Selasa, April 30, 2024

Esensi Menonton Konser Bagi Gen Z

Najwa Nabilah
Najwa Nabilah
Saya adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi di UPN "Veteran" Jakarta

Setelah era pandemi Covid-19 berakhir, pemberlakukan social distancing mulai dilonggarkan, hingga penggunaan masker tidak lagi diwajibkan. Berbagai kegiatan yang tidak dapat diselenggarakan saat pandemi mulai kembali mencari pasarnya, termasuk event dan acara konser musik.

Berbagai promotor kembali berlomba-lomba untuk membuat festival musik, konser tunggal, bahkan mengundang artis dari mancanegara.Hal ini tentu saja membuat para gen Z yang sempat kehilangan sejenak masa remaja mereka karena pandemi menyambut dengan baik berbagai event festival musik yang ada, karena itu dapat membuat mereka kembali berkumpul dan bersenang-senang dengan teman sebayanya, bahkan tidak jarang mereka menghadiri sebuah konser sebagai agenda reuni rutin.

Konser musik yang diselenggarakan di tanah air saat ini tidak hanya berasal dari negara Korea, pasalnya beberapa artis western turut memasukkan dan memilih Indonesia sebagai negara tujuan tur mereka.

Dapat dikatakan bahwa konser boy group/girl group asal negeri ginseng saat ini dapat terjadi tiga sampai enam bulan sekali, sehingga antusias para penggemar K-Pop terus bergelora hingga muncul lelucon “mereka (boy/girl group k-pop) hampir setiap bulan ke Indo kaya pulkam aja, coba mereka keliling dunia dulu deh baru nanti ke Indo lagi biar ngga bosen” ujar salah satu akun X yang seakan bingung karena idolanya terlalu sering mengadakan konser di Indonesia.

Esensi Menonton Konser Bagi Gen Z

Seperti yang kita ketahui bahwa gen z sangat suka untuk berkegiatan di luar rumah, melakukan berbagai hal menyenangkan, dan mencoba hal-hal baru. Namun, menonton konser bukanlah hal yang baru untuk gen z, pasalnya dari generasi orang tua kita saat muda pun suka untuk pergi menonton konser.

Saat ini festival musik atau acara konser sudah sangat bervariasi dibandingkan dengan sebelum pandemi Covid-19, dahulu konser musik yang dapat dikatakan “eksklusif” adalah konser musik para boy group dan girl group asal Korea Selatan, tetapi tahun ini terbukti bahwa banyak artis western hingga asia yang turut mengadakan konser di Indonesia, contohnya adalah konser band Coldplay yang baru saja digelar 15 November lalu, selain itu ada juga konser Suga BTS, Westlife, Cigarettes After Sex, Honne, Arctic Monkey, Blackpink, NCT, NIKI dan masih banyak lagi.

Awalnya menonton konser merupakan sebuah hiburan untuk para gen z dari sibuknya sekolah, kuliah, maupun dari lelahnya bekerja. Selayaknya kegiatan yang tidak dilakukan secara rutin, menonton konser menjadi momen-momen yang harus diabadikan dan diunggah di sosial media gen z sebagai kenang-kenangan masa muda yang menyenangkan bersama dengan teman-teman sebaya.

Namun, seiring dengan banyaknya konser yang digelar di tanah air tahun ini, mulai dari artis lokal hingga internasional membuat tujuan dari menonton konser menjadi bergeser, dari yang awalnya sebagai hiburan dan kegiatan untuk melepas kepenatan kini menonton konser justru dijadikan sebagai ajang “gengsi” dan pemenuhan rasa FOMO, hingga muncul statement dari platform X (dahulu Twitter) yang memposting kata-kata seperti dibawah:

“Kalo kemarin gen z ngga bisa punya rumah atau mobil pribadi karena kebanyakan nongkrong cantik dan beli kopi, tapi sekarang karena kebanyakan nabung buat nonton konser”

Statement tersebut menunjukkan bahwa saat ini gen z menjadikan kegiatan menonton konser sebagai sebuah kebutuhan yang harus terpenuhi hingga hampir menjadi sebuah kewajiban, bahkan tidak jarang gen z merasa bahwa menonton konser merupakan ajang keren-kerenan yang dirasa sebagai kegiatan yang “anak muda banget” padahal esensi dari menonton konser selain untuk menghibur diri, sebagai kesempatan untuk bertemu idola, juga untuk self reward.

Keinginan Gen Z terhadap pengakuan sosial saat ini terbilang cukup tinggi, hanya karena kebutuhan update Instastory mereka rela menabung dan menyisihkan uang jajannya agar dapat menonton konser yang diadakan hampir setiap bulan, hal ini bukanlah sebuah masalah besar karena tidak merugikan siapapun dan justru mendukung event dan musisi Indonesia, tetapi akan jadi masalah jika mereka tertipu calo bahkan hingga jutaan rupiah.

Kasus Penipuan Tiket Konser

Banyaknya konser artis internasional yang diadakan di tanah air membuat beberapa orang menjadikan momen ini sebagai peluang bisnis, yaitu dengan menjadi seorang calo tiket atau seseorang yang menawarkan jasanya untuk war melalui website penjualan tiket lalu pembeli akan membayarkan jasa mereka.

Menjadi seorang calo tiket dapat dikatakan sebagai bisnis yang cukup menjanjikan belakangan ini karena banyaknya konser yang digelar akhir tahun ini dengan sistem war melalui website, tetapi tidak semua calo tiket trusted dan benar-benar memiliki tiket.

Pada saat heboh mengenai desas-desus bahwa band Coldplay akan mengadakan konser di Indonesia banyak orang yang mengeluarkan statement seperti “uang bisa di cari, tapi Coldplay ke Indonesia belum tentu ada lagi” menggambarkan seolah-olah mereka rela untuk mengeluarkan uang yang nominalnya cukup besar demi menonton band rock asal Inggris tersebut, pernyataan diatas juga secara tidak langsung mengundang para penipu berkedok calo untuk melancarkan aksinya dengan dalih menjual tiket Coldplay.

Benar saja pada saat konser berlangsung banyak Qr code yang tidak terdeteksi, sudah terdeteksi sehingga tidak dapat masuk, hingga penjual tiket yang menghilang dan mendadak tidak dapat dihubungi, beberapa dari pembeli tersebut membagikan cerita mereka di media sosial X.

“Duit ilang dua juta dan cuma dapet tiga lagu”

Mungkin nominal uang yang dikeluarkan tidak terlalu banyak untuk mereka yang rela membayar demi bertemu sang idola, tetapi hal tersebut jika terjadi terus menerus akan meredupkan kepercayaan penggemar terhadap konser konser selanjutnya dan akan berdampak pada bisnis event festival musik di masa yang akan datang.

Menonton konser dengan berbagai tujuan bukanlah sesuatu yang dapat diperdebatkan selama tidak merugikan orang lain, tetapi sebagai pembeli sekaligus penggemar sebaiknya tetap harus bijaksana dan teliti dalam memilih penjual tiket konser dengan harga yang affordable dan reasonable.

Najwa Nabilah
Najwa Nabilah
Saya adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi di UPN "Veteran" Jakarta
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.