Rabu, November 20, 2024

Praktik Politik Identitas dalam Pemilu

Aqshal Waladama
Aqshal Waladama
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta
- Advertisement -

Politik identitas bukanlah hal yang baru dalam praktik politik di Indonesia terkhusunya dalam pelaksanaan pemilu. Politik identitas sudah menjadi senjata ampuh dalam memenangkan pemilu. Tetapi masih banyak dari kita yang kurang familiar dengan istilah politik identitas ini.

Politik identitas dapat diartikan sebagai sebuah gaya politik yang berusaha melawan marginalisasi kelompok dengan menganut sebuah rasa identitas bersama. Mungkin dari arti kata politik identitas diatas dapat disederhanakan sebagai aliansi atau organisasi yang berasal dari ras, etnis, jenis kelamin atau agama tertentu yang ingin membela kepentingan kelompok mereka.

Dalam pelaksanaan pemilu, politik identitas biasanya di implementasikan oleh para pencalon untuk menarik simpati dari kelompok masyarakat tertentu agar mereka mau menyumbangkan suara meraka untuk calon tersebut. Dengan harapan kepentingan dari kelompok tersebut dapat di wujudkan ataupun terealisasikan.

Meskipun politik identitas merupakan strategi yang dapat dianggap ampuh dalam praktik pemilu, tetapi politik identitas masih tetap memiliki kekurangan disamping kelebihannya. Politik identitas memungkinkan akan menimbulkan persatuan dan juga perpecahan dalam praktiknya. Dapat menjadi pemersatu karena adanya identitas yang sama dalam kelompok masyarakat yang ingin diperjuankan kepentingan mereka dan dapat menjadi pemecah dikarenakan adanya perbedaan identitas dan kepentingan yang diperjuangkan.

Politik Identitas dalam Pemilu 2019

Praktik politik identitas sangat terasa pada pemilu 2019, khususnya pada momen pemilihan presiden. Alasannya adalah karena dari berbagai kondisi situasi politik yang terjadi pada masa kampanye pilpres 2019, termasuk pada masa pra-kampanye telihat bahwa gejala yang terjadi adalah menguatnya eksploitasi identitas sebagai propaganda politik, politisasi suku, agama, ras, antar golongan.

Penerapan politik identitas yang menyimpang juga akan merugikan suatu kelompok yang memiliki satu identitas yang sama. Dalam pilpres 2019 ini juga terjadi peningkatan ujaran kebencian atau hate speech yang memenuhi ruang publik pada pelaksanaan pilpres.

Praktik Politik Identitas yang Baik

Pada dasarnya politik identitas merupakan suatu dinamika di dalam demokrasi karena aspirasi politik terlembagakan dalam kelompok-kelompok dan terhubung dengan identitas tertentu. Namun, hendaknya identitas yang dibawakan ke dalam politik tersebut diperagakan secara beretika dan bermoral serta tidak merendahkan dan mencela hingga melampaui batas yang dapat merenggangkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Aqshal Waladama
Aqshal Waladama
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta
Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.