Minggu, Maret 16, 2025

Haruskah Ramadhan dengan Petasan?

Ahmad Haidar
Ahmad Haidar
Nama : Ahmad Haidar, M.SI Pekerjaan : Penyuluh Agama Islam Kementerian Agama Kab. Sleman Pendidikan : S2-MPAI UMY
- Advertisement -

Suara ledakkan memekakkan telinga, namun orang-orang disekitarnya tertawa gembira. Disusul sampah kertas berserakan mengotori ruas jalan. Itulah gambaran singkat kondisi Ramadhan dengan banyaknya orang yang menyulut petasan berbagai ukuran, dari petasan cabe yang ukurannya mini sampai petasan berukuran jumbo.

Satu tangan memegang petasan dan satunya lagi memegang korek untuk membakar sumbunya. Tidak ada perasaan khawatir terpancar dari wajah para menyulut petasan. Padahal tidak sedikit korban luka dan meninggal dunia akibat petasan. Beberapa kejadian celaka akibat petasan atau mercon di tanah air bukannya menjadi peringatan bagi para penyulut mercon, namun dianggap kebetulan sedang apes saja.

Beberapa produsen petasan skala rumahan ada yang tubuh dan rumahnya sampai hancur karena petasan yang dibuatnya tidak sengaja meledak. Toko petasan sebagai penampung penjualan dari produsen juga tak luput dari kasus kebakaran, Memang petasan memiliki tingkat kerawanan tinggi karena mudah meledak. Terkena bara kecil yang terbang terbawa angin bisa meledak.

Tidak sedikit anak bahkan orang tua yang terluka bahkan sampai putus jarinya terkena petasan yang disulutnya. Sudah banyak contoh orang yang celaka karena petasan, namun tetap saja banyak orang yang tidak kapok bermain petasan dan warung atau toko yang menjual petasan juga masih ramai pembeli.

Sangat Berbahaya

Ada beberapa penyebab orang menyulut petasan. Sebagian orang menyulut petasan karena di daerahnya bermain petasan menjadi semacam tradisi turun temurun untuk menyambut Ramadhan. Kalau sudah menjadi tradisi lokal, maka menyulut petasan dianggap sebagai agenda rutin tahunan warga setempat yang rugi kalau ditinggalkan, bahkan pada waktu tertentu misalnya di malam lebaran petasan disulut secara berjamaah atau masal.

Penyebab lain mengapa orang menyulut petasan yang mungkin menjadi alasan banyak orang di berbagai tempat adalah untuk memeriahkan Ramadhan serta melupakan rasa lapar lapar berpuasa. Tidak sedikit orang yang beranggapan kalau Ramadhan terasa sepi jika tidak ada bunyi petasan bersahut-sahutan. Anggapan yang kalau dipikir-pikir terasa janggal, karena bunyi petasan jelas-jelas sering membuat kaget dan memekakkan telinga orang yang mendengarnya.

Sebagian orang tua memberikan iming-iming kepada anaknya, jika kuat berpuasa akan dibelikan petasan. Bahkan untuk mengisi hari-hari berpuasa Ramadhan agar tidak terasa letih menahan lapar dan haus, sebagian orang tua membiarkan anak-anaknya membunyikan petasan meski sudah mengetahui resikonya. “Boleh main petasan asal jangan dekat dengan rumah, main sana di sawah”, demikian kata sebagian orang tua pada anaknya.

Tidak ada alasan penting dan mendesak yang bisa membenarkan orang untuk menyulut petasan. Apalagi agama Islam juga tidak mengajarkan bahwa Ramadhan boleh membunyikan petasan. Jika ada tokoh masyarakat atau pemuka agama yang memperbolehkan bahkan menganjurkan menyulut petasan selama Ramadhan, patut dipertanyakan dasar berpikirnya.

Dalam Islam terdapat ajaran untuk hifdzu an-nafs, yaitu setiap manusia wajib menjaga jiwa dari hal-hal yang dapat membahayakan keselamatan badan dan nyawa. Di sisi lain terdapat kaidah fiqih Dar’ul mafasid muqaddamun ala jalbil mashalih yang artinya menolak sesuatu yang bersifat negatif lebih diutamakan daripada melaksanakan sesuatu yang bersifat positif.

Memeriahkan Ramadhan sesungguhnya merupakan alasan dominan mengapa orang bermain petasan. Bagi sebagian orang bermain petasan bisa jadi mendatangkan kesenangan, namun sesungguhnya bahaya yang bisa ditimbulkan dari petasan jauh lebih besar dari manfaatnya. Sudah terbukti petasan memakan korban luka dan nyawa. Secara ekonomi, berdagang atau berjualan petasan mendatangkan keuntungan yang relatif lumayan, namun keuntungan yang didapat tidak sebanding dengan kerugian yang ditimbulkan ketika terjadi kecelakaan akibat petasan yang dijual tidak sengaja meledak.

- Advertisement -

Celaka Tanggung Sendiri

Semua orang khususnya pecinta petasan perlu diingatkan mengenai bahaya bermain petasan, karena bagaimanapun petasan mengandung bahan peledak yang bisa memicu ledakan meski low explosive atau berdaya ledak rendah. Meskipun berdaya ledak rendah tetap saja menimbulkan potensi kerusakan dan mengancam keselamatan nyawa.

Salah satu pertimbangan bagi orang yang sering mengabaikan keselamatan ketika bermain petasan adalah kerugian yang ditimbulkan ketika bermain petasan harus ditanggung sendiri oleh orang yang bermain. Jika rumah rusak akibat petasan pemilik rumah meledak, sudah barang tentu pemilik rumah itu yang bertanggung jawab. Apabila terjadi luka sampai cacat akibat bermain petasan, maka Pemerintah melalui BPJS tidak akan menanggung biaya perawatan Rumah Sakit. Apalagi jika sampai meninggal dunia, keluarganya yang harus menanggung akibatnya.

Untuk menyemarakkan bulan Ramadhan, masyarakat khususnya para orang tua hendaknya mencarikan berbagai permainan yang aman untuk dimainkan, terutama bagi anak-anak. Sebenarnya masih ada mainan yang lebih aman daripada petasan, misalnya kembang api. Lebih lanjut masyarakat perlu dihimbau mengenai ketentuan penggunaan kembang api berdasarkan Peraturan Kapolri (Perkap) Nomor 2 Tahun 2008 tentang pengawasan pengendalian dan pengamanan bahan peledak komersil.

Kembang api yang diizinkan yakni bunga api mainan berukuran kurang dari dua inci atau kandungan mesiu kurang dari 20 gram tidak menggunakan izin pembelian dan penggunaan. Sementara, bunga api untuk pertunjukan (show) berukuran dua sampai dengan delapan inci atau kandungan mesiu lebih dari 20 gram untuk pembelian dan penggunaannya harus ada izin dari Baintelkam Mabes Polri dengan rekomendasi Kapolda.

Ahmad Haidar
Ahmad Haidar
Nama : Ahmad Haidar, M.SI Pekerjaan : Penyuluh Agama Islam Kementerian Agama Kab. Sleman Pendidikan : S2-MPAI UMY
Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.