Senin, April 29, 2024

Qatar–Indonesia Year of Culture: Membangun Relasi, Memperkuat Kebudayaan

Muhammad Adlin Sila
Muhammad Adlin Sila
Staf Ahli Mendikbudristek Bidang Hubungan Kelembagaan dan Masyarakat

Dialog antar budaya menjadi salah satu perekat antar perbedaan, baik lokal maupun global, dalam maupun luar negeri. Di samping itu juga dapat mempererat hubungan antar masyarakat dan membangun keselarasan dalam hubungan antar Negara. Seperti halnya dalam kegiatan Qatar–Indonesia Year of Culture 2023, yang berlangsung sejak 23 Oktober 2023.

Untuk tahun ini, Indonesia terpilih sebagai mitra, dan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang mendapatkan kehormatan ikut dalam program Qatar Year of Culture 2023. Kegiatan ini menjadi tahapan awal pintu masuk bagi Indonesia untuk melakukan kerja sama di berbagai bidang dengan Qatar. Juga, memberikan ruang pada masing-masing Negara untuk saling mengisi dan menampilkan produk kebudayaan masing-masing.

Terdapat beberapa aspek penting dalam pertukaran budaya antara Qatar dan Indonesia yang layak dipertimbangkan, seperti pengenalan warisan kebudayaan seperti kesenian, olahraga, wisata, teknologi kopi, bahkan warisan kebudayaan tak benda lainnya, Salah satu fokus utama kegiatan ini adalah kopi karena Indonesia memiliki sejarah dan budaya yang kaya seputar kopi. Ini menekankan bagaimana manusia berinteraksi dengan kopi dan bagaimana kopi menjadi bagian dari budaya.

Pada rangkaian Year of Culture kali ini, kopi menjadi media pertukaran budaya antara Qatar dan Indonesia. Sejak Kick-off Qatar–Indonesia Year of Culture yang dilaksanakan Maret 2023 lalu, sudah dipamerkan beragam budaya di antara kedua negara, mulai dari tari, film dan kuliner. Nah kali ini tentang kopi. Menariknya, kata “kopi” sengaja disebutkan apa adanya dalam pameran ini. Begitupun kata “qahwa” untuk merujuk pada kopi dalam bahasa Arab pada pameran yang bertajuk “Growing Kopi, Drinking Qahwa: Stories of Coffee in Qatar and Indonesia”.

Pameran kopi ini diselenggarakan di Museum nasional Qatar dari 23 Oktober 2023 hingga 17 Februari 2024, dan menjadi pameran tentang kopi terlama di luar Indonesia. Menurut sejarah, Indonesia pernah menjadi negara produsen kopi kedua terbesar di dunia dengan 100 jenis kopi. Saat ini, posisi Indonesia turun menjadi yang keempat. Kita semua berharap pameran ini menjadi awal kebangkitan kopi Indonesia. Selain itu, pameran ini membuka kesempatan bagi Indonesia untuk melakukan kerja sama di berbagai bidang dengan Qatar. Juga, memberikan ruang pada masing-masing negara untuk saling mengisi dan menampilkan produk kebudayaan masing-masing.

Pameran ini menghidupkan kembali sejarah penanaman, perdagangan, dan budaya minuman kopi di seluruh dunia, yang fokus khusus pada budaya kopi tradisional dan kontemporer di Qatar dan Indonesia, dengan menggunakan tampilan interaktif, proyeksi imersif, pemandangan, aroma, lanskap suara, karya seni kontemporer yang dipesan khusus dan banyak lagi.

Tidak hanya itu, kisah kopi di Qatar dan Indonesia menjadi serangkaian program yang melibatkan kedai kopi lokal, seniman dan barista dari Indonesia dalam berbagai bentuk pameran, baik bersifat seni penyajian juga kajian-kajian historisitas. Ini menjadi bukti bahwa aspek kebudayaan dapat menjadi jembatan komunikasi yang fleksibel sekaligus ajang untuk merayakan kemitraan yang kuat antara Indonesia dan Qatar. Dengan kemitraan kita dapat saling membangun serta mengembangkan segala potensi kebudayaan Nusantara.

Membangun Relasi Kebudayaan

Dialog kebudayaan antara Qatar dan Indonesia memiliki akar sejarah yang panjang. Hubungan antara keduanya terutama berkembang pada abad ke-20 ketika banyak pekerja migran Indonesia mulai bekerja di Qatar, terutama dalam sektor konstruksi dan domestik. Ini telah menjadi salah satu faktor kunci dalam pertukaran budaya antara kedua negara.

Dialog antar budaya menjadi salah satu perekat antar perbedaan, baik lokal maupun global, dalam maupun luar negeri. Di samping itu juga dapat mempererat hubungan antar masyarakat dan membangun keselarasan dalam hubungan antar Negara. Seperti halnya dalam kegiatan Qatar–Indonesia Year of Culture 2023, yang berlangsung sejak 23 Oktober 2023. Untuk tahun ini, Indonesia terpilih sebagai mitra, dan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang mendapatkan kehormatan ikut dalam program Qatar Year of Culture 2023.

