Rabu, April 24, 2024

Sekolah Kebudayaan dan Kemanusiaan Buya Syafii

Moh. Shofan
Moh. Shofan
Direktur Riset MAARIF Institute, Aktivis Muhammadiyah yang sedang menempuh program Doktoral pada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

MAARIF Institite kembali menggelar kegiatan Sekolah Kebudayaan dan Kemanusiaan Ahmad Syafii Maarif, yang tahun ini sudah memasuki tahun ketiga. Tahun ini MAARIF meloloskan 25 peserta terbaik dari 120-an jumlah pendaftar.

Mereka datang dari berbagai Propinsi yang tersebar di seluruh pelosok Nusantara. Mereka berasal dari Papua, Bima, Ambon, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jakarta, dan Madura. Peserta yang mengikuti acara ini adalah para mahasiswa S1–S2, atau yang kini sedang menempuh program doktoral.

Untuk mengikutinya, para peserta diwajibkan membuat makalah mengenai tema-tema yang telah ditentukan dengan mencantumkan sejumlah sumber bacaan minimal lima buku karya Syafii Maarif.

Salah satu tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk merawat pemikiran dan ide-ide Buya Syafii, utamanya tentang tema tema keislaman, kebangsaan, kemanusiaan, dan kebhinekaan. Kegiatan ini juga sebagai upaya serius untuk melakukan kaderisasi intelektual sekaligus melembagakan gagasan dan cita-cita sosial Buya, baik di ranah keislaman maupun kenegaraan yang mengusung nilai-nilai keterbukaan, kesetaraan dan kebhinekaan.

Melalui Sekolah ini, diharapkan generasi muda Indonesia mendatang, dapat mewarisi pemikiran-pemikiran Buya, atau setidaknya memiliki perspektif dan sikap intelektual yang relatif sama dalam memotret dinamika, perubahan dan perkembangan kehidupan keberagamaan di Indonesia.

Agenda ini diawali dengan seminar pembukaan sekaligus soft-launching tiga buku, “Merawat Pemikiran Buya Syafii, Keislaman, Keindonesiaan dan Kemanusiaan”, “Merawat Indonesia, Refleksi Kritis Isu isu Keislaman, Keindonesiaan dan Kemanusiaan”, dan “Kebhinekaan Kita, Refleksi Kritis Anak anak Muda tentang Isu isu Aktual di Indonesia”. Buku-buku ini adalah karya anak-anak muda alumni SKK I dan II sebagai bentuk komitmen mereka atas kegiatan ini.

Acara ini dibuka oleh Prof. Dr. Muhadjir Effendy (Menko PMK) sebagai pemberi pidato kunci, berlangsung hari ini (13/12) di ITB AD (Institute Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan), Jl. Juanda, Cireundeu, Kec. Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten. Dalam sambutannya, Prof. Muhadjir mengatakan bahwa Pemikiran-pemikiran Buya merupakan khazanah intelektual yang sangat berharga.

Buya memiliki cita-cita besar dan terus-menerus gelisah terhadap krisis yang menerpa bangsanya. Karena itu, saya berharap, sikap intelektual, kebersahajaan dan keteladanan yang ada pada diri Buya bisa menjadi virus positif bagi segenap masyarakat di Indonesia, terutama di kalangan generasi muda—sebagaimana ini menjadi salah satu tujuan diselenggarakannya Sekolah Kebudayaan dan Kemanusiaan Ahmad Syafii Maarif, yang tahun ini sudah memasuki periode ketiga.

Sementara Direktur Eksekutif Maarif Institute, Abd. Rohim Ghazali, dalam sambutannya mengatakan, bahwa cerita kehidupan Buya, adalah cerita keteladanan, cerita seorang cendekiawan dengan kepribadian yang humanis, yang memandang bahwa setiap manusia harus dihormati sebagai seorang manusia seutuhnya, tanpa memandang agama, ras, suku, bahasa, atau budaya.

Islam, jelas Buya, adalah agama yang paling banyak bercerita tentang keluhuran budi manusia. Karena itu, saya berharap anak-anak muda yang mengikuti kegiatan ini, mampu melihat Buya sebagai sosok intelektual yang berani menyuarakan kebenaran, sosok teladan, bersahaja, dan guru bangsa yang menginspirasi.

Sejumlah narasumber juga hadir dalam acara pembukaan seminar ini. Menyebut beberapa di antaranya, Prof. Dr. M. Amin Abdullah, Prof. Dr. Azyumardi Azra, Prof. Dr. Siti Musdah Mulia, Prof. Dr. Abd. Munir Mulkhan, Prof. Dr. Sumanto al-Qurtuby.

Demikian kabar kegiatan dari Moh. Shofan (Direktur Riset Maarif Institute dan Kord. SKK-ASM).

Moh. Shofan
Moh. Shofan
Direktur Riset MAARIF Institute, Aktivis Muhammadiyah yang sedang menempuh program Doktoral pada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.