Minggu, Desember 15, 2024

Dampak Jangka Panjang Stunting: Imunisasi Tidak Boleh Diabaikan

Maulafi Alhamdi Stivani dan Dr. dr. Zulkarnain, M. Sc., AIFO-K
Maulafi Alhamdi Stivani dan Dr. dr. Zulkarnain, M. Sc., AIFO-K
Maulafi Alhamdi Stivani - Penulis merupakan Mahasiswa Magister Kesehatan Masyarakat - Universitas Syiah Kuala - Banda Aceh
- Advertisement -

Stunting adalah masalah kesehatan yang berkaitan erat dengan gangguan tumbuh kembang anak, yang ditandai dengan tinggi badan anak yang lebih pendek dibandingkan dengan usianya.

Di Indonesia, prevalensi stunting masih menjadi perhatian serius karena dampaknya yang bersifat jangka panjang. Stunting bukan hanya berdampak pada fisik, tetapi juga memiliki konsekuensi terhadap perkembangan mental, emosional, dan sosial anak. Salah satu upaya yang dapat menekan angka stunting adalah imunisasi, sebuah langkah preventif yang sayangnya sering kali diabaikan oleh sebagian masyarakat.

Bila angka stunting di suatu negara lebih dari 20%, maka stunting menjadi masalah kesehatan yang perlu dibenahi. Namun, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS), angka stunting di Indonesia menurun. Sebelumnya terdapat anak yang stunting sebesar 37,2% pada tahun 2013, lalu turun menjadi 30,8% pada 2018. Berdasarkan data terakhir tahun 2022, angka prevalensi stunting di Indonesia yaitu 21,6%. Walaupun begitu, angka stunting di Indonesia masih tergolong tinggi. Di tahun 2024 Target angka stunting yang diharapkan adalah 14%.

Dampak stunting terhadap kesehatan anak sangat signifikan. Anak yang mengalami stunting berpotensi mengalami berbagai gangguan kesehatan di masa depan, seperti rendahnya sistem kekebalan tubuh, mudah terkena infeksi, dan risiko tinggi terhadap penyakit degeneratif. Hal ini mengakibatkan anak-anak stunting cenderung memiliki kualitas hidup yang lebih rendah dibandingkan anak-anak yang tumbuh dengan baik. Salah satu penyebab utama stunting adalah seringnya infeksi pada masa kanak-kanak, yang sebenarnya bisa dicegah melalui imunisasi.

Imunisasi memainkan peran krusial dalam pencegahan penyakit infeksi yang seringkali menjadi penyebab stunting. Penyakit seperti campak, rubella, polio, dan infeksi saluran pernapasan adalah contoh penyakit yang dapat menyebabkan kekurangan gizi dan menghambat pertumbuhan anak. Dengan memastikan anak mendapatkan imunisasi yang lengkap, risiko terkena penyakit tersebut dapat diminimalisir, sehingga pertumbuhan anak dapat berlangsung optimal.

Banyak orang tua masih kurang memahami hubungan antara imunisasi dan pencegahan stunting. Mereka cenderung menganggap imunisasi hanya sebagai perlindungan sementara. Padahal, imunisasi memberikan dampak yang jauh lebih besar, terutama dalam mendukung tumbuh kembang anak di masa pertumbuhan yang kritis. Imunisasi bertujuan untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh anak sejak dini, sehingga anak tidak mudah terkena infeksi yang dapat mengganggu penyerapan nutrisi dan menyebabkan gangguan pertumbuhan.

Salah satu dampak jangka panjang stunting yang paling mengkhawatirkan adalah gangguan kognitif. Anak yang stunting memiliki risiko lebih tinggi mengalami penurunan kemampuan belajar, konsentrasi, dan kemampuan berpikir kritis. Hal ini bisa berpengaruh pada prestasi akademik mereka di masa sekolah dan pada akhirnya mempengaruhi peluang mereka di dunia kerja. Imunisasi yang tepat waktu dapat membantu mengurangi risiko ini dengan mencegah infeksi yang mengganggu perkembangan otak.

