Dunia digital tidak hanya melahirkan peluang dan manfaat bagi publik dan kepentingan bisnis. Namun juga berimplikasi pada risiko kesinambungan usaha dan kreditabilitas. Perkembangan teknologi dan inovasi seolah berkejaran dengan waktu.
Discruptive innovation, augmented intelligence, dan berkembangnya mesin mutakhir seakan berlomba untuk meningkatkan efisiensi dunia industri. Inovasi-inovasi baru mendorong terciptanya pasar baru dan menggeser keberadaan pasar lama.
Setidaknya ada empat peran akuntan profesional dalam mengawal perekonomian dan sektor bisnis di era digital. Sebagai pengambil keputusan akuntan harus mengambil tanggungjawab. Dalam manajemen risiko, keputusan investasi IT dan manajemen rantai nilai (supply chain).
Sebagai auditor, akuntan bertanggung jawab dalam audit pelaporan keuangan yang lebih baik dan cepat, dan berbagai jasa asuransi lainnya. Menurut Kirstin Gillon dari the institute of chartered accountants in England dan Wales (ICAEW), peran berikut adalah sebagai penasihat pengambilan keputusan bisnis, dan sebagai pengguna sistem digital, akuntan bertindak sebagai pengendali aplikasi, perangkat lunak, hingga pengawal proses dan people.
Empat aspek itu diungkapkan Kristin dalam free PPL Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan ICAEW. Menurutnya, risiko dan peluang teknologi perlu diidentifikasi dan dipahami dengan baik oleh kalagan profesi di tengah tren IT global, agar dunia bisnis dapat bertumbuh dengan aman dan optimal.
Dalam perspektif peluang teknologi ada konsep big data dan analisa risiko sementara dan perspektif risiko teknologi berkembang dinamika cyber security. Menurutnya, pesan penting dalam dunia digital bagi kalangan keprofesian yaitu bisnis seharusnya memang mempertimbangkan isu cyber dalam setiap aktivitasnya.
Bisnis juga perlu menyesuaikan sistem keamanan informasi mereka dalam era kemajuan teknologi. Yang tidak kalah penting bisnis juga harus fokus pada informasi aset yang kritis dan kebanyakan bisnis tidak mengetahui hak-hak dasarnya dalam tatanan digital.