Rabu, Oktober 16, 2024

Bisnis Islam dalam Mencapai Utility

Ahmad Hasan Musthafa
Ahmad Hasan Musthafa
Ahmad Hasan Musthafa Lumajang, 04 Januari 1998 Sumberanyar Rowokangkung Lumajang

Dalam beberapa kitab klasik Sirah Nabawiyah, kita Tahu bahwa Nabi Muhammad adalah Teladan bagi kita. Siapa yang mengikuti sunnah Rasul akan makmur hidupnya dunia maupun akhirat. Nabi Muhammad SAW ini dulunya adalah pedagang yang sukses. Tidak hanya sukses di negara Arab, tetapi juga sukses berbisnis di luar negeri. Menurut sejarah, Rasulullah sukses berbisinis di 6 kota diantaranya adalah Syam (Syuriah), Bahrain, Yordania dan Yaman. Semuanya dijalani oleh Rasulullah dengan hasil yang sangat memuaskan, bahkan tidak merugi. Walaupun Rasulullah adalah seorang nabi yang harus menyampaikan perintah Allah, tetapi Rasulullah tetap berdagang untuk memenuhi kebutahan sehari-harinya. Tetapi beliau menjalankan itu semua karena ingin menjadikan tauladan bagi umat-Nya agar tidak bernafsu hidup di dunia. Sebagai uswah hasanah Rasulullah selalu mencerminkan hidup yang sederhana, berikut diantara sifat-sifat Rasulullah dalam berbisnis agar mendapat utilitaritarianisme secara syariah.

Jujur

Rasulullah mendapatkan gelar Al-Amin atau yang terpercaya. Dalam menjalankan bisnisnya, Rasulullah selalu mengutamakan kejujuran. Pada waktu jaman Rasulullah berdagang, Rasul mendapatkan barang dagangan dari konglomerat yang bernama Khadijah, yang kemudian menjadi istri dari Nabi Muhammad. Siti Khadijah terpikat dengan kejujurannya. Nabi Muhammad tidak hanya jujur kepada rekan bisnisnya, tetapi juga kepada para pelanggannya. Rasulullah selalu menjelaskan apa adanya keunggulan dari barangnya dan juga kelemahan dari barangnya tersebut. Bahkan, kejujuran dari Rasulullah itulah yang menjadi ciri khas atau brand dari bisnisnya tersebut. Banyak orang yang tertarik dengan bisnis Rasulullah karena kejujurannya. Jadi kalau ditanya apa yang menjadi keunggulan dari bisnis Rasulullah, adalah kejujurannya. Sebagai pembeli, kita tentu akan memilih pedagang yang sudah terkenal jujur, karena merasa aman dan tidak akan ditipu.

Sopan santun dan hormati pelanggan

Rasulullah menganggap semua pelanggannya adalah saudaranya. Seperti yang dikemukakan oleh Rasulullah, ‘Sayangilah saudaramu layaknya menyayangi dirimu sendiri’. Konsumen adalah raja, selalu perlakukan konsumen Anda dengan baik, sopan santun dan selalu hormati pelanggan.

Rasulullah juga menganggap segala keuntungan yang didapat adalah hadiah dari usaha kita. Ketika seseorang seseorang terbantukan dengan produk yang Anda jual, itulah seharusnya inti dari berbisnis ala Rasulullah. Kepuasaan konsumen adalah nomor satu.

Tepati janji

Seperti firman Allah di ayat di QS Al Maidah 1, ‘Wahai orang-orang yang beriman penuhilah janjimu’. Rasulullah dalam berdagang selalu menjaga kepercayaan pelanggan, diantaranya adalah selalu menetapi janji. Beberapa pelanggan yang meminta barang atau memesan barang selalu ditepati janjinya oleh Rasulullah. Nabi Muhammad SAW selalu mengedepankan tanggung jawab kepada pelanggan dan integritas yang tinggi. Barang-barang yang dipesan oleh pelanggan akan disiapkan dan dikirimkan tepat waktu oleh Rasulullah. Inilah yang juga harus Anda lakukan, ketika sudah ada perjanjian kepada partner atau pelanggan, usahakan Anda selalu menaatinya. Walaupun perjanjian tersebut tidak ada hitam diatas putih, Anda juga harus selalu menataai janji tersebut. Ingat, kepercayaan pelanggan bertahun-tahun yang hilang akan sulit didapatkan kembali.