Tidak hanya pada tingkat individu, dampak jangka panjang stunting juga dirasakan pada tingkat sosial dan ekonomi suatu negara. Anak-anak yang mengalami stunting dan memiliki gangguan kognitif cenderung memiliki produktivitas yang lebih rendah ketika dewasa. Produktivitas yang rendah ini berdampak pada perkembangan ekonomi karena generasi yang seharusnya menjadi tulang punggung bangsa justru terhambat oleh gangguan kesehatan. Oleh karena itu, investasi dalam imunisasi tidak hanya penting bagi kesehatan anak, tetapi juga bagi kemajuan bangsa secara keseluruhan.

Namun, tantangan dalam meningkatkan cakupan imunisasi di Indonesia tidaklah kecil. Masih terdapat mitos dan pandangan yang salah tentang imunisasi di beberapa kelompok masyarakat. Ada yang beranggapan bahwa imunisasi tidak diperlukan, ada juga yang takut akan efek sampingnya. Pandangan ini sering kali memicu ketidakpercayaan terhadap imunisasi, padahal manfaatnya bagi kesehatan dan pencegahan stunting sangat signifikan.

Pemerintah Indonesia telah berupaya keras meningkatkan cakupan imunisasi melalui berbagai program kesehatan seperti posyandu dan puskesmas. Upaya ini harus didukung penuh oleh masyarakat agar anak-anak bisa mendapatkan imunisasi yang lengkap dan tepat waktu. Para orang tua juga perlu memahami bahwa imunisasi bukan hanya untuk mencegah penyakit, tetapi juga untuk memastikan anak-anak tumbuh sehat dan terhindar dari stunting.

- Advertisement -

Orang tua juga memiliki peran penting dalam memastikan jadwal imunisasi anak diikuti dengan baik. Jadwal imunisasi telah disusun berdasarkan penelitian yang matang agar memberikan perlindungan optimal bagi anak pada usia-usia yang rentan terhadap infeksi. Jika jadwal ini diabaikan, risiko infeksi pada anak akan meningkat dan hal ini bisa berdampak pada kondisi gizi dan kesehatan mereka di masa depan.

Penting juga untuk menekankan bahwa imunisasi tidak bisa berdiri sendiri sebagai upaya pencegahan stunting. Asupan gizi yang cukup dan pola asuh yang baik harus tetap diperhatikan oleh orang tua. Imunisasi akan memberikan perlindungan dasar agar anak tidak mudah terserang penyakit, tetapi asupan makanan yang bergizi akan mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka secara optimal.

Dari sudut pandang kesehatan masyarakat, imunisasi merupakan investasi jangka panjang yang memiliki nilai tinggi. Imunisasi tidak hanya melindungi satu generasi, tetapi juga generasi-generasi berikutnya dari risiko penyakit yang dapat menghambat pertumbuhan. Hal ini menunjukkan bahwa manfaat imunisasi tidak terbatas pada perlindungan jangka pendek, tetapi juga menyangkut kesehatan dan kesejahteraan bangsa secara keseluruhan.

Masyarakat juga perlu memahami bahwa imunisasi adalah hak setiap anak. Setiap anak berhak mendapatkan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Dengan memberikan imunisasi, kita turut mendukung hak-hak anak untuk hidup sehat dan bebas dari penyakit yang dapat menyebabkan stunting.

Di masa depan, diharapkan angka stunting di Indonesia dapat menurun secara signifikan. Hal ini akan membawa dampak positif bagi perkembangan sumber daya manusia Indonesia yang lebih berkualitas. Stunting dapat dicegah, dan imunisasi adalah salah satu langkah utama yang tidak boleh diabaikan.

Pada akhirnya, imunisasi adalah bentuk perlindungan terbaik yang dapat diberikan orang tua kepada anak-anak mereka. Dengan imunisasi, anak-anak bisa terhindar dari risiko infeksi berbahaya yang dapat mengganggu tumbuh kembang mereka. Oleh karena itu, imunisasi harus dipandang sebagai langkah penting dalam upaya menciptakan generasi yang sehat dan produktif di masa depan. (*)

Maulafi Alhamdi Stivani dan Dr. dr. Zulkarnain, M. Sc., AIFO-K
Maulafi Alhamdi Stivani dan Dr. dr. Zulkarnain, M. Sc., AIFO-K
Maulafi Alhamdi Stivani - Penulis merupakan Mahasiswa Magister Kesehatan Masyarakat - Universitas Syiah Kuala - Banda Aceh
Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.