Jumat, April 19, 2024

Keamanan Siber dalam Penerbangan Sipil Global

Dr. Afen Sena, M.Si. IAP, FRAeS
Dr. Afen Sena, M.Si. IAP, FRAeS
Profesional dan akademis dengan sejarah kerja, pendidikan dan pelatihan di bidang penerbangan dan bisnis kedirgantaraan. Alumni PLP/ STPI/ PPI Curug, Doktor Manajemen Pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta, International Airport Professional (IAP) dari ICAO-ACI AMPAP dan Fellow Royal Aeronautical Society (FRAeS).

Teknologi dan sistem siber telah menjadi bagian penting bagi masyarakat modern sebagai komponen dari banyak aktivitas yang menjadi tergantung pada teknologi informasi. Seiring dengan manfaat teknologi siber, ketidakamanan pun muncul, mempengaruhi semua sistem dan infrastruktur.

Ancaman dunia maya dan serangan dunia maya memiliki komponen dan efek transnasional, karena sistem di seluruh dunia saling berhubungan. Lebih lanjut, kompleksitas aksi tersebut berimplikasi pada berbagai aktor di tingkat nasional, regional dan internasional.

Dalam lingkungan ketidakamanan dunia maya inilah penerbangan sipil melakukan aktivitasnya. Penerbangan sipil sangat bergantung pada teknologi berkemampuan dunia maya yang digunakan untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi transportasi udara.

Namun, interkonektivitas sistem dan ketergantungan pada teknologi menciptakan tempat yang optimal untuk munculnya risiko baru. Industri penerbangan menggunakan sistem interkoneksi berbasis komputer yang luas, mulai dari sistem navigasi udara, sistem kontrol dan komunikasi pesawat di dalam pesawat, sistem darat bandara, sistem informasi penerbangan, pemeriksaan keamanan, dan banyak lainnya yang digunakan setiap hari dan untuk semua. operasi terkait penerbangan.

Kecenderungan industri penerbangan menjadi semakin digital. Digitalisasi membawa bahaya baru karena interaksi antara manusia dan sistem membuat risiko lebih sulit untuk diprediksi.

Karena industri penerbangan semakin bergantung pada digitalisasi, keamanan siber menjadi komponen penting dari sistem penerbangan yang tangguh. Interkoneksi sistem penerbangan antar pemangku kepentingan dan lokasi geografis meningkatkan lanskap ancaman dunia maya dari kancah lokal ke tingkat global.

Visi Organisasi Penerbangan Sipil Dunia (International Civil Aviation Organization/ ICAO) untuk keamanan siber global adalah bahwa sektor penerbangan sipil tahan terhadap serangan siber dan tetap aman dan dipercaya secara global, sambil terus berinovasi dan berkembang. Ini dapat dicapai melalui:

(1) Negara Anggota mengakui kewajiban mereka berdasarkan Konvensi Penerbangan Sipil Internasional (Konvensi Chicago) untuk memastikan keselamatan, keamanan dan keberlangsungan penerbangan sipil, dengan mempertimbangkan keamanan siber;

(2) Koordinasi keamanan siber penerbangan di antara otoritas Negara untuk memastikan manajemen risiko keamanan siber global yang efektif dan efisien, dan

(3) Semua pemangku kepentingan penerbangan sipil berkomitmen untuk lebih mengembangkan ketahanan dunia maya, melindungi dari serangan dunia maya yang mungkin berdampak pada keselamatan, keamanan, dan kelangsungan sistem transportasi udara.

Dewan ICAO mengadopsi Cybersecurity Action Plan (CyAP) untuk Penerapan Strategi Keamanan Siber, memperkuat komitmennya untuk membangun kerangka kerja keamanan siber global yang kuat untuk memperkuat keselamatan, keamanan, dan keberlanjutan sistem penerbangan sipil internasional.

CyAP memberikan landasan bagi Negara, industri, pemangku kepentingan, dan ICAO untuk bekerja sama mengembangkan kemampuan untuk mengidentifikasi, mencegah, mendeteksi, menanggapi, dan memulihkan dari serangan dunia maya yang dapat berdampak pada keselamatan, keamanan, dan kelangsungan operasi penerbangan.

Itu juga menciptakan kerangka kerja yang kokoh untuk kerja sama di antara para pemangku kepentingan terkait karena mengusulkan serangkaian prinsip, tindakan, dan tindakan yang akan diterapkan untuk mencapai tujuan tujuh pilar Strategi Keamanan Siber Penerbangan yaitu:

(1)Kerja sama internasional, (2)Tata Kelola, (3)Legislasi dan regulasi yang efektif, (4)Kebijakan keamanan siber, (5)Berbagi informasi, (6)Manajemen insiden dan perencanaan darurat, dan (7)Pengembangan kapasitas, pelatihan dan budaya keamanan siber. Tindakan Keamanan Siber ini akan diperbarui bila diperlukan, seiring dengan perkembangan lanskap ancaman dunia maya serta perkembangan teknologi dalam sektor penerbangan sipil.

Mengakui urgensi dan pentingnya melindungi infrastruktur penting penerbangan sipil, sistem teknologi informasi dan komunikasi, serta data dari ancaman dunia maya, ICAO berkomitmen untuk mengembangkan kerangka kerja keamanan siber yang solid.

Sesi ke-40 Sidang ICAO mengadopsi Resolusi Sidang A40-10 – Mengatasi Keamanan Siber dalam Penerbangan Sipil. Resolusi tersebut membahas keamanan siber melalui pendekatan horizontal, lintas sektor, dan fungsional, yang menegaskan kembali pentingnya dan urgensi untuk melindungi sistem dan data infrastruktur penting penerbangan sipil dari ancaman siber dan menyerukan kepada Negara-negara untuk menerapkan Strategi Keamanan Siber ICAO.

Dr. Afen Sena, M.Si. IAP, FRAeS
Dr. Afen Sena, M.Si. IAP, FRAeS
Profesional dan akademis dengan sejarah kerja, pendidikan dan pelatihan di bidang penerbangan dan bisnis kedirgantaraan. Alumni PLP/ STPI/ PPI Curug, Doktor Manajemen Pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta, International Airport Professional (IAP) dari ICAO-ACI AMPAP dan Fellow Royal Aeronautical Society (FRAeS).
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.