Minggu, April 28, 2024

Cegah Depresi dan Bunuh Diri dengan Hal yang Simple, Apakah Itu?

Muhammad Rafi
Muhammad Rafi
Mahasiswa Universitas Riau Aktivis dan Penggiat Sosial.. Saya Anggota Perintis dari Komunitas literasi dan sastra, dan juga aktif dalam menulis opini dan artikel di beberapa media

Kehidupan yang diberikan Tuhan kepada kita adalah suatu anugerah yang diberikan, manusia merupakan makhluk sosial yang tidak lepas dari orang lain, membutuhkan orang lain, dan membantu orang lain, tak jarang pasti ada suatu konflik permasalahan yang terjadi, masalah yang timbul terkadang membuat kita menjadi stress.

Pengertian Stress serta Data dan Survey Terkait Depresi

Menurut Hawari (2008) bahwa Hans Selve menyatakan stres adalah respon tubuh yang sifatnya non-spesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya, seseorang yang mengalami stress akan sulit untuk berkonsentrasi dalam kegiatan, sangat mudah untuk tersinggung, dan tidak ada rasa untuk melakukan minat dan bakat yang ingin dilakukan. Stress biasanya dipicu oleh tegangnya urat syaraf dikarenakan tekanan di kantor, masalah keluarga dan hal-hal pemicu lainnya, stress dapat menjadi salah satu pemicu untuk timbulnya depresi jika dibiarkan seterusnya.

Survey yang dilakukan penulis di Whatssapp Group dengan melemparkan statement “Cara Teman-Teman Menghilangkan Capek Bagaimana?’’ didapatkan 154 Responden mengisi dengan hasilnya yaitu 98 suara memilih tidur seharian, 62 suara pergi jalan, 49 suara Ibadah, 30 makan banyak, 16 suara cerita/curhat ke teman, dan terakhit 16 suara memilih nonton bioskop, hal ini membuktikan bahwasanya tidur seharian dan bepergian salah satu cara yang banyak dipilih untuk menghilangkan capek yang tentunya dapat menimbulkan stress.

Menurut website resmi Siloam Hospital orang yang stress secara berkelanjutan berturut-turutakan dapat mengakibatkan seseorang banyak makan, tetapi dari survey diatas banyak responden memilih untuk tidur seharian, nyatanya menurut yang dilansirhalodoc.com bahwasanya tidur berlebihan justru dapat menyebabkan depresi,dikarenakan kurangnya gerak dan dapat menyebabkan penyakit, kemudian jugaresponden memilih pergi jalan sebagai solusi capek.

Travelling atau jalan-jalan dapat menghilangkan stress dikarenakan suara alam seperti kicauanburung, suara air sungai, dapat menenangkan pikiran sehingga lebih rileks,kemudian juga jalan-jalan juga dapat menambah sahabat baru, sehingga akanmenjadi lebih terbuka cerita ke teman, beban akan berkurang, travelling jugadapat menemukan hal yang baru, seperti budaya baru, suasana baru, yang sebelumnyahanya terpaku pada wilayah kerja kita ataupun pendidikan kita.

Kasus bunuh diri yang terjadi di bulan Oktober 2023 ini diantaranya mahasiswi UDINES, UNNES dan terakhir pelajar di Blitar dengan meninggalkan surat wasiat menjadi catatan bahwa tingkat depresi di kalangan pelajar dan mahasiswa semakin tinggi. Mengutip laman Sehat Negeriku Kemenkes, Indonesia memiliki prevalensi orang dengan gangguan jiwa kurang lebih 1 dari 5 orang. Jika dikaitkan dengan jumlah penduduk yang mencapai 250 juta jiwa, jumlah mereka yang rentan mengalami masalah gangguan jiwa mencapai 20 persen dari populasi penduduk di negeri ini.

Tanggapan Ahli dan Mahasiswa Tentang Depresi dan Bunuh Diri

Konselor Sekolah Tri Suprihatin, S.Psi turut menanggapi tentang maraknya depresi dan kasus bunuh diri yang terjadi. Bunuh diri itu ibaratnya, ada luka koreng di tangan, tidak diobati, atau mungkin diobati namun bukan dengan cara yang tepat, akhirnya luka melebar, semakin hari semakin melebar, dan akhirnya infeksi bernanah, ketika infeksi semakin dalam, apa yang akan jadi solusi? Benar, diamputasi, dipotong.

Bunuh diri tidak terjadi karena satu hal buruk, kejadian yang membuat seseorang mengakhiri hidup hanyalah trigger dari luka yang sama dan berulang yang ia rrasakan namun tidak teratasi dengan baik.

