Suatu komunitas terdiri antara spesies dominan dan spesies kunci. Spesies dominan merupakan spesies yang berhasil dan yang mampu menentukan kondisi yang diperlukan untuk pertumbuhannya, sedangkan spesies kunci adalah spesies yang berdampak besar bagi lingkungan sehingga dapat memengaruhi ekosistem.
Spesies kunci jarang terlihat keberadaannya dikarenakan untuk mengetahui suatu spesies merupakan spesies kunci, maka spesies tersebut harus hilang dalam sebuah komunitasnya agar dapat diketahui apakah spesies tersebut berpengaruh atau tidak.
Pada satu bioma terdiri dari beberapa ekosistem, salah satunya adalah ekosistem terumbu karang. Ekosistem terumbu karang merupakan bagian dari ekosistem laut. Ekosistem terumbu karang berada di pesisir pantai dan pembentuk utama ekosistem terumbu karang adalah binatang karang.
Menurut Dahuri(1999) pada ekosistem terumbu karang terdapat hidup lebih dari 300 jenis biota, yang terdiri dari sekitar 200 jenis ikan dan berpuluh‐ puluh jenis moluska, crustacea, sponge, alga, lamun dan biota lainnya. Pada ekosistem terumbu karang yang dimaksud dengan karang adalah koral, sekelompok hewan dari ordo Scleractinia yang menghasilkan kapur sebagai pembentuk utama terumbu. Pada ekosistem terumbu karang, koral adalah insinyur ekosistemnya.
Sebagai hewan yang menghasilkan kapur untuk kerangka tubuhnya, karang merupakan komponen yang terpenting dari ekosistem tersebut. Jadi Terumbu karang (coral reefs) merupakan ekosistem laut tropis yang terdapat di perairan dangkal yang jernih, hangat (lebih dari 22oC), memiliki kadar CaCO3 (Kalsium Karbonat) tinggi, dan komunitasnya didominasi berbagai jenis hewan karang keras.
Hewan yang terdapat pada komunitas terumbu karang salah satunya adalah bulu babi. Bulu babi merupakan hewan yang termasuk kedalam filum Echinodermata dengan struktur tubuhnya yang memiliki kerangka keras dan dilindungi oleh duri pada sekujur tubuhnya.
Menurut nystrom dkk (2000) bulu babi merupakan salah satu spesies kunci bagi komunitas terumbu karang Hal ini disebabkan bulu babi merupakan salah satu pengendali populasi mikroalga. Sementara mikroalga adalah pesaing bagi hewan karang dalam memperebutkan sumber daya ruang (sinar matahari).
Jika populasi bulu babi menurun akan menyebabkan kerusakan pada ekosistem terumbu karang, hal ini dikarenakan populasi mikroalga akan semakin banyak dan menutupi karang sehingga menghambat kehidupan karang, bahkan jika mikroalga sangat banyak dan mendominasi menutupi karang sehingga karang akan kesulitan mendapat sinar matahari, jika hal ini terjadi akan menyebabkan kematian pada karang.
Oleh karena itu, jika populasi bulu babi berkurang atau menurun maka akan terjadi ketidakseimbangan dalam ekosistem terumbu karang.