Sabtu, Oktober 12, 2024

Analisis Teori Dramaturgi dalam Gadis Kretek

Victoria Hutagalung
Victoria Hutagalung
Mahasiswa Ilmu Komunikasi yang sedang belajar menulis

Gadis Kretek, merupakan Serial terbaru di Netflix yang sempat hangat menjadi pembicaraan orang-orang dan menduduki peringkat pertama di sebagai acara TV di Indonesia. Serial ini diangkat dari novel laris karya Ratih Kumala yang terbit pada tahun 2012.

Novel Gadis Kretek menyapu 10 besar penerima penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa 2012. Serial ini disutradarai oleh Kamila Andini dan Ifa Isfansyah. Gadis Kretek rilis di awal November 2023, di platform siaran daring, Netflix. Diperankan oleh Dian Sastrowardoyo sebagai Jeng Yah atau Dasiyah; Ario Bayu sebagai Raya atau Soraya; Arya Saloka sebagai Lebas Abimanyu Soraya; Putri Marino sebagai Arum; kemudian Tissa Biani sebagai Rukayah; dan Sheila Dara Aisha sebagai Purwati.

Sinopsis Gadis KretekSerial Gadis Kretek menceritakan tentang kisah perjalanan cinta Dasiyah atau biasa dipanggil Jeng Yah dengan Raya dan menceritakan perjuangan serta ambisi Dasiyah untuk dapat menjadi peracik saus kretek di usaha Kretek Merdeka milik keluarganya dalam 2 perbedaan waktu, masa zaman dahulu dan masa sekarang.

Dasiyah merupakan anak pertama dari pengusaha kretek terbesar di Kota M pada pasca kemerdekaan. Ayahnya, Idrus Muria tidak memiliki anak laki-laki, sehingga ia mengandalkan anak perempuan pertamanya, Dasiyah untuk mengembangkan usaha Kretek. Namun kemudian pak Idrus mengangkat Raya untuk membantu pekerjaan pabrik Kretek mereka, disitulah Jeng Yah dan Raya bertemu.

Apa itu teori Dramaturgi? Teori Dramaturgi merupakan teori dalam interaksi sosial yang dipahami seperti drama dalam teater. Teori ini dikembangkan oleh sosiolog terkemuka yaitu Erving Goffman.

Dalam bukunya yang berjudul Presentation of Self in Everyday Life (1959), Goffman menjelaskan bahwa dramaturgi adalah sandiwara kehidupan yang disajikan oleh manusia dan setiap individu memainkan peran tertentu dalam drama sosial.

Dilihat dari perspektif teori dramaturgi, kehidupan serta interaksi sosial yang terjalin di dalamnya ibarat sebuah teater atau pertunjukan drama yang menampilkan peran peran aktor di dalamnya. Kehidupan sosial dapat dibagi menjadi “wilayah depan” dan “wilayah belakang”. Wilayah depan diibaratkan panggung sandiwara bagian depan (front stage) tempat pemain berperan atau bersandiwara. Sedangkan wilayah belakang ibarat panggung bagian belakang (back stage) atau ruang rias tempat pemain bersantai, mempersiapkan diri atau berlatih untuk memainkan perannya di panggung depan.

Teori ini juga menggambarkan bahwa manusia yang tidak tampil “apa adanya” di dalam kehidupan bersosial. Ketika berada di panggung kehidupan, seseorang beradaptasi dengan peran-peran ini dan berusaha untuk memenuhi harapan yang melekat padanya.Teori Dramaturgi dalam Series Gadis Kretek

Dalam serial Gadis Kretek terdapat dua hal yang menonjolkan teori dramaturgi, yaitu dalam karakter Dasiyah atau biasa dipanggil Jeng Yah dan Soeraya yang biasa dipanggil Raya.