Saat kita mengalami kesedihan, kita cenderung melakukan distorsi kognitif, otak hanya memproses informasi yang relevan dengan keadaan yang kita rasakan saat ini. Tidak heran kita sering mendengar ketika seseorang sedang sedih, ” Kayaknya dari dulu hidupku ga pernah bahagia”.

Untuk itu, kita bisa mencegah bunuh diri dengan cara mengambil jeda, jangan mengambil keputusan saat emosi kita sedang tidak stabil. Ambil jeda, akui perasaan sedih dan upayakan untuk mengurangi kesedihan itu, bisa dengan berjemur di pagi hari, menikmati keindahan alam, olahraga ringan yang disukai, setelah emosi mereda, otak akan berfungsi dengan baik. Kita mulai bisa berpikir jernih, sehingga keputusan mengakhiri hidup tidak menjadi pilihan.

Dandi Darmawan selaku mahasiswa menanggapi terkait kasus bunuh diri di mahasiswa, Ia mengatakan tidak respect karena semua orang memiliki masalah nya masing , jadi jangan jadikan bunuh diri solusi nya, masih banyak cara menyelesaikan masalah itu, dan untuk orang yang bundir meninggalkan wasiat boleh saja meninggalkan wasiat tapi tolong jangan jadi kan wasiat itu beban bagi yang hidup.

Ia menambahkan solusi atas penyelesaian masalah selain bunuh diri yakninya, “selain mendekat kan diri kepada Tuhan, kita juga dapat melakukan hal hal yang membuat kita senang, baik itu hobi atau pun dengan jalan jalan pada malam hari , silahkan jalan jalan santai pada malam hari di jalan Sudirman sambil nyanyi-nyanyi tidak jelas, itu bisa buat kita tenang, karna vibes nya jalan Sudirman itu tenang banget ( usahakan jangan di jam-jam yang lalu lintasnya padat)”.

Hafiz Tri Nanda juga menyatakan bahwa “Bermain bersama teman, bermain game yang membuat kita senang lagi. Jalan-jalan menenangkan pikiran, ketemu pacar, dan yang paling utama adalah Salat”, menjadi solusi dari cara menghilangkan rasa stress yang ada.

Depresi dapat juga menjalar pada pelajar. Kasus bunuh diri pelajar Blitar menjadi sorotan, pasalnya ditengarai karena kasus percintaan, Nurul Azizah selaku Mahasiswi Bimbingan Konseling UNRI menanggapi terkait kasus ini, hal yang mendasar pelajar melakukan bunuh diri karena percintaan yang berasal dari rasa kekecewaan yang mendalam, sehingga menutupi pikiran rasionalnya, dalam psikologi ada lima tahap kesedihan, dan tahap keempat itu depresi sehingga setiap malam merasakan sedih.

Izah menambahkan solusinya jika terdapat seseorang yang mengalami masalah percintaan maka memang harus butuh validasi dari orang lain bukan berarti harus mencari seseorang yang baru. Jika belum siap menjalani hubungan yang baru sebaiknya mengalihkan kepada hal-hal yang positif misalnya mengikuti kegiatan-kegiatan yang mampu mengembangkan potensi ataupun mengikuti kajian-kajian agama.

Solusi Atas Depresi yang Kita Alami

Teman-teman bisa mengatasi depresi yang dialami dengan hal-hal yang sederhana, misalnya berpergian dengan kawan dekat, karena pergi jalan dinilai sebagai penghilang stress. Apalagi kita jalannya ke alam misalnya, melihat bukit yang indah, serta burung yang berkicauan.

Depresi juga bisa dicegah dengan buka ruang dialog dengan keluarga terdekat, teman-teman bisa bercerita kepada Ayah/Ibu/Adek/Kakak/Paman dan juga berdoa kepada Sang Pemilik Semesta juga perlu.

Sumber:

Aldo dkk., 2023. Tingkat Depresi dan Ansietas Pada Usia Produktif. Jurnal Kesehatan Ilmiah. Kedokteran Pattimura.Maluku.

Wawancara beberapa pihak

https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20211007/1338675/kemenkes-beberkan-masalah-permasalahan-kesehatan-jiwa-di-indonesia

https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/mengenal-stress-eating

Muhammad Rafi
Muhammad Rafi
Mahasiswa Universitas Riau Aktivis dan Penggiat Sosial.. Saya Anggota Perintis dari Komunitas literasi dan sastra, dan juga aktif dalam menulis opini dan artikel di beberapa media
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.