Di dalam buku Huntington yang 600-an halaman yang berjudul Benturan Antar Peradaban dan Masa Depan Politik Dunia mengatakan bahwasanya masa depan politik dunia akan didominasi oleh konflik antar-bangsa dengan peradaban yang berbeda, lebih lanjut Huntington menegaskan, sumber konflik dunia di masa depan datang tidak lagi berupa ideologi atau ekonomi, akan tetapi budaya.
Konflik tersebut pada gilirannya akan menjadi gejala terkuat yang menggantikan polarisasi ideologi dunia ke dalam komunisme dan kapitalisme, bersamaan dengan runtuhnya struktur politik mayoritas Negara-negara Eropa Tilmur.
Samuel Phillips Huntington merupakan seorang ilmuan politik Amerika Serikat. Huntington ialah guru besar sekaligus ketua jurusan ilmu politik di Universitas Harvard dan ketua Harvard Academy untuk kajian Internasional dan Regional di Weatherhead Center International Affairs.
Alasan Huntington menegaskan mengapa politik dunia di masa depan akan berbenturan antar peradaban ialah dengan alasan, 1). Adanya perbedaan di antara peradaban tidak saja nyata, tetapi sangat mendasar, dalam artian hal yang mendasari perbedaan itu ialah masyarakat dengan pandangan hidup yang berbeda tentang relasi baik antara Tuhan dan Manusia, dan juga termasuk perbedaan budaya, tradisi dan etnis.
2). Dunia semakin mengecil. Dalam hal ini dimana interaksi di antara masyarakat dan peradaban yang berbeda terus meningkat, semakin interaksi itu berlangusng intensif, semakin menguat kesadaran akan peradaban sendiri dan semakin sensitif terhadap perbedaan yang ada antara peradabannya dengan peradaban lainnya.
3). Proses modernisasi ekonomi dan perubahan sosial di seluruh dunia telah mengakibatkan tercrabutnya masyarakat dari akar-akar identitas lokal yang telah berlangsung sangat lama. 4). Semakin berkembangnya kesadaran-peradaban (Civilization Consciousness) akibat peran ganda dunia Barat, dalam artian semakin kuat rasa cinta terhadap suatu keyakinan atas identitas peradaban yang telah lama berlangsung. 5).
Karakteristik dan perbedaan kultur antar peradaban non-Barat dan peradaban Barat semakin mengeras. Hal ini menyebabkan semakin sulitnya kompromi dan upaya-upaya perbaikan hubungan-hubungan di dalam peradaban dalam kerangka kultural di bandingankan dengan mengkompromikan karakteristik dan perbedaan politik serta ekonomi. 6). Regionalisme ekonomi semakin meningkat, dimana kerjasama antar negara-negara regional semakin meningkat.
Peradaban ialah suatu kehidupan yang di dalamnya Budaya, Sosial-politik, Ekonomi beserta elemen yang lainnya yang terus bertransformasi dan berkembang. Huntington menyebutkan ada delapan peradaban besar yaitu :Barat, Konfusius(Konfusianisme), Jepang, Islam, Hindu, Slavik, Amerika Latin dan Afrika.
Setelah Perang Dingin yang di menangkan oleh Amerika Serikat (Blok Barat), Peradaban Islam berkoalisi dengan Konfusius (China) untuk melawan Barat, Huntington menyebut ini ialah Perang Dingin Babak II. Peradaban Islam yang di hegemoni oleh Barat sehingga akan berkoalisi untuk melawan Barat sehingga terjadinya Benturan Peradaban.
Kemudian muncul sebuah pertanyaan, vis a vis yang mana nanti akan saling berbenturan ?, Huntington menjawab pertanyaan ini, mereka meramalkan bahwa potensi konflik yang akan mendominasi dunia masa datang bukan di antara kedelapan peradaban tersebut, tetapi antara Barat dan Peradaban lainnya. Sedangkan potensi konflik paling besar yang akan terjadi adalah antara Barat dan koalisi Islam-Konfusius.
Dengan paparan ilmiah yang lumayan berbobot, Huntington meyakinkan bahwa pada dasarnya benturan antar peradaban masa depan akan terjadi karena tiga hal pokok: Hegemoni-Arogansi Barat, Intoleransi Islam, dan Fanatisme Konfusionis. Dengan hal ini wajar jika Huntington di anggap sebagai “Provokator Peradaban”, dan di hadiahi “Nobel Peperangan”.