Pada kesempatan kali ini, mari kita bahas sebuah topik yang mungkin akan mengejutkan, yaitu mengapa pelajaran Ekonomi dianggap sebagai pelajaran paling penting yang seharusnya diajarkan di sekolah.
Tentu saja, mungkin banyak dari kita yang berpendapat bahwa pelajaran lain seperti Matematika, IPA, atau Bahasa Indonesia memiliki peran yang tak kalah vital. Namun, ijinkan saya memberikan argumen dan penjelasan mengapa saya berpendapat bahwa Ekonomi memiliki kedudukan yang istimewa dalam kurikulum pendidikan.
Filsafat ekonomi mendasari eksistensi seluruh ilmu pengetahuan. Sebagaimana dinyatakan oleh Adam Smith, ekonomi muncul karena adanya kesenjangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dan ketersediaan alat pemuas kebutuhan yang terbatas. Inilah dasar terbentuknya ilmu ekonomi, sebagai upaya manusia untuk memahami cara memenuhi kebutuhannya.
Namun, menariknya, seringkali kehidupan itu sendiri dihubungkan dengan kematian pihak lain. Analoginya mirip dengan ekosistem di mana satu makhluk hidup harus mematikan makhluk lain untuk bertahan hidup. Sebagai contoh, saat kita makan, kita mematikan bagian dari kehidupan lain, seperti tumbuhan atau hewan.
Peradaban, sebagai puncak kebudayaan manusia, juga tidak lepas dari motivasi ekonomi. Masyarakat yang berkumpul, berinteraksi, dan mendirikan institusi politik melakukannya dengan tujuan utama: memenuhi kebutuhan hidup. Oleh karena itu, ekonomi menjadi elemen kunci dalam pembentukan peradaban.
Tentu, kita juga dapat melihat contoh sejarah di mana peradaban tertentu, seperti peradaban Islam, mengalami kemajuan pesat namun kemudian stagnan. Ini disebabkan oleh kesulitan mereka untuk bertransisi dari sistem ekonomi agraris ke sistem yang lebih adaptif. Begitu pula dengan kegagalan peradaban Islam untuk meraih tonggak-tonggak berikutnya, seperti zaman Revolusi Industri, karena terkendala dalam mengelola sumber daya.
Pentingnya ekonomi juga terbukti dalam keseimbangan antara kebutuhan dan keinginan manusia. Pelajaran ekonomi yang seharusnya diajarkan sejak dini bukan hanya berkutat pada sistem ekonomi tertentu, tetapi lebih kepada bagaimana mengelola sumber daya yang dimiliki. Jika kita memiliki uang, bagaimana kita mengelolanya untuk kebutuhan, investasi, dan konsumsi.
Saya menyadari bahwa dalam kurikulum sekolah, ekonomi sering kali diajarkan sebagai tema-tema besar seperti sistem ekonomi kapitalis dan sosialis. Namun, yang seharusnya lebih diprioritaskan adalah pembelajaran praktis tentang bagaimana setiap individu dapat mengelola keuangan mereka dengan bijak.
Sebagai contoh, apakah kita belajar bagaimana mengelola rezeki tak terduga? Bagaimana mengalokasikan uang untuk tabungan, investasi, dan amal? Bagaimana membuat keputusan yang bijak dalam berdagang? Semua itu adalah esensi dari ekonomi praktis yang seharusnya diajarkan di sekolah.
Mungkin ada yang berpendapat bahwa hal-hal tersebut bisa diajarkan oleh orang tua di rumah. Namun, dalam konteks pendidikan formal, memberikan pemahaman ekonomi praktis dapat membekali generasi muda dengan keterampilan yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian, kita dapat melihat bahwa ekonomi bukan hanya berkutat pada teori-teori besar, melainkan juga tentang keputusan praktis yang harus diambil oleh setiap individu untuk mencapai kehidupan yang berkelanjutan dan seimbang.
Pentingnya pelajaran ekonomi ini semakin terasa saat melihat keterlibatan ekonomi dalam perubahan peradaban dan bagaimana keputusan ekonomi yang tepat dapat membuka pintu menuju kemajuan. Oleh karena itu, mari kita berpikir lebih jauh tentang bagaimana kurikulum sekolah dapat lebih memperkaya pemahaman ekonomi praktis guna membantu generasi muda menghadapi tantangan kehidupan.
Terima kasih telah menyimak, teman-teman. Semoga kita dapat melihat pentingnya pelajaran ekonomi dalam membangun dasar kehidupan yang kuat bagi generasi mendatang. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
