Di era modern ini, plastik telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita sehari-hari. Namun, di balik kepraktisan dan kegunaannya, plastik juga menyimpan potensi bahaya yang tak terlihat, terutama bagi kelompok rentan seperti bayi baru lahir. Salah satu ancaman tersebut adalah ftalat, kelompok bahan kimia industri yang sering ditambahkan ke dalam plastik untuk meningkatkan fleksibilitas dan daya tahannya.

Ftalat banyak ditemukan dalam berbagai produk konsumen, mulai dari wadah makanan, kosmetik, mainan, hingga peralatan medis. Bayi baru lahir, terutama mereka yang dirawat di unit perawatan intensif neonatal (NICU), memiliki risiko paparan ftalat yang lebih tinggi. Lantas, apa saja dampak kesehatan yang mungkin timbul akibat paparan ftalat pada bayi baru lahir? Mari kita simak tinjauan sistematis terbaru mengenai hal ini.

Ftalat: Senyawa Kimia yang Mengganggu Sistem Endokrin

Ftalat adalah kelompok senyawa kimia yang dikenal sebagai endocrine disruptors atau pengganggu endokrin. Artinya, senyawa ini dapat mengganggu sistem hormon dalam tubuh, yang berperan penting dalam berbagai fungsi tubuh, termasuk pertumbuhan, perkembangan, reproduksi, dan metabolisme.

Paparan ftalat pada bayi baru lahir dapat terjadi melalui berbagai cara, seperti:

• Inhalasi. Menghirup udara yang terkontaminasi debu atau partikel plastik yang mengandung ftalat.
• Penyerapan melalui kulit. Kontak langsung dengan produk yang mengandung ftalat, seperti mainan atau kosmetik.
• Oral. Menelan atau memasukkan benda yang mengandung ftalat ke dalam mulut.
• Paparan medis. Penggunaan peralatan medis yang mengandung ftalat, seperti selang infus atau kateter.

Efek Kesehatan Jangka Pendek dan Panjang

Penelitian telah menunjukkan bahwa paparan ftalat pada bayi baru lahir dapat menimbulkan berbagai efek kesehatan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Beberapa efek kesehatan yang telah dilaporkan antara lain:

• Gangguan perkembangan saraf. Paparan ftalat dapat mempengaruhi perkembangan otak dan sistem saraf bayi, yang dapat berdampak pada kemampuan kognitif, motorik, dan perilaku mereka di kemudian hari.
• Gangguan pertumbuhan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan ftalat dapat mempengaruhi pertumbuhan bayi, terutama pada bayi prematur.
• Gangguan sistem kekebalan tubuh. Paparan ftalat dapat mengganggu perkembangan sistem kekebalan tubuh bayi, membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.
• Gangguan sistem reproduksi. Paparan ftalat dapat mempengaruhi perkembangan organ reproduksi bayi, yang dapat berdampak pada kesuburan mereka di masa depan.
• Gangguan kesehatan lainnya. Paparan ftalat juga diduga dapat meningkatkan risiko alergi, asma, dan gangguan metabolisme pada bayi.

Tinjauan Sistematis: Memperkuat Bukti Ilmiah

Sebuah tinjauan sistematis terbaru yang dilakukan oleh Laccetta dkk. (2023) menganalisis berbagai penelitian tentang dampak paparan ftalat pada bayi baru lahir. Tinjauan ini menemukan bahwa meskipun jumlah penelitian yang berkualitas tinggi masih terbatas, terdapat bukti yang menunjukkan adanya hubungan antara paparan ftalat dengan berbagai masalah kesehatan pada bayi.

Beberapa temuan penting dari tinjauan ini antara lain:

• Pengaruh pada perkembangan saraf. Paparan ftalat dapat mempengaruhi perkembangan motorik halus dan kemampuan pemecahan masalah pada bayi.
• Pengaruh pada pertumbuhan. Paparan ftalat dapat meningkatkan laju pertumbuhan bayi prematur, namun hal ini perlu diteliti lebih lanjut karena pertumbuhan yang terlalu cepat pada bayi prematur dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan di kemudian hari.
• Pengaruh pada sistem kekebalan tubuh. Paparan ftalat dapat mengubah komposisi mikrobiota usus dan meningkatkan produksi IgM setelah vaksinasi pada bayi baru lahir.
• Tidak ada hubungan dengan BPD. Tinjauan ini tidak menemukan hubungan yang signifikan antara paparan ftalat dengan kejadian bronchopulmonary dysplasia (BPD), suatu gangguan paru-paru kronis pada bayi prematur.

Melindungi Bayi dari Paparan Ftalat

Meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami sepenuhnya dampak jangka panjang paparan ftalat pada bayi, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko paparan:

• Hindari penggunaan produk yang mengandung ftalat. Pilih produk bayi yang bebas ftalat, terutama mainan, botol susu, dan peralatan makan.
• Cuci tangan sebelum memegang bayi. Ftalat dapat berpindah dari tangan ke bayi melalui kontak kulit. Pastikan untuk mencuci tangan Anda dengan bersih sebelum memegang bayi.
• Batasi penggunaan peralatan medis yang mengandung ftalat. Jika bayi Anda dirawat di rumah sakit, tanyakan kepada dokter atau perawat tentang penggunaan peralatan medis yang bebas ftalat.
• Dukung regulasi yang lebih ketat terhadap penggunaan ftalat. Berikan dukungan Anda kepada kebijakan yang membatasi penggunaan ftalat dalam produk konsumen dan peralatan medis.

Kesimpulan

Paparan ftalat pada bayi baru lahir merupakan masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian serius. Meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan, bukti-bukti yang ada menunjukkan bahwa ftalat dapat menimbulkan berbagai dampak negatif pada kesehatan bayi. Dengan mengambil langkah-langkah pencegahan dan mendukung regulasi yang lebih ketat, kita dapat melindungi generasi mendatang dari bahaya ftalat.