Apakah Anda pernah memainkan Scrabble? Scrabble adalah permainan papan yang menantang pemain untuk menyusun kata-kata dari huruf-huruf yang tersedia dan mendapatkan poin berdasarkan susunan kata tersebut. Semakin banyak poin yang Anda kumpulkan, semakin besar peluang Anda untuk memenangkan permainan. Dengan demikian, logikanya, semakin luas perbendaharaan kata Anda dan semakin mahir Anda dalam berbahasa, semakin tinggi pula peluang Anda untuk menjadi juara. Namun, ternyata logika ini tidak selalu berlaku!
Izinkan saya menceritakan sebuah kisah menarik tentang Kejuaraan Scrabble Dunia Spanyol yang baru-baru ini diselenggarakan di Granada. Kejuaraan ini bukanlah permainan Scrabble santai yang biasa kita mainkan di rumah bersama teman atau keluarga. Ini adalah turnamen yang sangat kompetitif dengan 147 peserta dari 20 negara, memperebutkan gelar juara dunia. Yang menarik, di antara para peserta tersebut terdapat seorang pemain dari Selandia Baru bernama Nigel Richards. Uniknya, Nigel sama sekali tidak bisa berbahasa Spanyol! Ketika ia tiba di Spanyol, ia bahkan kesulitan untuk sekadar bertukar sapa dalam bahasa Spanyol. Namun, dengan penuh percaya diri, ia tetap berpartisipasi dalam kejuaraan tersebut, dan yang lebih mencengangkan lagi, ia berhasil keluar sebagai juara!
Lalu, bagaimana mungkin ia meraih kemenangan tersebut? Rahasianya terletak pada kemampuannya yang luar biasa dalam menghafal. Bayangkan, Nigel Richards menghafal seluruh kosakata yang terdapat dalam kamus bahasa Spanyol! Ia menghabiskan waktu satu tahun penuh untuk mempelajari setiap kata dalam kamus tersebut, tanpa benar-benar mempelajari bahasa Spanyol itu sendiri. Meskipun terdengar aneh, hal ini menunjukkan kemampuannya yang luar biasa dalam mengingat dan menghafal. Keahlian inilah yang mengantarkannya menjadi GOAT (Greatest Of All Time) Scrabble, pemain Scrabble terhebat sepanjang masa.
Prestasinya sungguh melegenda. Pada tahun 2008, ia memenangkan gelar juara Scrabble di Inggris dan Amerika Serikat. Ini adalah pencapaian yang luar biasa, mengingat betapa rumitnya bahasa Inggris dengan segala perbedaan ejaan dan pengucapan antara bahasa Inggris Britania dan Amerika. Setelah memenangkan kejuaraan di Inggris, Nigel “mengatur ulang” otaknya dengan melupakan 40.000 kosakata bahasa Inggris Britania! Ya, Anda tidak salah dengar, 40.000 kata! Kemudian, ia menghafal kosakata bahasa Inggris Amerika dan berhasil meraih gelar juara di Amerika Serikat. Pada tahun 2015, ia kembali membuat kejutan dengan memenangkan Kejuaraan Scrabble bahasa Prancis, meskipun ia tidak menguasai bahasa Prancis sama sekali. Ia hanya membutuhkan waktu 9 minggu untuk menghafal seluruh kosakata bahasa Prancis! Dan kini, ia mengulangi prestasi yang sama dengan menaklukkan bahasa Spanyol.
Nigel Richards bukanlah pemain Scrabble biasa. Ia adalah seorang ahli memori, individu dengan kemampuan mengingat yang luar biasa. Melalui latihan yang konsisten dan disiplin, ia telah mengasah pikirannya hingga mencapai titik di mana ia memiliki ingatan fotografis. Ini berarti ia mampu melihat halaman kamus dan merekamnya dalam pikirannya seperti sebuah foto, sehingga ia dapat mengingat kembali setiap detailnya dengan sempurna di kemudian hari.
