yakni melalui seorang Humas yang ditugaskan memberikan informasi. Tak hanya itu, Gugas ini juga memiliki sejumlah relawan yang menjalankan tugas-tugas operasional.

“Yang terakhir soal Gugas covid ini kita satu pintu, ada humasnya. Humasnya yang mem-publish. Termasuk melakukan traking setelah ada info yang menunjukkan gejala Covid-19. Ini yang dilakukan gugus tugas JGC. Ini bisa jadi model bagaimana masyarakat sampai tingkat RT bisa berperan,” pungkasnya.

Empat Kegiatan Gugus Tugas

Di tempat terpisah, Ketua Gugus Tugas Covid-19 – RW 14 JGC Cakung Timur Lukito Gunawan mengatakan, secara preventif pihaknya telah menjalankan dan melakukan semua imbauan dan anjuran yang disampaikan pemerintah. Seperti kewajiban menggunakan masker, mencuci tangan dan lain sebagainya.

“Kami (Gugus Tugas) sosialisasikan hal itu bahkan kami membagikan masker dan vitamin kepada masyarakat yang membutuhkan,” ungkapnya.

Ia kemudian berharap kepada masyarakat supaya dapat saling bekerja sama dan mendukung setiap kegiatan yang bergerak pada pencegahan Covid-19.

“Yok kita tinggalkan ego pribadi kita, yang penting kita berbuat yang terbaik,” tuturnya.

Sementara itu, Humas Gugus Tugas Covid-19 – RW 14 JGC Cakung Timur, Handy mengatakan, dibentuknya Gugus Tugas ini bertujuan agar pencegahan Covid-19 bagi warga dan penanggulangan bagi ODP atau PDP di lingkungan JGC lebih terfokus. Artinya, satu arah komando dan ada bentuk formal kelembagaan yang sah diakui RT, RW, serta Lurah .

“Tanpa adanya bentuk formal gugus tugas yang sah diakui, maka gugus tugas tidak punya wewenang mengeluarkan himbauan, menetapkan ODP untuk isolasi mandiri , mencari dan mendata kontak dengan PDP atau ODP, termasuk berhubungan dengan instansi kesehatan juga memakai nama gugus tugas tersebut,” kata Handy via seluler kepada Monitorday.com, Rabu (15/04/20).

Setidaknya ada 4 (empat) kegiatan Gugas dalam menangani Covid-19, pertama tindakan pencegahan berbentuk imbauan yang dimunculkan dan disebar dengan pertimbangan matang agar dapat dijalankan oleh warga JGC untuk memperkecil penularan COVID-19.

Selain itu meneruskan informasi penting yang benar dari pemerintah mengenai pencegahan, informasi dan wajib diteruskan oleh RT dan RW setempat ke warga masing masing.

“Kemudian menangkal hoax-hoax sehubungan dengan Covid-19 agar pandangan warga satu arah tanpa menimbulkan ketakutan berlebihan,” ujar Handy

Kedua, upaya pengumpulan informasi. Upaya ini melibatkan peran serta seluruh gugus tugas dan relawan jika ada yang mendengar warga sakit dengan gejala Covid-19 atau ada warga yang pernah kontak dengan ODP ataupun pengaduan warga ke RT dan RW.

Jika itu terjadi, maka tim akan turun untuk menggali info tersebut bekerjasama dengan RT setempat, tetangga atau teman korban yang kesemuanya dilakukan semaksimal mungkin via WA atau telpon tanpa tatap muka untuk mendapat gambaran mengenai kondisi ODP atau PDP tersebut.

“Setelah dapat dipastikan ODP atau PDP warga yang bersangkutan maka dijalankan imbauan personal isolasi mandiri sekaligus digali lebih dalam kontak-kontak terakhir dalam 14 hari sehingga didapat data potensi potensi ODP berapa orang atau keluarga yang kontak dengan ODP atau PDP tersebut di lingkungan JGC dan kesemuanya harus dikontak dan diberitahukan untuk melakukan isolasi mandiri sebaiknya sambil menunggu hasil test suspect utama ODP atau PDP,” jelasnya.

Ketiga, upaya bantuan baik support moril maupun materiil yang diberikan semaksimal mungkin. Dikatakan Handy, jika isolasi mandiri dijalankan maka gugus tugas akan meminta yang bersangkutan mendata kebutuhan apa yang perlu dibelikan dalam 14 hari.

“Maka akan diusahakan untuk dibantu belanja kebutuhan tersebut termasuk makanan atau minuman obat dan keperluan lainnya,” ujarnya.

Keempat, upaya hubungan dengan pihak rumah sakit, puskesmas, dokter, maupun rumah sakit khusus Covid-19. Hal ini selalu dilakukan agar jika ada pasien yang positif dari hasil swab test, maka langsung diusahakan dapat segera dipindahkan ke rumah sakit khusus tersebut.

“Kita juga bantu siapkan syarat-syarat dan datanya agar mudah saat transfer ke rs tujuan,” pungkasnya.

“Untuk biaya operasional Gugas Covid-19 ini bersumber dari hasil patungan antara RW, RT dan LMK serta jika diperlukan akan membuka sumbangan warga dengan pertanggung jawaban yang jelas dan dibroadcast untuk seluruh warga JGC,” imbuhnya.

 Ia kemudian berharap, kehadiran Gugus Tugas ini dapat membantu memperkecil penyebaran virus Covid-19 dan juga memperkecil korban terpapar Covid khususnya di wilayah JGC.

“Semoga juga dengan sharing ini agar ditempat lain dapat dibuat Gugus Tugas sejenis untuk membantu diri sendiri, keluarga dan pemerintah dalam menanggulangi Covid-19,” tandasnya.

Sumber tulisan dari Arief Subhan/monitor.com

Wahyu Aji
Wahyu Aji
Penulis Lepas dan Peneliti Lepas, Kontak: kuprivata@gmail.com
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.