Rabu, Desember 17, 2025

Dampak Psikologis Korban Bencana Alam

Muhammad Fathan Az Zuhdi
Muhammad Fathan Az Zuhdi
Mahasiswa S1 Psikologi UIN Jakarta
- Advertisement -

Tahukah kamu, bencana alam yang melanda berbagai wilayah di Sumatra telah membawa dampak besar bagi masyarakat. Peristiwa ini tidak hanya meninggalkan bangunan runtuh dan korban jiwa, tetapi juga menyisakan luka psikologis yang sering tidak terlihat. Banyak penyintas harus menghadapi rasa takut, kehilangan, dan kecemasan yang sulit diungkapkan. Sayangnya, perhatian terhadap korban bencana masih sering berhenti pada bantuan logistik, sementara dampak psikologis justru kurang mendapat perhatian.

Banjir bandang di Sumatra menjadi salah satu peristiwa yang memicu trauma, terutama pada anak-anak. Mereka dapat mengalami kilas balik kejadian, kecemasan, sulit tidur, hingga masalah dalam bersosialisasi. Tanpa disadari, kondisi ini dapat berkembang menjadi gangguan stres pascatrauma atau Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD). Sisi inilah yang perlu kita pahami bersama agar pemulihan korban bencana tidak hanya berfokus pada fisik.

Apa Itu PTSD yang Dialami Korban Bencana?

Menurut Reza Imaduddin A. dalam Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada (2019), gangguan stres pascatrauma (PTSD) merupakan gangguan psikologis yang muncul setelah seseorang mengalami peristiwa traumatis, seperti bencana alam. Kondisi ini berbeda dari stres biasa karena dapat mengganggu emosi, cara berpikir, serta aktivitas sehari-hari korban.

PTSD dapat dialami oleh berbagai kelompok usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Namun, anak-anak cenderung lebih rentan karena kemampuan mereka dalam memahami, mengelola, dan mengendalikan emosi masih belum matang. Oleh karena itu, mereka membutuhkan perhatian dan pendampingan psikologis khusus sejak pascabencana.

Dampak PTSD tidak dapat dianggap sepele. Jika tidak ditangani dengan tepat, gangguan ini dapat berlangsung dalam jangka panjang dan merusak kualitas hidup individu. Berdasarkan jurnal yang sama, PTSD dapat menyebabkan gangguan tidur, depresi, serta kilas balik peristiwa traumatis yang mengganggu kehidupan sehari-hari. Selain itu, korban juga berisiko menarik diri dari lingkungan sosial dan memilih hidup menyendiri.

Ciri-Ciri Gangguan PTSD

Ciri-ciri para pengidap gangguan PTSD menurut jurnal Reza Imaduddin A. seperti :

  1. Mengalami Flashback kejadian
  2. Perubahan suasana hati menjadi marah,sedih dan susah bahagia
  3. Menarik diri dari lingkungan sosial
  4. Menghindari hal yang mengingatkan kejadian
  5. Menghindari hal yang mengingatkan kejadian

Penanganan PTSD

Penanganan PTSD tidak bisa dilakukan dengan membiarkan korban pulih sendiri. Mereka membutuhkan pendampingan psikologis, seperti bantuan untuk mengekspresikan emosi, mengelola kecemasan, serta mendapatkan rasa aman. Seperti dijelaskan Reza Imaduddin A. dalam jurnalnya, penanganan PTSD memerlukan pendekatan profesional yang disertai dukungan berkelanjutan dari lingkungan sekitar.

Bencana alam memang tidak dapat dihindari, tetapi penderitaan psikologis para korban tidak boleh diabaikan. Dengan perhatian dan penanganan yang tepat, luka trauma yang tak terlihat dapat perlahan dipulihkan. Sudah saatnya penanganan bencana tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pada pemulihan mental para penyintas sebagai bagian penting dari proses bangkit pascabencana.

Muhammad Fathan Az Zuhdi
Muhammad Fathan Az Zuhdi
Mahasiswa S1 Psikologi UIN Jakarta
Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.