Pertama, dalam karakter Jeng Yah terdapat teori dramaturgi yang terlihat dalam ambisinya agar dapat menunjukkan keahliannya dalam membuat racikan saus kretek yang berbeda dari yang sudah ada. Ketika menjadi mandor dalam usaha Kretek bapaknya, ia bersikap profesional dalam bekerja kemudian ia juga teliti dalam mengecek tembakau yang datang untuk diproduksi. Hal tersebut menunjukkan wilayah depan (front stage) dimana ia menampilkan dirinya sebaik mungkin.

Jeng Yah menemukan perbedaan stok tembakau yang baru dikirim dengan yang sebelumnya, ia langsung melaporkan hal tersebut ke bapaknya dan langsung ikut menemui pemasok tembakau kemudian menceritakan keluhan yang ada. Tentu karena Jeng Yah merupakan perempuan pastinya ceritanya tidak dipercaya namun Jeng Yah tidak putus asa, Jeng Yah belajar dan melakukan penelitian setiap hari mengenai Kretek, dapat dilihat ketika Jeng Yah menjajarkan berbagai merek Kretek, menghisapnya, dan mencatat hasil penelitiannya. Hal ini menunjukkan wilayah belakang (back region), atau tempat dimana sang aktor mempersiapkan dirinya sebelum berperan.

Kedua, dalam tokoh Soeraya atau biasa dipanggil Raya, karena ia hanya seorang pegawai juga dia diangkat oleh pak Idrus untuk menjadi pegawai dalam usaha kreteknya tentu ia memiliki perbedaan kasta dengan Jeng Yah. Raya menyukai Jeng Yah, karena dia melihat Jeng Yah tidak seperti perempuan lainnya dan hal itu membuat ia bertekad untuk menunjukkan usaha terbaiknya agar dapat memantaskan diri dengan Jeng Yah.

Raya mengerjakan segala pekerjaan dengan baik, Raya juga turut membantu Jeng Yah agar usahanya dapat dilihat oleh pak Idrus dan dunia. Hal ini menunjukkan wilayah depan (front stage). Raya mengusahakan segala hal agar dapat memperlihatkan kretek hasil racikan Jeng Yah kepada Pak Idrus, agar ayahnya tahu bahwa putrinya memiliki bakat yang bagus dalam usaha Kretek dengan menemui Pak Idrus dan memberi tau hasil kerja Jeng Yah, memberi kretek hasil racikan saus Jeng Yah, kemudian ketika pak Idrus mencoba kretek tersebut beliau takjub dan langsung ingin membantu Jeng Yah untuk meluncurkan Kretek dengan saus racikannya. Hal ini menunjukkan wilayah belakang (back region).

SimpulanMaka dapat disimpulkan bahwa teori ini dapat dikonsentrasikan dalam small narration dan selalu terjadi dalam interaksi sosial. Karena dalam interaksi sosial ada para individu dalam masyarakat, yang mempunyai peran sangat penting dalam keberhasilan suatu interaksi sosial. Juga para Individu ini memiliki kepentingan masing-masing agar tujuannya tercapai.

Tanpa kita sadari kita semua melakukan teori dramaturgi dalam kehidupan sehari, baik antar Individu maupun dalam interaksi dengan kelompok. Baik Front Stage dan Back Region pasti terjadi dalam kehidupan sehari-hari, hal kecil yaitu saat kita ingin melakukan presentasi pasti kita sebelum presentasi melakukan persiapan sebaik mungkin dan saat presentasi kita menunjukkan gestur dan penjelasan yang sudah memahami materi agar dinilai dengan baik.

Teori ini dapat digunakan untuk banyak hal. Penggunaan teori ini harus digunakan dengan baik agar penyampaiannya dapat tersalurkan dengan baik dan komunikasi dapat berjalan dengan lancar. Diharapkan kebijakan dalam penggunaan Teori Dramaturgi agar tidak disalahgunakan dalam komunikasi sehari-hari.

Victoria Hutagalung
Victoria Hutagalung
Mahasiswa Ilmu Komunikasi yang sedang belajar menulis
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.