Dua hari berturut-turut ini saya mendengar kabar meninggalnya tiga orang rekan kerja kami di ATR/BPN, satu di Kalimantan Barat, satu di Nusa Tenggara Barat, dan satu di Sumatera Utara. Semuanya karena Covid-19.
Seorang di antaranya meninggal hanya selang sehari dari suaminya, yang juga meninggal karena Covid-19. Beberapa yang lain dikabarkan juga positif, ada yang dirawat, dan kebanyakan sudah diminta untuk isolasi mandiri, karena kebanyakan memang tidak menunjukkan gejala (OTG).
Satu rekan perjalanan saya ke Kalimantan Timur minggu lalu, beliau dari Bappenas, pun dikabarkan positif, yang membuat semua kami harus melakukan tes SWAB, yang syukurlah hasilnya semua negatif.
Sementara minggu depan saya sudah akan bertugas lagi ke Sumatera Utara, kali ini sekalian bersama rombongan KPK.
Sedih rasanya membayangkan para sahabat yang menjadi korban virus baru ini, yang selama ini hanya statistik sekarang jadi begitu nyata karena korbannya adalah orang-orang dekat.
Mereka mengingatkan lagi betapa pentingnya menjaga protokol kesehatan, sering cuci tangan, pakai masker setiap saat selama di luar, langsung mandi begitu kembali dari luar, dan seterusnya. Bukan melulu untuk diri sendiri, tetapi terutama orang lain yang bisa jadi tertular oleh kita.
Terutama bagi kami yang memang tidak bisa berhenti bekerja, justru karena pandemi ini. Saya sudah berkomunikasi dengan Kanwil Sumatera Utara apakah saya perlu menunda keberangkatan kami ke sana, beliau bilang tidak apa asal kita sama-sama menjaga protokol. Saya sepakat, dan menghargai pilihan pak Kanwil untuk tetap lanjut.
Covid-19 berbahaya khususnya bagi yang memang punya penyakit bawaan, dia bisa memperparah penyakit yang sudah ada. Saya minta masukan pak Kanwil karena saya ingin menghormati apa pun kebijaksanaan pilihan beliau terkait ini.
Kerja khususnya perjalanan dinas selain melaksanakan tugas, memang diharapkan juga bisa sedikit ikut mendorong geliat ekonomi di daerah. Hotel yang kami tempati, pengelola kendaraan yang kami sewa, kedai makan yang kami kunjungi, dapat sedikit bernapas karenanya.
Ketika saat ini phak swasta khususnya menengah ke bawah sedang kesulitan karena arus kas, adalah tanggung jawab Pemerintah untuk mendorong pemanfaatan anggaran (dari pajak rakyat) yang lebih efektif.
Pandemi tidak bisa menghentikan kerja-kerja untuk ekonomi kita bertahan selama pandemi, kita harus bergantian untuk saling menjaga momentum. Tidak mudah memang, tetapi pilihan sebaliknya boleh jadi akan lebih mahal.
Tetap jaga kondisi para sobat sekalian, rutin minum vitamin dan cukup istirahat, jaga badan dan jaga pikiran, kita akan melalui ini semua bersama-sama.
Negeri ini akan pulih, harus pulih, seperti sedia kala, dan menjadi lebih baik. Mohon doa dan restunya untuk kita semua.