Kemampuan Nigel ini mungkin terdengar seperti kekuatan super bagi kebanyakan dari kita yang seringkali kesulitan mengingat hal-hal sederhana. Kita sering lupa nama seseorang yang baru saja kita kenal, lupa di mana kita meletakkan kunci, bahkan lupa alasan kita membuka lemari es! Faktanya, ada sebuah statistik mencengangkan yang menunjukkan bahwa lebih dari 20 juta orang di seluruh dunia kehilangan kunci mereka setiap tahun. Tentu saja, hal ini menjadi berkah tersendiri bagi para tukang kunci, tetapi bagi kita, kehilangan kunci tentu saja sangat merepotkan.
Namun, kisah Nigel Richards bukanlah untuk membuat kita berkecil hati. Justru sebaliknya, kisah ini memberikan kita gambaran tentang potensi luar biasa yang tersimpan dalam otak manusia, potensi yang belum sepenuhnya kita pahami dan manfaatkan.
Sejak lahir, otak kita terus-menerus dibanjiri oleh informasi yang berasal dari berbagai sumber. Otak kita berusaha menyimpan informasi-informasi tersebut, yang kemudian kita kenal sebagai ingatan atau memori. Proses ini mirip dengan cara kerja komputer yang menyimpan data dalam bentuk file. Sama seperti komputer yang memiliki ruang penyimpanan, otak kita pun memiliki kapasitas untuk menyimpan informasi. Kapasitas penyimpanan otak manusia bahkan jauh lebih besar daripada yang dapat kita bayangkan. Jika diukur dalam satuan bit, kapasitas penyimpanan otak manusia setara dengan 2,5 juta gigabyte! Ini sama dengan informasi yang dibutuhkan untuk menonton televisi secara terus menerus selama 300 tahun! Dengan kata lain, otak kita memiliki kapasitas yang nyaris tak terbatas untuk menyimpan ingatan.
Lalu, mengapa kita seringkali merasa pelupa? Mengapa kita sering melamun dan kesulitan berkonsentrasi? Mengapa kita terus-menerus lupa akan hal-hal yang seharusnya kita ingat? Jawabannya terletak pada cara kerja otak kita yang sangat efisien. Otak kita dirancang untuk memprioritaskan informasi yang dianggap penting dan relevan, sementara informasi yang dianggap kurang penting akan dibuang. Proses penyaringan informasi ini berlangsung secara terus-menerus, sehingga kita kehilangan sekitar dua pertiga dari informasi yang baru saja kita pelajari setiap harinya.
Membentuk ingatan baru memang semudah membalikkan telapak tangan. Otak kita, layaknya spons, dengan mudah menyerap dan menyimpan beragam informasi yang kita temui setiap hari. Namun, mempertahankan ingatan tersebut agar tetap hidup dan mudah diakses di kemudian hari, ibarat menjaga api agar tetap menyala. Dibutuhkan usaha dan strategi yang tepat agar ingatan-ingatan berharga itu tidak meredup dan hilang ditelan waktu. Layaknya otot yang perlu dilatih secara teratur, “otot ingatan” kita juga perlu diasah agar semakin tajam dan andal.
Kabar baiknya, siapa pun bisa memiliki ingatan yang kuat dan tajam, layaknya seorang juara memori. Kuncinya terletak pada latihan yang tepat dan konsisten. Ulangi informasi sesering mungkin, rangkai cerita atau asosiasi yang menarik, libatkan seluruh indra saat belajar, manfaatkan kekuatan aroma dan rasa, serta jangan lupa untuk memberi “makanan” bergizi bagi otak, istirahat yang cukup, dan kelola stres dengan bijak. Temukan strategi yang paling efektif bagi Anda dan terapkan secara konsisten. Dengan latihan yang tepat, Anda pun dapat memiliki ingatan setajam pisau!