Jangan jual produk yang buruk

Rasulullah selalu mengajarkan untuk memilah mana produk yang baik dan produk yang buruk. Bahkan Rasulullah tidak pernah menjual produk yang kualitasnya rendah atau tidak pantas dijual. Dengan begitu, Rasulullah dapat selalu menjaga mutu barang-barang yang dijualnya. Disamping itu, Rasulullah selalu mengelompokkan harga barang sesuai dengan kualitasnya. Harga barang yang kualitasnya baik akan dihargai lebih mahal dibandingkan dengan kualitas yang biasa saja.

Dalam suatu kisah, Rasulullah pernah marah kepada seorang pedagang karena menyembunyikan jagung yang basah diantara jagung yang bagus. Jagung basah tersebut seharusnya diletakkan diatas karena pelanggan harus tahu. Trik ini sangat dihindari oleh Rasulullah karena bisa menipu pembeli.

Tidak boleh menjelekkan bisnis orang lain

‘Janganlah seseorang diantara kalian menjual dengan maksud untuk menjelekkan apa yang dijual orang lain’ HR Muttafaq. Itulah yang dikatakan oleh Rasulullah kepada pengikutnya. Karena prinsip berbisnis adalah memuaskan pelanggan, bukan mematikan bisnis orang lain. Anda tidak perlu juga mengatakan bahwa bisnis si A lebih jelek dari pada bisnis Anda sendiri. Anda harus menonjolkan kualitas produk Anda, dan biarkan pelanggan yang menilai. Karena rejeki sudah ada yang mengatur bukan?

Dilarang menyimpan barang

Di dalam agama islam, menyimpan barang agar mendapatkan keuntungan dikemudian hari disebut ihtikar. Misalnya Anda mempunyai cabai, lalu Anda menyimpang cabai tersebut untuk dijual di kemudian hari karena harga cabai yang murah. Ini tidak diperbolehkan didalam islam karena menimbun. Jika memang kondisi harga seperti itu, Anda harus menjual dengan harga seperti itu.

Membayar upah para pekerja secara tepat waktu

‘Berikanlah upah kepada karyawan sebelum kering keringatnya’. Itulah yang diucapkan Rasulullah. Sebelum kering keringatnya adalah jangan menunda-nunda gaji atau upah karyawan. Ketika Anda menggaji karyawan setiap tanggal 25, usahakan selalu tepat waktu. Dan pembayaran upah atau gaji harus sesuai dengan kerja yang dilakukan.

Bisnis tidak boleh mengganggu ibadah

Allah tidak menyukai orang yang terlalu sibuk berdagang sehingga melupakan kewajibannya, yaitu beribadah. Kebanyakan orang berdagang atau bekerja terlalu keras sehingga lupa waktu sholat dan bahkan lupa untuk membayar zakat. Usahakan Anda selalu menyempatkan waktu untuk sholat dan membayar zakat.

Itulah beberapa prinsip yang dapat kita contoh untuk mendapat utility dalam berbisnis, agar selain mendapatkan keuntungan kita dapat mendapatkan berkah dari Allah, baik di dunia ataupun di Akhirat

Referensi

https://studentpreneur.co/blog/cara-berbisnis-ala-rasulullah-yang-membawa-berkah/

jurnal prinsip keteladanan Rasulullah SAW dalam berbisnis

Mikro ekonomi Islam

Ahmad Hasan Musthafa
Ahmad Hasan Musthafa
Ahmad Hasan Musthafa Lumajang, 04 Januari 1998 Sumberanyar Rowokangkung Lumajang
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.