Kita adalah makhluk yang boros terhadap penggunaan kertas. Seringkali kita tanpa sadar menyia-nyiakan kertas yang sebenarnya masih bisa kita gunakan, akan tetapi karena tiadanya perilaku hemat dan sadar lingkungan kertas itu terbuang percuma.
Jika kita mengamati di kantor-kantor, banyak sekali kertas berserakan yang sebenarnya masih bisa digunakan untuk keperluan lainnya. Kertas kertas itu kebanyakan adalah hasil dari proses pengetikan yang salah atau draf tulisan yang tak terpakai. Dan seringkali hanya satu halaman yang terpakai karena halaman di baliknya masih kosong.
Lazimnya kertas memang digunakan dalam posisi bolak balik. Karena suatu sebab atau aturan yang menghendaki di kantor maka kertas tersebut hanya ditulis satu halaman saja. Nah karena hanya satu halaman, jika ada kesalahan penulisan maka kertas itu pun disingkirkan dalam keadaan di baliknya masih kosong belum ada tulisan sama sekali.
Kertas-kertas tak terpakai namun masih mempunyai halaman kosong inilah yang menjadi penyebab sampah kertas menumpuk tanpa ada proses penggunaan kembali (reuse).
Mengenai kertas bekas ini kita bisa menggunakan kembali halaman kosong tersebut untuk menulis konsep yang akan kita kembangkan kemudian. Banyak sekali pekerjaan kepenulisan yang bisa menggunakan kertas bekas ini. Salah satunya adalah untuk membuat naskah konsep surat yang menggunakan tulisan tangan.
Banyak sekali pejabat kantor yang masih belum begitu familiar dengan komputer, mereka bisa menggunakan kertas bekas ini untuk mengonsep surat yang nantinya akan diketik oleh stafnya. Daripada mengandalkan kopipaste (kopas) yang yang cenderung bolak balik salah akan lebih baik para pejabat itu membuat oret oretan di kertas bekas.
Di lingkungan pendidikan pun bisa memanfaatkan kertas bekas ini saat memberikan tugas mengarang pada anak didiknya. Kegiatan pembelajaran lebih efisien dan membiasakan pada anak didiknya untuk tidak melakukan kopas dalam berkarya. mereka akan terbiasa menuliskan secara langsung dengan tangan tentang ide ide mereka.
Mahasiswa pun demikian, saat membuat karya tulis bisa memanfaatkan kertas bekas ini untuk membuat kosep naskahnya sebelum nanti diketik dengan komputer. Pemanfaatan kertas bekas ini akan membuat mereka berlatih membuat konsep dan berlatih menyunting tulisan saat tulisan itu dipindahkan ke komputer.
Demikian juga di bidang lukis dan grafis, pemanfaatan kertas bekas pun bisa dilakukan untuk membuat konsep gambar sebelum nanti dipindahkan ke kanvas maupun komputer. Biar bagaimanapun halaman kosong pada kertas yang tidak terpakai tersebut masih memiliki potensi besar untuk diberdayakan.
Berdayakan Kertas
Dengan menggunakan kembali kertas bekas pakai kita telah menghemat biaya. Penggunaan biaya pembelian kertas bisa dikurangi karena kita tidak selalu menggunakan kertas baru jika hanya untuk membuat konsep tulisan. Dalam proses menulis, apalagi saat mengonsep penghamburan kertas sangat mungkin terjadi.
Saat mengonsep kita sering mencoret, bahkah tak jarang membuang tulisan yang dirasa tidak pas. Jika ini terjadi dengan kertas baru berapa kertas yang mesti terbuang percuma dan berapa biayanya yang mesti kita keluarkan untuk itu. Kondisinya akan berbeda jika ini kita lakukan dengan kertas bekas pakai. Biaya akan berkurang sudah pasti.
Kita sering lupa bahwa pembiayaan alat tulis terutama kertas sangatlah besar terutama di kantor-kantor baik pemerintah maupun swasta.
Di kalangan mahasiswa tentunya harus memberikan pemahaman pada lembaganya, atau dosen pembimbingnya agar penggunaan kertas bekas pakai ini diperbolehkan jika karya tulisnya masih berupa draft. Syukur-syukur jika boleh dengan tulisan tangan.
Dengan cara ini mahasiswa akan lebih bebas menuliskan idenya meski nanti dikoreksi oleh dosen pembimbingnya karena tidak khawatir akan pembiayaan yang membengkak akibat banyak tulisan yang terbuang atau tidak disetujui. Dan yang pasti fenomena kopas akan terkikis jika naskah diperbolehkan dengan tulisan tangan.
Selain hemat, memberdayakan kertas bekas adalah tindakan ramah lingkungan. Sampah kertas bisa diminimalkan karena masih bisa digunakan kembali. Dan tentunya, tindakan ini akan berdampak pada pemanasan global jika dilakukan secara besar-besaran.
Kebutuhan akan kertas akan semakin efektif karena tidak lagi ada pemborosan penggunaan. Jika ini terjadi, kita secara tidak langsung ikut berpartisipasi menjaga keberlangsungan bahan baku kertas tidak cepat habis.
Tantangan baru telah dihadapi oleh kertas. Saat hutan hutan berkurang dan berimbas pada keberadaan kertas itu sendiri masih mungkinkah kertas memainkan peranannya. Kita tak tahu pasti beberapa tahun ke depan apakah kertas masih eksis. Keadaan ini bukan dikarenakan karena orang tak mau lagi memakai kertas sebagai sarana menulis tapi keberadaan kertas yang hampir sulit untuk dibuat kembali.
Perlu kesadaran bersama untuk menggunakan kembali kertas bekas pakai. Biar bagaimanapun kertas menawarkan kemudahan kemudahan yang telah terbukti. Kita tak perlu alat canggih untuk menulis, cukup dengan pena.
Tantangan untuk melestarikan kertas adalah untuk kita semua. Perambahan hutan yang membabi buta terutama pada tanaman tanaman yang menjadi bahan dasar pembuat kertas adalah kepentingan mendesak di dunia yang mendewakan materialism sekarang ini. Salah satu cara menguranginya adalah dengan efektif menggunakan kertas.
Mari memberdayakan kertas bekas untuk aktifitas menulis kita. Jangan lagi menghamburkan kertas baru jika hanya untuk mengonsep sesuatu. Kertas bekas pakai menawarkan banyak kemungkinan untuk kita turut mensosialisasikan gaya hidup hemat.
Lats but not least, dengan memanfaatkan kertas bekas kita bisa turut serta menyelamatkan lingkungan karena dengan efektif menggunakan kertas kita mengurangi sampah kertas.
Selain itu, meski kecil dirasakan, kita pun bisa dianggap turut serta menjaga lingkungan dan mengurangi pemanasan global karena hutan pun akan aman saat bahan baku kertas tak lagi mendesak untuk dicari.