Relasi pendidikan yang mengirimkan pertukaran mahasiswa baik Qatar maupun Indonesia juga menjadi jembatan yang kokoh dalam proses kerjasama bilateral. Artinya, hubungan antar budaya di antara kedua negara ini membentuk relasi kebudayaan untuk mencapai hubungan yang saling memberikan dampak pengembangan bagi keduanya.

Qatar-Indonesia Year of Culture yang merupakan platform diplomasi budaya dengan konsep merayakan keragaman budaya antara Qatar dan Indonesia, pun dengan negara-negara lain.  Rangkaian kegiatan Year of Culture ini menunjukkan pendekatan kebudayaan menjadi sarana yang bisa memperkuat pemahaman antarbangsa dan memelihara keharmonisan antarnegara.

Prinsip keharmonisan inilah yang menjadi pemicu terbentuknya relasi antar budaya, kerjasama antar keragaman yang tidak hanya bersifat lokal, tetapi juga global. Di samping membangun keharmonisan, juga membangun kesepahaman antarbangsa. Kesepahaman ini menjadi sebuah relasi untuk saling memberi ruang kepada setiap negara dalam menampilkan kebudayaannya, pun produk kebudayaan itu sendiri.

Korelasi yang terbentuk di dalam komunikasi antar budaya dalam Qatar-Indonesia Year of Culture adalah pertukaran bahasa. Bahasa adalah salah satu aspek penting dalam pertukaran budaya. Baik Qatar maupun Indonesia memiliki bahasa resmi masing-masing, tetapi dengan adanya relasi antar budaya, dialog antar keberagaman, maka akan membentuk komunikasi yang melibatkan proses pertukaran bahasa antar keduanya. Hal ini telah menciptakan peluang bagi warga Qatar dan orang Indonesia untuk belajar dan memahami bahasa satu sama lain.

Dengan begitu Qatar-Indonesia Year of Culture merupakan kesempatan bagi kedua negara untuk saling mengapresiasi, termasuk peranannya dalam dunia Islam serta hal-hal lain yang menyatukan kedua negara dalam keragaman. Membangun komunikasi diplomatis melalui pendekatan kebudayaan tentu akan melahirkan berbagai komunikasi yang saling memberi ruang afirmasi dan apresiasi. Sehingga menambah keeratan dan keharmonisan hubungan antar dua Negara.

Residensi Seni dan Budaya

Pertunjukan seni dan budaya dalam Year of Culture adalah bentuk residensi kesenian yang memberikan tawaran komunikasi kebudayaan sehingga terjalin kerjasama antar keduanya. Pameran seni, pertunjukan tari, dan konser musik baik dari Qatar dan Indonesia memberikan kesempatan bagi orang-orang untuk memahami dan mengapresiasi seni dan budaya dari negara lain. Karena dengan saling mengapresiasi antara satu dengan yang lain, di sanalah komunikasi akan semakin terjalin.

Keterbukaan inilah yang nantinya akan meniscayakan kemajuan dalam aspek komunikasi, dan secara lebih luas adalah bagian dari pengenalan dan membangun bangsa. Sehingga, ruang keterbukaan itu bukan dibatasi oleh kesepahaman pola pikir, tetapi oleh keragaman dan fleksibilitas corak dan cara berpikir setiap bangsa dan negara, khususnya Qatar dan Indonesia dalam Year of Culture.

Bahkan, bukan hanya itu, dalam aspek perayaan-perayaan dan festival memungkinkan masyarakat untuk merayakan budaya dan makanan dari berbagai negara, termasuk Indonesia dan Qatar. Contohnya masyarakat Indonesia di Qatar merayakan festival-festival keindonesiaan, pun masyarakat Qatar yang ada di Indonesia.

Sebagaimana disinggung di atas, salah satu bentuk perayaan misalnya Pameran Growing Kopi Drinking Qahwa: Stories Coffee ini Qatar and Indonesia adalah bentuk perayaan untuk saling mengenal budaya dalam menikmati kopi di antara kedua Negara ini. Artinya komunikasi kebudayaan bukan hanya ajang diplomasi, tetapi juga ajang pengenalan antara satu bangsa atau negara, dengan bangsa dan negara lainnya.

Dalam aspek nilai-nilai dan tradisi, meskipun Qatar dan Indonesia memiliki perbedaan budaya yang signifikan, keduanya memiliki nilai-nilai dan tradisi yang penting. Qatar adalah negara yang kaya akan tradisi Arab dan ketimuran, sementara Indonesia memiliki budaya yang sangat beragam dengan pengaruh Hindu, Islam, dan budaya lokal. Dialog kebudayaan ini memungkinkan masyarakat dari kedua negara untuk belajar dan menghormati perbedaan dan persamaan budaya di antara mereka.

Dialog kebudayaan antara Qatar dan Indonesia telah membawa kedua negara lebih dekat secara budaya. Juga, menciptakan kesempatan bagi kolaborasi ekonomi dan politik yang lebih besar di masa depan. Dalam era globalisasi, pertukaran budaya adalah salah satu cara yang efektif untuk mempromosikan pemahaman dan kerjasama antar bangsa.

Muhammad Adlin Sila
Muhammad Adlin Sila
Staf Ahli Mendikbudristek Bidang Hubungan Kelembagaan dan Masyarakat
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.